Bagian Kelima

4K 671 171
                                    

Opo salahku nganti kowe ninggalke aku

~*~

Untuk Park Chanyeol Sahabatku,

Apa kabarmu sobat? Belasan tahun kita tak bertemu, terakhir kita bertemu saat kau mengantarku ke stasiun. Ku harap kau baik-baik saja dan selalu sehat. Aku menulis surat ini karena aku khawatir tak bisa bertemu lagi denganmu sebelum aku menyampaikan maksudku.

Banyak sekali hal yang kulalui setelah kita berpisah, Yeol. Kita hilang kontak, aku ingin bertemu lagi denganmu namun jadwal kita yang berbeda membuat semuanya sulit. Masa itu tak ada alat komunikasi, ada pun itu milik orang kaya.

Aku kuliah dengan baik dan lulus dengan nilai memuaskan. Aku harap kau juga begitu. Aku sangat ingin bertemu denganmu dan berbagi banyak cerita, namun sepertinya tak akan bisa, mengingat Tuhan memintaku untuk kembali padaNya lebih cepat. Aku sakit kanker setahun ini, Yeol. Aku terlambat sekali mengetahui bahwa ada kanker tumbuh di paru-paruku. Pertama tahu, aku merasa semuanya telah selesai. Aku tak memberitahu istriku, aku takut dia akan sangat sedih. Aku tak suka melihat wajah sedihnya, itu menyakitiku.

Kau ingat saat aku menunjukkan foto kekasihku padamu, Yeol? Beberapa minggu sebelum kita lulus. Aku telah menikahinya, Yeol, dia menjadi istriku sekarang dan kami memiliki satu anak yang sangat mirip denganku. Aku berpikir mungkin saat anakku dewasa nanti kami berdua terlihat seperti anak kembar bukan seperti ayah dan anak. Haha, aku menunggu saat-saat orang akan mengatakan bahwa aku kembaran puteraku. Namun sepertinya itu tak akan terjadi, Yeol. Aku tak bisa melihat puteraku dewasa, bahkan aku pergi saat dia masih kecil.

Aku penasaran dengan statusmu, Yeol apakah kau masih melajang atau sudah menjalin hubungan. Jika kau masih melajang, aku ingin memberimu seorang pendamping. Kau masih ingat dengan ucapanmu kalau kau ingin kukenalkan dengan kakak istriku? Aku masih tertawa saat mengingatnya, aku membayangkan kau bersanding dengan kakak iparku yang terang-terangan seorang dominan. Itu sungguh menggelikan. Istriku tak punya adik ataupun kakak perempuan, Yeol. Tapi bila kau bersedia, maukah kau bila aku memberikan istriku padamu sebagai pendampingmu? Itupun kalau kau masih melajang, bila kau sudah berkeluarga aku tak akan memaksamu untuk melakukannya.

Bila kau masih melajang, tolong aku, Yeol. Menikahlah dengan istriku, jagalah dia untukku dan untukmu. Cintai dia seperti aku mencintainya, sayangi dia seperti aku menyayanginya. Istriku bukan orang yang lemah, Yeol namun aku tak yakin dia mampu bertahan tanpa seorang pengokoh di belakangnya.

Puteraku juga masih membutuhkan sosok ayah untuk melindungi dan menjadi panutannya. Kau orang yang tepat untuk menjadi sosok panutan itu, Yeol.

Aku menyiapkan dua cincin pernikahan dalam kotak beludru biru yang ada bersama surat ini. Itu cincin untukmu dan istriku.

Maafkan aku jika selama menjadi seorang sahabat aku pernah membuatmu sakit hati atau merasa tidak nyaman. Terimakasih untuk tiga tahun persahabatan kita yang berharga, aku menyesal karena tak segera mencarimu setelah aku menyelesaikan studyku.

Bahagialah selalu, Yeol. Jika kau ada waktu luang, sempatkan berkunjung ke makamku, aku akan senang melihatmu di sana.

Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya sobat, aku menyayangimu.

Dari Sahabatmu

Willis Oh


Tangan Chanyeol bergetar selama membaca kata demi kata yang tertera dalam kertas putih itu. Tubuhnya melemas dan air matanya meluncur kembali. Dia melirik pria cantik yang duduk di sebelahnya, Baekhyun sama seperti dirinya, menangis membaca untaian kata yang tertulis dalam suratnya. Ingin rasanya Chanyeol memberitahu apa isi suratnya, namun sepertinya waktunya kurang tepat, dia tak ingin semakin memberatkan Baekhyun dengan permintaan Willis yang tertera di suratnya.

For My Bee [ChanBaek] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang