Kamu kenapa Sis?" Tanya Ajeng khawatir.
"Nggak, aku kayaknya kurang tidur aja kalo udah tidur pasti baikan lagi." Tenangnya.
"Kita harus ke dokter." Seru Ajeng.
Siska menahan Ajeng.
"Aku cuma kurang tidur. Kamu lebih baik bawa Aca ke puskesmas aja. Kayaknya dia diare. Biar aku di sini sama Mia untuk menyelesaikan Acara." Pinta Siska."Kamu yakin?" Ujar Siska yang di balas anggukan.
Ajeng pun segera membawa Aca dan Azam ke puskesmas terdekat. Benar saja, Aca mengalami diare karena meminum air yang tidak steril bahkan tidak layak minum. Untung saja ia segera di bawa Ke Puskesmas, sehingga dapat segera di obati.
Semua kegiatan telah terlaksana, mereka berpamitan dengan warga. Siska berpura-pura sehat. Agar tak ada yang khawatir.
Saat di mobil, Siska lebih banyak diam, Aca jadi bosan.
"Mama kenapa diem aja sih?"
"Mama kamu lagi nggak enak badan, Aca." Jawab Ajeng.
"Hah? Mama sakit yah?" Ucap Aca sambil meletakkan telapak tangganya di dahi Siska.
"Panas banget Ma."
Siska membelai rambut Aca.
"Mama cuma kecapekan, kalo udah sampe rumah pasti sembuh. Kamu perutnya masih sakit?" Tanya Siska.Aca menggeleng dan langsung memeluk Siska.
-------
"Papa, Aca pulang.""Ehh, kok kalian lemes semua sih?"
"Mama sakit." Bisik Aca.
Mendengar itu Baskara langsung memeluk Siska. Yang di peluk bersikap seolah baik-baik saja.
"Apa sih Mas, aku nggak kenapa-kenapa. Cuma demam biasa. Minum obat penurun panas pasti udah sembuh."
"Kamu serius? Yaudah aku antar kamu ke kamar. Aku bikinin rebusan jahe yah supaya enakan."
Baskara mengecup kening Siska, lalu mengantarnya ke kamar.
Ya, Siska berbohong. Dia tidak baik-baik saja, ada rasa nyeri hebat di tubuhnya. Nafasnya terasa panas.
Malam ini seperti biasa Baskara bercerita banyak hal pada Siska. Dengan lembut Siska membelai rambut Baskara yang tidur di pangkuannya, mendengar kalimat-kalimat yang Baskara ucapkan. Siska menghentikan belaiannya.
"Kamu kenapa sayang?"
"Nggak, Mas cuma keliatan lebih ganteng malam ini."
"Ahh, kamu nakal yah kasih kode-kode." Goda Baskara lalu mengecup tangan Siska.
Siska tertawa.
"Mas.""Kenapa?"
"Kalo aku nggak ada di rumah, Mas kesepian nggak?"
Baskara duduk, lalu memeluk pinggang Siska.
"Pasti dong, aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Rumah terasa kosong."
Siska membalas pelukan Baskara.
"Mas harus tetep hidup. Nanti kalo aku pergi jauh gimana? Masa Mas nggak mau hidup" kekeh Siska."Emang kamu mau kemana?"
"Ada deh." Jawab Siska lalu tertawa.
"Mm, kamu mulai nakal yah, nggak mau kasih tahu Mas." Baskara lalu menggelitik Siska yang sebenarnya masih tak enak badan.
Tok tok tok
"Ehh pasti itu Aca" ujar Siska membuat Baskara berhenti menggelitiki Siska.
"Nganggu aja sih hahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is A Mysophobia
Teen FictionAldebaran Trasetyo adalah cowok tampan yang sangat mencintai basket. ketampanan yang ia miliki membuat dunia seakan berputar mengelilinginya. Tak ada satupun perempuan yang tidak terlena akan ketampanannya. Namun, anggapan Bara itu dipatahkan oleh s...