Putra tunggal Jungkook dan Jimin. Jeonshan tak henti hentinya menunjukkan senyum tampannya.
Tepat hari ini merupakan hari paling bahagia dalam hidupnya akhirnya ia dapat melingkarkan cincin emas berhiasan berlian mahal itu di jari lentik Felisa. Ya anak angkat dari Jungkook dan Jimin. Felisa Jeon bertunangan dengan Jeongsan
Sebulan yang lalu mereka pindah ke Korea. Sejak pengakuan Jeonshan pada Jungkook waktu itu. Daddynya itu berusaha bicara pada Felisa.
Felisa sendiri ia hanya mengikuti jalur memenuhi permintaan sang daddy agar membuka hatinya untuk Jeonshan. Perlahan ia membuka hatinya mengubah pandangannya pada Jeonshan yang selama ini ia anggap seperti kakak laki laki yang melindunginya.
Dalam hidup ini Felisa sangat bersyukur mendapatkan Jungkook dan Jimin sebagai orang tuanya walau bukan orang tua kandung dan mendapatkan kakak atau tunangan seperti Jeonshan dan adik seperti Minju.
Dulu hidupnya sangat buruk keluarganya jauh dari kata berkecukupan ayah tirinya selalu memukulnya menyuruhnya untuk mencari uang.
Tanpa ia sadari air matanya memetes saat melihat Jimin, Jungkook, Minju,dan Jeonshan berdiri bersama. Sebenarnya ia ada di sebelah mereka namun ia sedikit menjaga jarak agar dapat melihat orang orang yang mencintanya begitu besarnya.
"Sayang..." panggilan namja cantik di sebelahnya membuat Felisa dengan cepat menghapus air matanya.
"Ada apa kamu menangis. Apa ada yang sakit" Jimin mengelus lembut lengan Felisa membawanya sedikit mundur agar jauh dari kerumunann.
Pesta pertunangan itu benar benar meriah dan ramai kebanyakan dari kalangan orang terpandang dan rekan bisnis keluarga Jeon dan Park.
"Hiks...momm" setelah menjauh Felisa langsung memeluk Jimin dan menangis di pelukan namja cantik itu
"Ssstttt tenanglah sayang mommy di sini " Jimin terus mengelus lembut punggung Felisa yang terekspos itu mengingat gaun yang di gunakan putrinya itu tidak menutupi punggungnya. Hanya dari pinggang atas hingga bawah yang tertutup.
'Terima kasih mommy,daddy Felisa harap Jika diberi kesempatan hidup lagi maka Felisa ingin menjadi anak kandung kalian'
::::::::::::::::::::::::::
Hembusan angin laut terus menerpa wajah cantik Jimin yang dari tadi tak henti hentinya menatap lurus ke depan. Laut terhampar begitu luas tanpa ujung. Ombak terkadang mengenai kakinya yang ia tekuk.
"Melihat apa" Jungkook datang dengan kelapa muda yang ia serahkan pada Jimin. Tadi saat mereka baru sampai Jimin langsung ingin kelapa muda.
"Melihat laut" ucap Jimin seadanya dan meminum cepat air kelapa yang membuat tenggorokannya terhentak karna rasa dingin yang tiba tiba datang menyapa
Cuaca sebenarnya tidak terlalu panas. Bahkan cuaca sangat mendukung. Karna itu Jungkook akhirnya membawa Jimin ke pulau baru yang ia beli sebagai infestasi baru.
"Pulaunya indah" sedikit lama akhirnya Jimin mengalihkan pandanganya menatap suaminya yang berbaring di sampingnya dengan mata tertutup.
Ia mengambil tempat di sebelah jungkook memiringkan badanya dan menonpang kepalanya dengan tangan yang ia ketuk.
Memainkan rambut Jungkook yang sedikit memanjang membuat kadar keseisian suaminya bertambah.
Jungkook kemudian mengambil posisi yang sama dengan Jimin mereka saling bertatapan tangan Jungkook mengambil tangan Jimin yang masih betah mengusap wajahnya kemudian di genggam erat mengecupnya berkali kali. Tangan kecil dan lucu Jimin adalah sekian banyak favorit Jungkook pada tubuh Jimin.
Lama bertatapan Jungkook akhirnya membuka suara memutuskan mengajak Jimin berjalan jalan mengelilingi pulau itu
::::::::::::::::::::::::::
"Aku bahagia. Sangat bahagia memilikimu. Aku tak pernah menyesal karna tuhan membuatku menunggu sepuluh tahun lamanya jika itu menunggumu maka seribu tahun pun aku akan melakukannya. Aku berterima kasih Jeonshan benar benar membuat kita bersatu mempertemukan kita kembali setelah sekian lama. Tuhan bolehkah aku berdoa lagi dan berharap pada mu aku hanya ingin Keluarga ku akan bahagia selamanya. Bagaimanapun Jungkook bagaimanapun rupa dan sikapnya aku akan tetap mencintainya selamanya" JJM
"Aku hanya ingin berterima kasih padamu karna menunggu ku, membesarkan anak kita sendirian. Aku meminta maaf untuk itu tak ada saat kamu mengalami masa mengidam tak ada saat kamu merasa nyeri saat anak kita menendang bahkan aku tak ada saat kamu melahirkan. Tak ada saat Jeongsan pertama kali mengucapkan katanya dan memakan dengan tanganya sendiri melangkah pertama kalinya tanpa di bantu. Maaf jika aku banyak membuatmu kesulitan. Terima kasih sayang aku mencintai mu Jeon Jimin Ku selamanya" JJk
Mereka berhenti dan saling menatap menyalurkan rasa cinta lewat mata masing masing dan Jungkook langsung meraih pingangg ramping Jimin mengikis jarak di antara mereka.
Beberapa saat bibir berbeda volume itu bersatu saling melumat dengan lembut dan penuh kasih. Sangat romantis di tambah pemandangan sunset yang sangat indah.
'Perpisahan atau pertengkaran adalah bentuk dari ujian cinta. Bagaimana kita menghadapinya itu akan menentukan lulus atau tidaknya kita dalam ujian tersebut. Dan berkat ujian itu kekuatan cinta akan semakin besar. Kamu boleh saja marah tapi saling memaafkan adalah sifat yang mulia' Amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Roses || KM ✓
FanfictionKetidak berdayaan Jimin dan Jungkook untuk hidup bersama. "Aku harap kamu masih menunggu ku" JJK "Aku hanya berharap tuhan memberiku kesabaran untuk menunggu mu" PJM "Aku ingin seorang daddy"-- Warning: KOOKMIN!!! BoyxBoy Cover by: jikookworld_edits...