2

2.3K 220 17
                                    

Jepang, Tokyo

Fifteen years ago

Jungkook Pov

Sepertinya biasa aku akan ketaman saat menjelang sore. Walau tidak ada yang akan bermain dengan ku tapi akan lebih baik pergi keluar dari pada bermain ponsel di rumah

Mami bilang aku gak boleh main sama sembarang orang kami memang dari keluarga yang terpandang dan banyak musuh yang bisa saja menjadikan ku alat untuk menghancurkan perusahaan papi

Mami juga bilang gak semua orang yang di luar baik di dalamnya juga baik jadi aku benar benar harus memilih teman. Dan aku juga bukan tipe orang yang terbuka aku lebih banyak diam

Saat melangkah kaki kearah ayunan aku melihat seorang anak seusia ku sedang jongkok dan menangis aku tidak tau ada apa dengannya

Keadaan taman sepi sekali tidak seperti biasanya yang akan ramai di jam ini. Karna penasaran aku menghampirinya dan melakukan hal yang sama

"Dō shita no" (kamu kenapa)

"Hiks kamu ngomong apa hiks"

Ohh ya ampun wajahnya lucu sekali. Dan dia bicara dalam bahasa Korea apa dia orang Korea

"Kamu orang Korea" saat aku tau dia bicara dalam bahasa Korea aku juga mengubah bahasa ku

"Hiks kamu bisa bahasa Korea kayak aku hiks" dia udah berhenti nangis tapi masih terisak ingusnya malah meler keluar

Aku kasih sapu tangan yang selalu aku bawa untuk lap air mata sama ingusnya

"Iya aku orang Korea,sama kayak kamu" aku masih sibuk memperhatikan pipi bakpao di depan ku ini aku jadi ingin memakannya

"Kamu kenapa nangis"

"Itu karna gak ada yang mau main sama chim mereka bilang mereka gak ngerti apa yang chim bilang"

Chim? Namanya imut sekali kayak orangnya

"Namamu chim? Aku Jungkook salam kenal" aku mendorong tanganku agar ia menerima salam ku

"Aku Jimin, tapi aku suka di panggil chim hihihi" dia membalas uluran tanganku tangannya kecil sekali tapi aku yakin usianya tak jauh beda dari ku

"Teman" tawar ku

"Teman" ia membalas dengan senyum lebarnya hingga matanya masuk kedalam

Aku rasa aku menyukainya

:::::::::::::::::::::

Korea Selatan Seoul

Plakkk....

Satu tamparan mendarat begitu saja di pipi kiri taehyung. Jimin tak habis pikir apa yang telah di lakukan bawahannya ini dengan seenaknya melumat bibirnya

"Cih" Jimin meludah dan menghapus kasar bibi yang di cium oleh Taehyung memandang jijik orang yang ada di depannya sekarang

Beruntung mereka menyewa tempat VIP yang biasa Jimin gunakan saat makan siang jadi tidak ada orang yang tau apa yang terjadi pada mereka

Bukan apa tapi Jimin tak pernah memperbolehkan siapa pun menyentuhnya tanpa izin darinya. Dulu saat berpacaran 10 tahun lamanya dengan Jungkook. Saat akan mencium Jimin, Jungkook selalu meminta izin pria mungil itu agar mengizinkannya menyentuh bibir Jimin

Dan apa yang baru saja bawahannya ini lakukan padanya sangat menjijikkan menurutnya

"Maaf Jimin aku tidak sengaja sungguh tadi reflek saja karna wajah mu sangat dekat dengan ku" Taehyung ketakutan saat melihat kilatan merah dari mata sang atasan dan dada yang naik turun menandakan ia sangat marah

"Kau sungguh menjijikan sekretaris Kim,sadarlah posisi mu yang rendah, masih untung aku mau berbaik hati memikirkan penawaran mu tapi sepertinya tuhan langsung menampakan rupa asli mu"

Sebenarnya Jimin tidak pernah memandang status dalam berteman walau kedua orang tuanya selalu mengajarkan untuk berteman dengan orang kaya saja,tapi menurut Jimin sesorang dapat di nilai derajatnya dari sikap dan tutur katanya

Melihat sikap Taehyung membuat Jimin benar benar memandang pria di depannya ini sangat rendah.

Kemudian Jimin keluar dari sana menuju ruangannya. Ia butuh Jungkook

::::::::::::::::::::

Los Angeles

"Daddy" suara teriakan itu memecahkan konsentrasi pria tampan pada berkas yang sedang ia baca

Melihat ke arah samping seorang gadis kecil 8 tahun berjalan ke arahnya

"Princess Daddy sudah sampai sayang " Jungkook langsung meninggalkan kursinya berjalan ke arah sang anak dan membawanya dalam gendongan

"Dengan siapa kesini sayang" ia mengarahkan untuk mendudukkan sang putri di sofa depan meja kerjanya

"Dengan mommy yoongi"

"Permisi Jungkook" belum sempat Jungkook menanggapi ucapan sang putrinya pria manis yang dipanggil mommy oleh putrinya muncul

"Hyung masuklah kenapa berdiri di luar" ucap Jungkook dengan nada yang sedikit dingin

"Terima kasih sudah menjemput Falisa Hyung" nada bicara Jungkook tak berubah dari awal

"Tak masalah Jungkook-ah aku nyaman bersamanya" ucap yoongi mengusap rambut gadis yang ada di tengah tengah mereka

"Princess,ayo ganti baju mu ke kamar ya"

"Yes,Daddy" gadis itu pergi ke arah ruangan yang di jadikan kamar oleh sang ayah meninggalkan dua orang namja yang sedang sibuk dengan pikiran masing masing

:::::::::::::::::::::::

"Hiks Jungkook,hiks aku menjijikan hiks aku sudah mengingkari janji kita untuk tidak memberikan bibir ku pada siapa pun hiks" sudah terhitung setengah jam Jimin menangis melafalkan kata kata yang sama dan meminta maaf sambil menatap sebuah foto dirinya bersama sang kekasih

'kenapa perasaan ku tidak enak apa Jimin baik baik saja' JJK

'apa mommy menangis lagi ya' Jeonshan

Sementara itu Taehyung sibuk memikirkan bagaimana agar Jimin memaafkan dan mengembalikan kepercayaan pria manis itu.

TBC

Jangan lupa vote dan comen ya

Happy reading

Red Roses || KM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang