Hai..
Aku kembali dengan ff HunJoy lagi setelah Blaming. Ini ffku yang aku repost ke wattpad. Sebelumnya aku post di fb. Sesuai hasil voting, karna banyak yang minta lead malenya Sehun, jadilah kali ini ff HunJoy lagi. Happy reading ^^***
Wanita itu terduduk dipojok ruangan dengan tatapan kosong. Baju tradisional Korea berwarna hitam yang ia kenakan serta pita putih yang menggantung dirambutnya dan balutan perban ditangan kirinya membuat ia nampak semakin menyedihkan. Wanita itu adalah Park Sooyoung.
Saat ini ia tengah duduk disebuah ruangan yang tak begitu besar yang sering disebut dengan nama 'Rumah Duka' atau 'Ruang Berkabung'. Ia memandang nanar sebuah foto pria tampan yang terletak diatas meja yang berada di dekat sebuah peti kayu dengan dikelilingi berbagai macam bunga tak jauh dari tempatnya duduk.
Bibir Sooyoung bergetar tak mampu menahan kesedihan. Matanya nampak sembab. Menjelaskan bahwa ia amat berduka. Bagaimana tidak, pria yang paling ia cintai kini telah pergi meninggalkannya dan meninggalkan sebuah status baru pada Sooyoung, yakni seorang janda.
Tak jauh dari tempat Sooyoung berdiri, tampak seorang gadis cantik menatapnya iba. Namun ia juga tak mampu menahan kesedihannya karna kehilangan satu-satunya anggota keluarga yang ia punya setelah kematian kedua orang tuanya 3 tahun silam karna kecelakaan pesawat. Gadis itu menghampiri Sooyoung dan mengusap pelan pundaknya.
"Kak, kau harus tabah.."
"Bagaimana bisa Yeriana.."
Sahut Sooyoung menyebut nama gadis itu sembari terisak.
"Aku tau kau sangat terpukul karna kepergian kakakku."
Gadis bernama Yeriana itu menepuk pelan pundak Sooyoung.
"Enam tahun.. Enam tahun pernikahan yang aku jalani dengan Johnny.."
Ucapnya menggantung kalimatnya. Wanita itu kembali terisak sembari mengusap perutnya.
"Enam tahun bukan waktu yang singkat. Selama itu kami begitu sabar dan tetap berusaha keras untuk bisa mendapatkan seorang anak. Tapi sekarang? Bagaimana bisa ia meninggalkanku saat usia kandunganku baru menginjak 3 bulan?"
Yeriana yang tak mampu berkata-katapun hanya dapat memeluk Sooyoung berusaha menguatkannya.
"Dia tak akan bisa melakukan tugasnya sebagai seorang ayah. Dia tak akan menemaniku menjalani hari-hariku sebagai calon ibu. Dia tak bisa melihat kelahiran bayi pertama kami."
Tangis Sooyoung semakin menjadi membuat Yeriana turut meneteskan air matanya.
Tak jauh dari ruang berkabung, seorang pria berlari dengan ekspresi wajah linglung. Setelah tiba di ruang berkabung, pria tersebut tampak berdiri mematung. Merasa tak percaya saat dirinya menatap sebuah foto yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Kak Sehun.."
Panggil Yeriana saat menyadari keberadaan pria itu. Pria bernama Sehun itu menatap Yeriana sekilas kemudian pandangannya tertuju pada Sooyoung yang kini menatapnya dengan tatapan sendu.
Sehun melangkah lunglai mendekati peti tersebut dan meletakkan sebuah bunga mawar putih sebagai lambang berkabung. Ia pun memberi hormat.
"Bagaimana hal ini bisa terjadi padamu?"
Gumam Sehun terdengat parau. Ia melangkah mendekati Sooyoung, menatapnya iba.
"Terima kasih sudah datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cinta sejati tidak berakhir bahagia. Karna cinta sejati tidak akan memiliki akhir. Ia akan terus mengukir kisah dalam kehidupannya.