“Sehun..”
"Ada apa?”
Sahut Sehun saat menjawab panggilan telepon Sooyoung.
"Apa kau sibuk hari ini?”
"Tidak juga. Ada apa?”
"Hari ini aku akan melamar pekerjaan di beberapa tempat. Bisakah kau..”
"Aku akan mengantarmu..”
Sahut Sehun tersenyum sebelum wanita itu sempat menyelesaikan kalimatnya.
"Jam berapa aku harus menjemputmu?”
"Kurang lebih dua jam lagi.”
"Baiklah..”
Sambunganpun terputus dengan senyuman yang merekah di wajahnya.
"Sehun, aku sudah selesai menyiapkan peralatan kita.”
Ujar Yunho yang merupakan rekannya.
"Kak, batalkan pemotretan hari ini.”
"Apa? kenapa? Modelnya sudah siap dalam dua jam.”
"Hidup dan matiku sedang dipertaruhkan dalam dua jam kedepan.”
Ucap Sehun tersenyum sembari menepuk bahu Yunho ringan.
"Aku pergi”
Lanjut Sehun melambaikan tangannya dan berlalu pergi.
"Hei! anak itu selalu seenaknya saja. Apa yang harus kukatakan pada Sejeong.”
-
Sooyoung merapikan beberapa berkas yang akan ia ajukan untuk melamar pekerjaan. Ia terlihat amat bersemangat pagi ini.
"Berkasnya sudah lengkap. Ya ampun sudah jam sembilan. Sehun akan menjemputku satu jam lagi. Aku harus bersiap-siap.”
Seru Sooyoung sembari mengusap kandunganya yang kini telah memasuki bulan keempat. Wanita itu bergegas mandi. 40 menit kemudian ia telah selesai dengan penampilannya.
Bel rumah berbunyi membuat Sooyoung menoleh dan tersenyum. Dengan mengambil tas dan berkas lamaran, Sooyoung bergegas keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga. Tak lama pintupun terbuka.
"Kau menunggu lama?”
"Bahkan belum sampai pukul sepuluh. Kau mau sarapan dulu?”
“Kita sarapan di luar saja nanti.”
Sooyoung mengangguk setuju, keluar dari rumahnya dan mengunci pintu tentunya. Keduanya pun memasuki mobil dan meninggalkan rumah mewah tersebut.
Setelah selesai mengajukan lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan, keduanya kini telah tiba di sebuah cafe yang dekat dengan rumah Sooyoung.
"Kau ingat cafe ini?”
“Kita berempat sering datang berkunjug sebelum kau memutuskan untuk pergi keluar negri.”
Sehun hanya tersenyum dan mengangguk.
"Yeriana akan memesan greentea latte, kau americano, Johnny espresso, dan aku vanilla latte. Bahkan pegawai tetap pun hafal dengan menu yang akan kita pesan.”
"Kau benar..”
"Tempat ini memiliki banyak kenangan indah.”
Ucap Sooyoung tersenyum tipis.
“Aku akan memesankan minuman. Seperti biasa bukan?”
"Tunggu..”
Sehun yang tadinya berdiri kini kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cinta sejati tidak berakhir bahagia. Karna cinta sejati tidak akan memiliki akhir. Ia akan terus mengukir kisah dalam kehidupannya.