22.Skenario

16 3 2
                                    

Saat kejahatan muncul dalam bayangan hitam maka kebenaran akan datang dalam sinar yang benderang

~~~~~^^~~~~~


Setelah memikirkan rencana untuk menjebak Laura afkhan menyuruh alin untuk tidur duluan karna dia yakin demamnya belum sembuh betul dan kembali ngobrol dengan agham di ruang tamu

"Jadi gimana rencana lo? gue masih belum paham" Tanya agham saat alin sudah masuk ke kamar nya

"Sebelum gue nolong alin di gudang waktu itu gue denger percakapan laura dan karen dia akan berpesta malam ini karena udah bisa nyekap alin dan berharap alin mati saat itu juga"

"Shit,-beneran lo? "Ucap agham tak percaya bahwa laura punya pikiran sejahat itu

"Ngapain gue bohong nyet"

"Psikopat"

"Maka dari itu gue enggak akan tinggal diam lagi gue bakal buat dia seperti yang dia rencanain untuk alin"ucapnya tajam

" Bunuh maksud lo? "Tanya agham memastikan

Afkhan hanya mengangguk dengan memberikan senyum smirk tanda dia tidak main-main dengan ucapannya

Agham makin bergidik ngeri jangan-jangan afkhan beneran udah stres dan juga pengen jadi psikopat

" Jangan gila lo Khan kita serahin ini ke polisi aja napa "

"Biar gue aja yang tanganin"

"Khan lo napa sih? kesurupan ya? masa lo mau bunuh orang sih"

Agham makin ketakutan karna sorot mata afkhan yang tajam dan kosong sambil menatapnya seperti sebelum membunuh laura dia ingin membunuh agham dan tanpa disadari nya agham sudah berdiri dan mundur selangkah demi selangkah dan saat dia punggungnya menabrak meja

Tawa afkhan menggema seisi ruangan membuat agham kebingungan

Emang udah stress nih bocah

" Hahahahah Gue bercanda kali, -haHahhahhhah tegang amat"Ucap afkhan dengan tawa yang tidak bisa ia tahan

"Njirr gue kira lo serius" Umpat agham

" Lo enggak mau ya princess lo mati"tanya afkhan menyelidik

"Ya enggak gitu maksud gue nanti kalo,-"

" Lo masih sayang kan sama dia hahaha"potongnya

"Enggak, gue mau tidur ngantuk sono lo ngobrol sama cicak bye"

"Idihh kek gadis aja lo nyet ngambekan"

"Emang gue gadis ih,- abang sini tidur temenin eneng" Ucap agham dibuat-buat manja sambil menongolkan kepalanya ke pintu kamar tamu yang belum tertutup sempurna menghadap afkhan yang masih setia memandang nya jijik

"Dih gue masih normal, jijik gue liat lo"ucap afkhan eneg liat muka agham ngapain sih dia pake nginep di rumah gue segala

"Ihh abang kok gitu sih sama eneng"

Karna merasa enggak ada gunanya ngeladenin agham afkhan beranjak naik ke kamarnya untuk tidur

"Gue mau tidur sama alin daripada sama lo" Ucapnya agak teriak

Dan tentu saja agham keluar lagi dari kamarnya karena merasa emosinya tersulut kembali

"Jangan macem-macem lo ya Khan sama calon istri gue" Ucapnya dengan mengepalkan tangan

" dahh bencong gue mau tidur dulu sama tuan putri"

"Khan gue usir lo ya malam ini juga"

"Lupa lo ini rumah gue, lo yang bakal gue tendang berani nyolot sama gue"gantian afkhan yang ngegas

"Oh iya gue lupa hehheh jangan dong Khan gue dirumah sendirian kalau gue pulang malam ini nanti dijalan diganggu sama om-om preman gimana"

"Bodo"ucap afkhan saat sudah meraih knop pintu kamar nya

"Afkhan goblok"umpat nya sekali lagi yang sudah tidak dijawab oleh afkhan

Saat sudah berada di dalam kamar Afkhan langsung menghantamkan tubuhnya yang lelah ke kasur king size yang amat nyaman

Sesekali matanya mengerjap memandang langit-langit kamar memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk membalas perbuatan laura.

Lama dia memandang langit-langit kamar tapi wajah alin yang tersenyum manis muncul tiba-tiba membuat afkhan tersentak kaget kenapa dia bisa melamunkan gadis yang sekarang berada di samping kamarnya itu

Tanpa disadarinya dia menyunggingkan senyuman yang lama tidak ia lakukan bahkan ia lupa kapan terakhir kalinya ia bisa tersenyum tulus seperti sekarang ini

karna kehidupan afkhan berubah saat ia menginjak dewasa membuat dia menjadi sosok yang dingin dan hanya menampakkan fake smile dihadapan orang lain

Hanya itu yang biasa ia tunjukkan tapi kenapa malam ini ia tersenyum tulus dan hatinya begitu berdebar cuma karena dia

Dia yang sekarang ini ingin dia lindungi, dia yang sekarang ini menjadi alasan afkhan tersenyum dan dia yang sekarang ini menjadi sinar untuk hati afkhan yang redup dan dia yang sekarang ini yang dicintai afkhan.

Entahlah terasa singkat pertemuan mereka untuk menyatakan perasaan tapi afkhan merasakan sesuatu yang berbeda dihatinya saat dia melihat senyumnya,saat dia tertawa lepas, saat dia berbicara dengan penuh wibawa, saat dia bertindak bijaksana.

Dan afkhan suka setiap yang dilakukannya seperti magnet yang mampu menyihir hatinya yang beku

Afkhan mulai merasa dia tidak bisa jauh dari nya mungkin dulu dia pernah merasakan perasaan ini tapi tidak seperti ini sebelumnya.

Mungkin afkhan tahu apa perasaan ini tapi sampai detik ini ia masih ragu dengan hatinya, memang sedari awal saat pertama kali dia melihat alin,ada sesuatu dihatinya yang membuat nya seperti menjadi dirinya yang terbaik dan tidak ingin jauh darinya tapi sampai detik ini dia merasa tidak pantas untuk mencintai alin apalagi sampai memilikinya, karena apa? Dia pun tidak tahu apa jawaban dari pertanyaannya sendiri

****

"Jadi gimana? " Tanya agham setelah sarapan


"Adel sama raka gue suruh mereka kesini kita juga butuh bantuan mereka" Agham hanya manggut-manggut sementara alin hanya diam menyimak, entahlah alin selalu diam saat berhadapan dengan dua kakak kelasnya ini tidak seperti dirinya kalau dirumah yang selalu periang dan mempunyai selera humor tinggi tapi ini situasi nya berbeda jadi dia lebih memilih diam daripada ikut nimbrung dalam obrolan ini

"Terus selanjutnya,-"ucap agham tak sabar dengan rencana afkhan tapi tiba-tiba dari pintu depan terdengar suara toa yang mereka pun pasti tau siapa pemiliknya ya pasti raka yang mulutnya udah kek toa masjid

"Selamat pagi dunia"

"Berisik banget sih lo toge setiap lo ke rumah kak afkhan lo pasti kek gini ya"

"Emang kenapa tuan putri"

"Ya gue kasian kak afkhan lah masa kupingnya nanti bisa jebol gara-gara lo"

"Itu mulut pedes banget mbak habis makan sambel berapa ton lo"

"Auuu gelap"

Dan begitu lah adel dan raka setiap bertemu selalu adu mulut enggak disekolah enggak dimanapun pasti selalu begitu

Raka juga kakak kelasnya seperti agham dan afkhan tapi adel enggak pernah mau kalau harus manggil Raka dengan embel-embel 'kak' idih toge kek gini panggil kak apa kata dunia upin-ipin

*****






Sampai disini gimana menurut kalian komen dibawah ya👇👇👇👇 jangan lupa vote ya readers follow juga akun author pasti folback kok tenang aja

Jazakumullah khairan

salam cinta ikhwan masa depanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang