4

329 63 0
                                    

Perlahan Sooyoung melangkah semakin memasuki rumah yang nampak begitu mewah. Bibirnya bergetar dan tangannya mengepal menahan emosi yang memuncak.

"Aku pulang."

Gumam Sooyoung menatap anak tangga yang ada dihadapannya.

---

Sooyoung memasuki rumah setelah menutup pintu terlebih dahulu.

"Istriku sudah pulang.."

Sambut Johnny yang tengah berdiri di anak tangga paling atas. Sooyoung yang mendengar suara Johnny pun mendongak dan tersenyum manis.

"Aku pulang.."

"Kenapa kau lama sekali? Aku menunggumu sejak tadi."

Protes pria itu sembari berjalan menuruni tangga menghampiri sang istri.

"Maaf.. tadi aku membantu ibuku memasak dulu. Kau belum makan?"

"Tentu saja belum. Aku menunggumu."

"Aku kan sudah bilang untuk tidak menungguku. Kau harus makan jika sudah lapar."

"Aku menunggumu bukan untuk makan bersama."

"Lantas untuk apa?"

Dengan cepat Johnny menggendong Sooyoung ala bridal style dengan senyuman nakalnya.

"Apa yang akan kau lakukan?"

Seru Sooyoung terdengar manja.

"Kenapa kau selalu berpura-pura polos?"

"Karna kau selalu bersikap beringas tuan.."

Goda Sooyoung mengalungkan kedua tangannya di leher Johnny. Keduanya pun tertawa tanpa alasan yang jelas.

---

"Kenapa kau tak menjawabku? Aku bilang aku pulang."

Sooyoung menghembuskan nafasnya pelan. Ia tau ini berat, sangat berat untuk seorang wanita menjalaninya seorang diri dengan sebuah nyawa yang menetap di rahimnya.

Sooyoung mulai membawa tasnya dan berjalan pelan menaiki tangga yang terhubung dengan kamarnya. Saat tiba didepan sebuah pintu, dengan menarik nafas panjang, Sooyoung mulai membuka pintu tersebut. Ia berjalan langkah demi langkah memasuki kamar yang terasa sedikit pengap dan tak bercahaya.

Sooyoung menarik gorden yang menutupi jendela kamar dan membuatnya nampak lebih terang. Ia meletakkan tas dan terduduk di ranjang.

Sooyoung memejamkan matanya. Tangannya berada di dada berusaha menahan rasa sakit yang teramat sulit baginya.

"Terlalu banyak kenangan manis yang kita lalui bersama. Terlalu sulit untuk menghapusnya begitu saja."

Gumam Sooyoung menatap bingkai foto yang terletak di meja samping ranjang. Foto yg menampakkan dirinya dan Johnny yang tengah berciuman di depan menara Eiffel.

Foto yang mereka ambil dua tahun lalu saat perayaan ulang tahun pernikahan mereka yang keempat.

Saat wanita itu sibuk dengan pikirannya, ponselnya berdering menandakan adanya panggilan masuk. Sooyoung meraih ponsel dan melihat nama pemanggil.

PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang