Bagian Kesembilan

3.8K 614 128
                                    

Ff ini udah berjamur saking lamanya dianggurin. Kasian.

Masih pada inget sama alurnya kan?

~*~

Hari-hari berlalu sebagaimana mestinya. Genap sudah dua bulan Baekhyun dan Chanyeol melakukan pendekatan tapi belum ada status hubungan yang jelas diantara mereka berdua. Sepasang kekasih kah, tunangan kah atau sejenisnya. Predikat calon suami yang terselip pada diri Chanyeol waktu itu hanya ungkapan spontan Baekhyun untuk menjawab Nayeon yang menurut Chanyeol masih diragukan keikhlasannya. Tapi tak apa, begitu saja Chanyeol sudah sangat senang.

“jangan melamun” kata Jongin pada jam makan siang.

Mereka berdua sekarang sedang berada di kantin kantor, pria berkulit tan itu baru saja datang dari toilet.

Chanyeol tersadar dari lamunannya, dia tersenyum kiku lalu mengambil sendok dan mencicipi pesanannya yang datang satu menit lalu.

“apa yang kau pikirkan? Sejak tadi kuperhatikan kau sering melamun. Ada masalah?” tanya Jongin setelah menyeruput sedikit moccacinonya.

Chanyeol tak segera menjawab, tatapannya terarah pada makanan yang ada di piringnya. Masih memikirkan sesuatu.

“Yeol?”

“apa adikmu benar-benar sudah menerimaku, Jong?” pertanyaan yang membundal di benak itu akhirnya tersampaikan. tatapannya masih memaku pada piring makannya.

Jongin menaruh gelas moccacinonya pelan, dia tatap pria tinggi di hadapannya dalam sejenak sebelum membalas pertanyaan itu dengan pertanyaannya.

“kau meragukannya?”

Chanyeol tak mengangguk ataupun menggeleng, dia masih di posisinya.

“dia tak pernah mengatakan dia mencintaiku atau menyayangiku. Saat aku mengatakan bahwa aku mencintainya, dia hanya membalasnya dengan senyuman dan ucapan terimakasih. Apa itu berarti Baekhyun belum menerimaku sepenuhnya?” kata-kata yang keluar dari mulut itu terdengar putus asa, Jongin dapat merasakannya.

Jongin mengekeh, merasa deja vu dengan keadaan seperti ini.

“ada yang lucu?” kepala yang sedari tadi tertunduk itu akhirnya mendongak juga, Chanyeol tatap rekan kerjanya yang masih mengekeh.

Jongin menggeleng,

“tak ada yang lucu, aku hanya merasa kembali ke masa lalu saat kau mengungkapkan perasaanmu barusan” katanya.

Kernyitan timbul di kening Chanyeol, tak faham dengan maksud orang di hadapannya.

“maksudmu?” tanyanya.

“Will mengatakan hal yang sama saat dia ingin menyatakan cintanya pada Baekhyun. Adikku itu melakukan hal yang sama saat Will mengatakan cinta padanya. Hanya tersenyum dan berterimakasih. Kau tak perlu khawatir, memang begitu responnya. Saat kutanyai mengapa tak menjawab dengan ungkapan yang sama, Baekhyun menjawab kalau dia malu mengatakannya, rasanya aneh dan kiku. Jadilah dia hanya ternyum dan berterimakasih, berterimakasih karena mau mencintainya”

“saat sudah menikahpun Baekhyun tetap seperti itu? Tak mau membalas ungkapan cinta Will?”

“waktu sudah menikah beda lagi ceritanya. Baekhyun berubah agresif setelah menikah. Dari situ aku menyimpulkan kalau Baekhyun tak ingin mempermainkan kata cinta sebelum dia memiliki ikatan”

Chanyeol menganga mendengar penjelasan kakak dari orang yang dia cinta. Kekagumannya terhadap sosok Byun Baekhyun semakin besar, keinginan untuk segera memiliki dan mengikatnya pun tak kalah besar.

For My Bee [ChanBaek] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang