(2)

500 54 1
                                    

25:4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25:4

Setelah permintaannya ditolak oleh Hanan, Muhaimin segera muemui temanya yang bernama Farhan.

"Han"

"Iya, ada apa min?"

"Gini Han, aku tu mau nitipin surat"

"Buat??"

"Nisa, jadi kemarin tuh Nisa nitipin surat buat aku lewat Hanan, nya tapi pas aku mau nitip balasannya lewat Hanan, Hanan nya nggak mau"

"Hahaha, ya gitu lah. Kadang orang itu baik-baik kalau sama cewe tapi sama temennya sendiri malah b aja"

"Iya-ya..... Mana nolaknya pake bawa-bawa agama lagi.... Katanya inilah itulah ! Surat-suratan melanggar qonun pondok"

"Hemm ya gitulah, gayanya sok polos kaya nggak pernah melanggar qonun pondok aja, lah kalau alasannya itu ya harusnya dia nggak mau lah nerima surat dari si- siapa itu?"

"Emm Nisa?"

"Nah iya itu, masa iya dia cuma nerima titipan surat dari Nisa tapi nggak mau nerima titipan surat dari temanya sendiri"

"Iya juga ya"

"Ya makanya itu, ya udah mana suratnya besok aku kasih ke si Nisa....."

Muhaimin mengeluarkan selembar kertas yang sudah dilipat dari kantongnya, lalu ia memberikannya kepada temanya yang bernama Farhan, "Ini"

"Eh iya min, besok kan hari Jumat ya kita libur, jadi ini aku kasihkan pas hari Sabtu nya ya, nggak papa kan?"

"Iya nggak papa Han, terserah kamu aja pokonya.... Yang penting sampai ke tujuan ya"

"Siap masze"

Muhaimin merasa sedikit lega karena sudah ada seorang yang baik hati mau menghantarkan balasan unkapan rasa kepada Nisa. Muhaimin pun segera bersiap-siap untuk melaksanakan sholat jama'ah Dzuhur lalu mengaji. Karena pagi Muhaimin belum mandi, sebelum kamar mandi ramai Muhaimin sudah berada di kamar mandi.

"Allahuakbar Allahuakbar.........." Keluar dari kamar mandi Muhaimin mendengar adzan Dzuhur. Tanpa berlama-lama ia segera masuk ke kamar untuk berganti baju. Muhaimin memakai sarung kecubung berwarna coklat susu dan kemeja berwarna putih. Dilengkapi dengan songkok hitam nomor 6 tinggi 11.

Muhaimin segera ke mushola dengan membawa kitab tafsir jalalain dan Al-Qur'an. Sambil menunggu iqomah Muhaimin membaca Alquran terlebih dahulu. Setelah iqomah barulah ia melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah dengan kiyainya, lalu dilanjutkan dengan ngaji tafsir jalalain.

TBC

Jejak SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang