7 [Pacar Atau Musuh?]

656 25 2
                                    

Arsi kebelet. Ia sudah tak tahan ingin buang air besar, sudah di titik penghujung, telat sedikit saja. Maka ia akan kepicirit.

"Minggir minggir, darurat ni darurat"

Ia berlari dari kelas nya, menuju wc. Karena wc di tempat nya sedang rusak, maka tak ada pilihan. Ia pun berlari ke wc kelas 2 MIPA 2.

Arsi pun sampai di wc tsb, buru-buru ia membuka pintu wc

"ARRHHHH!" teriakan seorang senior

"Maaf ka maaf, saya gak tau ada kaka"

"Kalo mau buka ketok dlu dong!"

"Iya kak maaf"

***

Arsi merasa lega, akhirnya ia bisa mengeluarkan sisa makanan nya itu

"Ada apa tu?" Arsi melihat sekerumunan anak, sedang mengerumungi mading. Seketika pandangan tertuju pada Arsi.

"Dia kan pacar Arka, apa dia yg dimaksud dalam kalimat ini?"

"Cantik sih, tpi kok kampungan"

"Dih najis, ga level bat sm Arka gw"

"Cantik cantik banyak yg neror"

Arka datang, dan terkejut melihat sekerumunan orang. Ditambah dengan ekspresi Arsi yg memerah karena menahan kesal. Arka meraih tangan Arsi, untuk melihat apa yg sebenarnya terjadi, Arsi terkejut ketika tangan nya ditarik secara tiba-tiba oleh Arka.

"Pergi kalian, mau ngapain ngumpul di sini hah? Mau gw kasih upil?" teriak Arka

Seketika ekspresi mereka berubah jiji, dan berhamburan untuk pergi.

Ada secarik kertas, yang ditulis dengan spidol bertinta merah.
Cewe kampung, mana bisa dapetin ARKA! Haha ga level lo. Mending pergi.

Buru-buru Arka merobek nya, menjadi beberapa bagian, hingga kertas itu benar-benar tak berbentuk, kemudian ia melempar nya ke tempat sampah.

"Siapa si kurang kerjaan" dumal Arka sembari melempar kan kertas itu.

"Ka" panggil Arsi dengan tatapan datar, tapi menusuk.

"Kenapa?" Arka menaikan sebelah alis nya.

"Lo sadar ga si, semenjak gw pacaran sm lo. Banyak yg jdi benci sm gw, bahkan smpe neror kaya gini"

"Nama nya jg orang, ga usah didengerin"

Arsi melepas paksa tangan Arka.

"Ga didengerin? Lo pikir gampang hah? Gw dijelek²in secara kasar, dipermaluin di dpn banyak orang, ini semua gara-gara lo." Arsi menatap ke lain arah, ia menahan tangis, agar tak dicap lemah oleh Arka.

"Jangan nngis, gw selalu ada buat lo"

Arka mengelap air mata di pipi Arsi, Arsi tersenyum miring.

"Selalu ada? Lucu lo, gw selama nya akan selalu nganggep lo musuh! Ga akan berubah" Arsi meninggalkan Arka yg terlihat kebingungan.

"Mksd lo?"

Arsi tidak menggubris omongan Arka.

***
Enjoy gaes❤️

Jangan lupa follow akun Instagram author yak, @happyajasii

Follow jg akun wp ini @HappyYanuarti7

Dipencet bintang nya qaqa, supaya author makin semangat bikin part selanjutnya

Musuh Jadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang