Chapter 9. Seblak porsi kuli.

368 33 1
                                    

Hai, jangan lupa vote ya^^

•••

|Di cari karena kesepian, diterima karena kasihan.|

-Januar Alveno Harris-

•••{Happy Reading}•••

Karena insiden cobek bunda yang membelah diri-- ah tidak, maksudnya Cilla yang memecahkan cobek bundanya, bukan uang jajan yang ia dapat melainkan siraman qolbu yang tidak ada habisnya dari sang bunda.

"Pengen seblak, hiks.." ucapnya sambil mengusap air mata. Ia menatap pantulan dirinya di dalam cermin.

Sebenarnya Cilla tidak menangis, tapi ia sengaja membuat air mata palsu dengan air keran di kamar mandinya. Membasahi tangannya kemudian dia teteskan air dari satu jarinya ke bawah matanya.

Seperti biasa, pencitraan!

Cilla mengambil handphonenya karena mendengar suara notifikasi. Siapa tahu penting.

Cilla mengernyit heran membaca pesan dari orang paling malas untuk dia temui.

Gala🐾

Jajan kuyy.

AcillaAldis

Males.

Gala 🐾

Gue traktir deh.

AcillaAldis

Oke. Gass

Gala🐾

Turun.
Gue di depan rumah lo.

AcillaAldis

Ha? Dari kapan?

Gala🐾

Tadi.

Cilla buru-buru berlari ke arah balkon kamarnya, dan tepat berada di depan rumahnya sudah ada Gala yang menunggunya di atas motor.

Gala🐾

Jangan buru-buru, gue sampai dengar barang pada jatoh loh.

Cilla membelalakkan matanya, ia memang tadi tidak sengaja menyenggol gelas plastik di meja nakasnya.

"Buset, gue nyenggol gelas aja dia tau. Apa jangan-jangan dia masang sesuatu disini?"

Dia tersadarkan ketika sura notifikasi lagi-lagi terdengar.

Gala 🐾

Jangan mikir aneh-aneh!
Cepetan turun, gue udah di jadiin cemilan
Sama nyamuk.

"Tuh, kan."

"Bodo ah, urusan perut tetep number one."

°°°

Cilla dengan semangat menuruni tangga.

"Mau kemana, Cilla?" Tanya bunda.

"Keluar bun, diajakin temen jajan," jawab Cilla.

"Temen atau temen?" sahut Zio dengan fokus yang tetap pada layar handphonenya.

"Temen, bang."

Zio manggut-manggut mendengarnya.

"Hati-hati, jangan pulang terlalu malam," pesan bunda.

"Iya, bunda. Cilla pergi dulu ya, assalamualaikum." Pamit Cilla menyalami punggung tangan bundanya.

"Waalaikumsalam."

°°°

Cilla membuka gerbang rumahnya dan langsung disambut Gala yang berdiri di samping motornya.

"Mau jajan apa?" tanya Cilla ketika sudah berhasil menutup kembali gerbang rumahnya yang lumayan besar dan juga berat, dibantu Gala tentunya.

GalaCillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang