11

681 77 7
                                    

Terdengar bunyi klakson di luar rumah membuat Sooyoung mengakhiri riasannya dan bangkit kemudian berjalan mendekati pintu balkon rumahnya. Ia membuka pintu dan mendapati Sehun sudah berada di bawah. Berdiri di samping mobil sport hitam miliknya sembari tersenyum kearahnya.

“Park Sooyoung, cepat turun. Aku akan mengantarmu ke butik.”

Seru Sehun yang mulai lelah menunggu Sooyoung yang masih terdiam diatas balkon.

“Baiklah, aku akan segera turun.”

Sahut Sooyoung dan menutup pintu balkon. Ia kembali berjalan menuju meja rias dan menatap pantulan dirinya sembari tersenyum.

"Aku pergi dulu.”

Ujar Sooyoung menatap bingkai foto Johnny sekilas kemudian memutuskan untuk segera pergi. Menemui Sehun yang sedari tadi setia menunggunya di bawah.

“Kau lama sekali..”

Protes Sehun saat mendapati sosok Sooyoung yang baru keluar dari rumah.

Sehun membukakan pintu mobil membuat Sooyoung tersenyum manis karenanya. Tak lama, mobil itupun meninggalkan pekarangan rumah.

“Memangnya hari ini ada apa?”

“Apanya?”

“Kau berbeda hari ini..”

Ujar Sooyoung tersenyum menatap jalanan dihadapannya. Sedangkan Sehun membalasnya dengan senyuman kecil sembari fokus dengan kondisi jalanan
.
“Aku hanya ingin mengantarmu saja. Aku tidak bisa melihatmu naik turun bis seorang diri.”

“Minggu depan mobil yang kubeli akan segera tiba.”

“Baguslah.. kau jadi tidak perlu terlihat menyedihkan lagi.”

Ujar Sehun menoleh kearah Sooyoung sementara sepasang mata wanita itu melotot kearahnya
.
"Aku? Menyedihkan? Kemari kau biar aku beri pelajaran.”

Pekik Sooyoung hendak memukul pria dihadapannya. Namun tangan kanan pria itu berhasil menghalau Sooyoung.

“Jangan sekarang. Aku sedang menyetir. Terlalu berbahaya. Kau bisa memukulku sepuasanya nanti.”

Seru Sehun membuat Sooyoung menghentikan aksinya.

-

“Kita sudah sampai..”

Ucap Sehun setelah memarkirkan mobilnya tepat di depan butik Sooyoung. Sementara wanita itu sibuk membuka sabuk pengaman yang menahan tubuhnya.

“Nanti malam kau ada acara?”

“Memangnya kenapa?”

“Aku ingin mengajakmu pergi.. hanya kita berdua.”

Sooyoung memutar bola matanya terlihat berpikir.

“Baiklah.. jemput aku pukul sembilan.”

Sehun mengangguk mengiyakan.

Malam pun tiba. Sooyoung terlihat terduduk di kursi kerjanya sembari membuka komputer. Mencoba mencari inspirasi baru untuk karyanya hingga salah satu karyawannya mengetuk pintu yang terbuat dari kaca itu.

“Bu,  pak Sehun sudah tiba.”

“Suruh ia menunggu di lobi. Aku akan segera turun. Ini sudah malam, kalian boleh pergi.”

“Baik.”

Karyawan dengan name tag Han Yoora itu pun bergegas pergi. Sooyoung menata kembali rambutnya dan mengeluarkan cermin untuk memperbaiki riasannya.

Sooyoung menuruni tangga menghampiri Sehun yang kini bangkit dari duduknya saat mendapati sosok Sooyoung.

“Ayo..”

PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang