6

1.9K 182 9
                                    

Ini,rumah ini 'rumah impiannya'

Dulu mereka sempat membahas rumah impian. Lebih tepatnya rumah impian Jimin. Karna Jungkook akan mewujudkan apapun itu impian dan keinginan Jimin

Jimin masih tak bergeming dengan bangunan di depannya sampai Jungkook membelai lembut pipi mulusnya

"Kookie" panggilnya seolah bertanya pada sang pemilik nama

"Kenapa,ini rumah impian kamu kan untuk masa depan kita" Jungkook masih setia membelai pipi Jimin

"Kenapa"

"Hanya ingin menghujutkan impian mu sayang" lagi lagi Jungkook terbawa suasana

"Hmm,,berhenti bilang sayang kookie"

"Kenapa kamu juga memanggil ku dengan sebutan itu"

Jimin tau sebutan itu seperti apa bagi mereka

"Jungkook, Chim mau es krim ayo kita beli" Jimin kecil menarik tangan Jungkook kecil saat itu agar mengikutinya ke mini market di dekat taman

Terhitung sudah 1 tahun mereka bersama sebagai teman mereka juga sudah memasuki sekolah dasar. Setiap pulang sekolah mereka akan pergi ke taman untuk bermain

Jimin akan minta naik ayunan dengan Jungkook yang mengayunkannya dari belakang lalu jika lelah ia akan mengajak Jungkook membeli es krim di dekat taman

"Nyamm,,uhh dingin kookie" es krim Jimin berserakan di sekitar mulutnya bahkan hidung kecilnya sudah terkena es krim

Mereka sekarang sedang duduk di depan mini market.

"Ehh,kookie" Jungkook sedikit heran dengan panggilan yang menurutnya sangat imut itu

"Ne" Jimin juga sempat bingung karna ucapan spontan yang ia ucapkan

"Aahhh itu kookie panggilan untuk Jungkook dari chim. Hmm apa itu namanya" ia malah bicara dalam mode berfikir dengan tangan yang mengetuk ngetuk pipi bakpaonya. " Ahh ya panggilan kesayangan dari chim dan hanya chim yang boleh memanggil nama itu ingat ya"

"Maaf, aku terbiasa" Jimin menunduk setelah mengingat soal panggilan itu

"Sudahlah tak apa aku juga suka ayo masuk" Jungkook terlebih dulu keluar saat ia akan berjalan ke sebelah pintu penumpang untuk membukakan pintu untuk Jimin namun namja manis itu lebih dulu keluar sebelum ia melakukan hal yang biasa 10 tahun lalu ia lakukan

"Ayo" Jimin lebih dulu menyela saat tau Jungkook akan protes

Saat memasuki rumah yang ia sebut 'rumah impiannya itu' ia kembali di kagetkan dengan foto dirinya yang mendominasi di rumah ini. Foto dari ia pertama kali bertemu Jungkook sampai terakhir kali mereka bertemu

Jungkook memang dulu sangat suka mengambil foto bersama Jimin setiap peringatan hari mereka bertemu

Jungkook di belakang hanya diam memperhatikan mantan kekasihnya itu. Hingga

"Kau sudah pulang Jungkook" suara Yoongi muncul dari lantai 2

"Hmm, sudah Hyung. Dimana anak anak"

"Ada di atas mereka tertidur setelah bermain"

Setelahnya Jungkook tak menjawab dan berjalan ke arah Jimin yang masih melihat sekelilingnya

"Ayo,ke atas" ucap Jungkook lembut dan menarik tangan kecil favoritnya itu

Lagi lagi Yoongi hanya dapat melihat apa yang terjadi di depannya mendengar suara lembut Jungkook membuat hatinya menghangat walau tidak di tujukan padanya

::::::::::::::::::::

"Terima kasih kookie" Jimin mengantar Jungkook sampai di depan lift hotel

Tadi sekitar satu jam lebih ia berada di rumah mantan kekasihnya itu dan berakhir ia di antar ke hotel karna Jungkook memaksa dan kembali mengendong Jeonshan yang masih tertidur sampai di kamar yang Jimin pesan.

"Aku pulang dulu,jika ada apa apa kabari aku, kenapa kamu menolak untuk menginap sih" Jungkook yang tidak tau dirinya dengan umur tiga puluh tahun itu malah merengek pada Jimin

'masih sama ternyata' Jimin membatin melihat kelakukan manusia kelinci bongsor di depannya ini

Jimin akui setelah sepuluh tahun tidak bertemu tubuh Jungkook benar benar bertambah profesional ketimbang saat umurnya masih 20 tahun benar benar semakin berotot dan menawan

Sedikit menangisintakdir hidupnya.
Jika saja mereka tak berpisah mungkin mereka sudah menjadi keluarga bahagia sekarang

Jika saja mereka tidak berpisah mungkin Jeonshan akan memiliki Daddy

Jika saja mereka tak berpisah mungkin Jeonshan sudah memiliki adik,anak perempuan yang Jungkook harapkan dulu sebagai anak kedua

Jika saja, semuanya hanya tinggal 'jika saja'. Ia mungkin tak akan pernah bersama Jungkook

"Hai,kenapa melamun chim" Jungkook tiba tiba menyebutkan nama kecil Jimin

Nama yang sangat ia sukai dulu namun tidak untuk sekarang

"Tidak ada, cepatlah pulang Felisa sendiri di rumah ia mungkin saja mencari mu" Jimin mengelak mencoba mengalihkan pikiran dan hatinya yang siap mengeluarkan air mata

Ia tak ingin terlihat lemah di depan Jungkook. " Baiklah aku pulang jaga dirimu dan anak kita"

Jimin seketika merona saat mendengar 'anak kita' astaga ia bahagia sekali hanya dengan semudah ini.

Jimin hanya membalas dengan anggukan dan Jungkook berlalu masuk ke lift dan melambai pada Jimin

:::::::::::::::::::::::

"Jungkook bodoh,kenapa tidak memeluknya"

"Jimin ya ampun kenapa kamu tidak memeluk Jungkook tadi seperti biasanya"

"Kenapa aku tidak mencium bibirnya aku merindukan itu"

" Kenapa Jungkook tidak minta izin mencium bibir ku lagi sih kan aku kangen bibirnya"

"Aku merindukan wangi tubuhnya dan leher jenjangnya"

"Aku rindu dada bidang Jungkook"

"Kenapa aku tak memeluk pinggang rampingnya tadi"

" Aku rindu tangan kekar Jungkook yang memeluk pinggang ku"

"Aghhhh Jiminnnn"

"Aghhhh Jungkookkk"

"Mom"

"Dad"

"Apa"

"Apa"

"Berisik"

"Berisik"

"Ahh Molla"

"Terserah"

                          

TBC

Maaf lagi gaes aku telat up,aku lagi fokus buat daftar kedinasan maaf ya.
Dan mungkin aku bakal lama up untuk akhir akhir ini.
Cerita ini sebenarnya gak panjang panjang bangat dan mungkin gak akan ada konflik yang terlalu berat ya, sesuai yang kalian liat cuma memperbaiki hubungan aja jadi aku bakal pikir lagi buat ending yang bagus.

Gmna Festa thn ini banyak momen Jikook semoga pas puncaknya Jikook dekatan trus ya

Jangan lupa vote dan comen

Happy reading

Red Roses || KM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang