Masa lalu hanya akan menjadi masa lalu.
Karena dalam kehidupan, masa lalu hanya menjadi pelengkap hidup jalan cerita kita, sehingga kita bisa menjalani masa depan dengan baik. Kembali mengenang masa lalu tak apa, tapi kembali ke kisah yang lama dan menyakiti masa depanmu tentu saja salah.
Namun, ketika Jungkook kembali bertemu sang kekasihnya dulu, yang kini juga sudah bersuami, Jungkook masih rasakan getaran cinta itu. Yang dulu pernah menemani hari-hari bahagianya sebelum kehidupannya harus beralih menjadi tak sama ketika kakaknya mengajukan sebuah permintaan.
“Walau hanya masa lalu, aku benar-benar belum bisa melupakannya. Karena aku dulu mencintainya, hingga sekarang.” Jungkook lontarkan kata yang tak tahu membuat hati Hwayoung menjadi patah, kendati Hwayoung tampakkan raut tak berekspresi. Dalam benak, ternyata cinta tak bisa mengikat Jungkook dengan erat karena Jungkook masih bisa kembali ke masa lalu yang membuatnya terpikat. Ia mendongak, mencoba menghalau air mata yang sudah ingin jatuh ke pipi.
“Aku sudah pernah katakan, jika pernikahan ini adalah beban untukmu, maka tinggalkan aku agar aku hanya bisa mengenang kakakmu.”
Jungkook tampaknya memang merasa bersalah. Tapi, perasaannya tak dapat dipungkiri bahwa ia masih mencintai kekasihnya.
“Bagaimana aku menelantarkan seseorang yang pernah menjadi kakak iparku sendiri? Maafkan aku, tapi keputusan itu adalah tetap tanggungjawabku.”
Bulir air mata Hwayoung luruh juga ketika sesak datang menghampiri. “Tapi buktinya kau sekarang menelantarkan perasaanku, Jungkook-ah.”
Hwayoung bukan pribadi gemar menangis dan akan mengeluh ketika masalah datang menghampirinya. Mencoba bertahan adalah pilihan tersulit, karena Hwayoung ternyata mencintai Jungkook begitu dalam. Meskipun, mengetahui fakta bahwa Jungkook pernah mempunyai masa lalu yang ternyata ia belum bisa melupakannya.
Jungkook kemudian memeluk Hwayoung, berujar maaf tanpa arti, karena perempuan itu butuhkan hanyalah janji. Dimana Jungkook pernah mengatakan bahwa akan mencoba saling mencintai sampai maut menghampiri. Hell, itu seperti roman picisan yang ia temukan di luar sana, tapi ternyata ia juga termakan olehnya.
“Aku tidak akan menceraikanmu. Sampai kapanpun. Aku hanya perlu sedikit waktu, hm?”
---oOo---
Lee Minhwa, sosok perempuan yang masih Jungkook puja, kini berada di hadapannya. Mengemas senyuman yang indah buatnya, masih dengan perasaan yang sama.
Langit sangat mendukung cuaca hari ini, bagaimana ia bisa mengajak Minhwa berkencan dengan berbagai list yang sudah tercatat di pikirannya.
“Kau masih sama saja, Jungkook. Tidak berbeda seperti dulu.”
Minhwa tersenyum, sambil mengenyam es krim ke dalam mulut, mereka bergandengan tangan di atas ayunan. Seperti kembali ke masa dimana mereka saat menjadi kekasih dulu.
“Yang berbeda hanya status kita.”
Jungkook mengeratkan jemari pada Minhwa. Tersenyum dalam kehampaan. “Aku, menginginkan kita yang seperti ini lagi.”
“Kita masih bisa seperti ini.” Minhwa terdiam sejenak. “Di belakang mereka.”
Jungkook mengangguk setuju. Lalu membawa punggung tangan Minhwa untuk ia kecup lama. Cinta memang bisa membutakan segalanya. Termasuk menutupi, bahwa pernikahan di atas janji, juga bisa ia ingkari.
---oOo---
Jungkook memang katakan tak akan ceraikan Hwayoung. Namun jika pernikahan yang membuat sakit hati, kala melihat sosok kekasih Jungkook yang lebih mengungguli, bagaimana ia bisa bertahan setiap hari jika seperti ini?
Hwayoung bukan perempuan yang lemah. Tetapi keadaan hati yang membuat ia perosokkan diri menjadi pribadi yang mudah tersakiti. Jungkook masih tertidur, mendekap Minhwa yang membuat hatinya tambah hancur. Langkah kakinya yang gontai, menghampiri Jungkook untuk membangunkannya.
Sepasang mata si pria mengerjap, menggeliat ke samping untuk melihat siapa yang membangunkan. Minhwa yang dalam dekapan malah tidak tidak terganggu sedikit pun. Hingga ia menemukan, wajah si istri yang tersenyum di balik kepedihan yang pendam.
“Selamat pagi,” ujarnya sembari memberi kecup di bibir. “Tidurmu nyenyak?”
Tentu nyenyak sekali Hwayoung bodoh. Karena pria itu bersama sang pujaannya, dewi batin Hwayoung menahan api cemburu. Sungguh, perempuan mana yang tahan jika suami bersama masa lalunya? Apalagi berhubungan secara terang-terangan dihadapannya.
Jungkook kemudian menegakkan badannya yang setengah telanjang sambil mengucek matanya. “Ah, Hwayoung.”
“Maafkan aku, aku lelah sampai tertidur dan tidak jadi pulang.”
Hwayoung melirik sebentar ke arah Minhwa dengan punggung yang membelakangi, lalu memandang Jungkook kembali. Ia memaafkan kendati dalam hati ia sangat marah, karena Jungkook mengabaikan pesta kecil yang ia berikan. Karena suami tengah berulang tahun di umur ke-28 tahun.
Tetapi, Hwayoung rasa cukup untuk mengakhiri rasa plinplan Jungkook terhadap dirinya. Jungkook tak bisa memperlakukannya seenaknya.
“Kumaafkan. Jungkook, kau masih ingin bertahan dengan hubungan seperti ini?”
Jungkook lalu membawanya ke luar, karena tak ingin mengganggu Minhwa yang masih tertidur. Jungkook membawanya ke ruang tamu. “Ada apa? Bukankah kita sudah membahas masalah ini?”
“Karena aku sudah tidak mencintaimu. Bolehkah aku pergi?”
Jungkook membeliak. Tiba-tiba ia mencengkeram bahu Hwayoung, memandang tak percaya. “Tidak mungkin. Kau bercanda, Hwayoung?”
Hwayoung menepis tangan Jungkook yang mencengkeramnya. Bohong jika tak mencintai Jungkook lagi. Tetapi itu membuatnya tak punya pilihan, bahwa ia juga bisa memutuskan. Bukan hanya Jungkook yang menjadi dominan.
“Candaan mana yang menyakiti hatiku terus menerus? Aku tidak sudi menerima cinta yang seperti itu. Aku sudah tidak mencintaimu, Jungkook. Jangan egois.”
Jungkook merasakan hal aneh. Bagaimana ia tidak menerima bahwa Hwayoung sudah tak mencintai lagi. Karena yang ia tahu Hwayoung mencintainya, hanya miliknya.
“N-nanti, aku akan bicara pada Minhwa.”
“Kembalikan Minhwa pada mantan suaminya, Jungkook. Kendati itu karena kesalahan kalian berdua, apakah kau juga akan tega, pada calon bayimu ini?”[]
🐰🐰🐰
Disini gak akan tegang-tegang amat kok🌚✊🏾 beda sama yang sebelah 🤧🤣
Love it? Affair series #2 akan menyusul segera. Chapter satu coming soon.
Ig. Its.yourscrittlare
Juni 11, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacred Promise isn't A Game
Fanfiction[AFFAIR SERIES #2] [Slow Update] Jung Hwayoung menikahi Jeon Jungkook bukan tanpa sebab. Yang ia sesali, bahwa pernikahannya yang kedua kali ini justru membuat ia merasa tersakiti lagi. Karena Jeon Jungkook yang mengkhianati. Padahal, pria itu yang...