ROL ~ Mimpi Buruk

3.5K 276 20
                                    

Akhirnya, mata cantik yang hampir dua jam terpejam itu terbuka dengan lebar. Keyla menoleh kesamping kanan, disana ada Aldo yang setia menemaninya.

"Kamu udah bangun, Key?"

"Haus."

Aldo segera mengambil gelas yang berisi air putih, lalu ia menyodorkan gelas tersebut ke Keyla yang sebelumnya diberi sedotan.

"Makasih." Keyla mengulas senyumnya. Bibirnya sangat terlihat pucat, wajahnya yang putih bersih juga terlihat pasi.

"Kamu ngga pulang? Udah malem ini."

Aldo berdecak. "Masa iya aku pulang sedangkan kamu lagi sakit gini?"

Keyla tertawa. "Ya gapapa, aku kan bisa sendiri. Ntar juga pasti ada yang temenin,"

"Nggak, nggak. Aku mau temenin kamu disini."

"Iya deh iyaaa. Oh ya, rencana Ayah kamu mau temuin kamu sama anak teman bisnisnya kapan?"

"Temuin kita. Bukan temuin aku doang. Besok malem, tapi aku ga akan mau pergi sebelum kamu sembuh, sekalipun kamu ga ikut."

Keyla berdecak. "Besok siang aku sembuh. Dan, aku mau ikut."

"Jangan dipaksain."

"Ih, bodoamat aku mau dateng. Aku udah sembuh."

Aldo berdecak. "Yaudah, tapi bener kamu mau?"

Keyla mengangguk. "Iya aku mau,"

Aldo berdiri dan hendak memeluk Keyla, namun, dengan cepat Keyla menghalangi.

"Eitsssss! Ngga boleh, aku lagi tiduran."

Aldo menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Ya maaf. Namanya juga khilaf,"

Keyla tertawa. "Udah jam sembilan malem, mending kamu pulang, Al,"

"Kamu ngusir aku?"

"Ih, nggak! Maksud aku tuh biar kamu pulang terus istirahat, kamu kan sibuk di kantor."

Aldo mendekat ke arah Keyla. "Nggak, sayang. Aku mau disini, temenin kamu."

"Udah sekarang kamu tidur, biar besok sembuh. Tidur ya, aku disini. Good night my beatiful girl."

Keyla terkekeh lalu mengangguk. Perlahan ia memejamkan matanya sembari membaca do'a sebelum tidur.

Aldo tersenyum melihat wanita dihadapannya yang sangat ia cintai. Aldo mengacak surai Keyla dengan lembut, lalu mencium keningnya cukup lama.

"Have a nice dream, my love."

💫

Bahunya bergetar hebat, air mata nya terus menerus mengalir, lingkaran tangan dipinggang itu perlahan melepas, kembali menunduk dalam. Seperti ada goncangan hebat dalam batinnya, perempuan itu menangis histeris lebih dari sebelumnya.

"Jangan tinggalin aku.."

Mata yang sembab masih terus memandangi seseorang didepan dengan beribu dambaan dalam sorot matanya.

"Aku ga bisa hidup sama kamu. Kamu bukan wanita yang aku cari selama ini, kamu ga bisa bikin aku bahagia."

"Aku ga mau.. Aku sayang sama kamu.."

Laki-laki itu menggeleng lalu mengelap airmata perempuan dihadapannya dengan usapan lembut.

"Maaf." katanya. "Aku harus pergi."

Reasons Of Love [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang