Chapter 13. Kerja Kelompok 2.

164 20 20
                                    

Hai, jangan lupa votment-nya

•••

|Sengaja menghilang biar dicari, eh nggak taunya malah terganti|

-Edgar Emilio Grissam-

•••{Happy Reading}•••

Cilla menyiapkan beberapa camilan untuk teman-temannya yang nanti akan datang untuk mengerjakan tugas. Ia membuat Snack dari bahan dasar coklat, mengingat dia masih punya banyak sekali coklat. Cilla tidak sengaja melihat video tutorial membuat Snack itu dari salah satu aplikasi di handphonenya.

"Snack udah jadi, sekarang tinggal buat minumannya deh."

Cilla mengambil buah alpukat di lemari es dan memblender buah tersebut sampai menjadi sebuah minuman yang enak.

Detik berikutnya ia mengambil beberapa gelas dan menuang jus alpukat tadi kedalam gelas dan menambahkan susu kental manis sebagai pelengkap.

"Wihh, seger nih kayaknya," ucap Zio dari belakang tubuh Cilla. "Lo nggak buatin gue juga?"

"Ambil aja, nanti Cilla buat lagi. Sekalian kasih tester ya, bang."

Zio mengambil satu gelas jus, ia memasukkan es batu dan langsung meminumnya. "Manisnya pas, kekentalannya juga pas. Tapi, ada yang kurang."

"Kurang apa, bang?" tanya Cilla was-was, takut jus buatannya tidak enak.

"Kurang banyak."

"Kalau mau banyak ya buat sendiri," balas Cilla.

"Abang mau keluar, ayah sama bunda juga baru pulang nanti malam. Lo kalau mau pergi pintunya jangan lupa di kunci," pesan Zio kepada Cilla.

"Bang Zio mau kemana?"

"Ada urusan," jawab Zio.

"Tapi nanti Jessy ke sini loh, bang," goda Cilla.

"Lah apa hubungannya sama gue?"

"Kali aja abang mau pdkt gitu," jawab Cilla.

"Nggak minat, makasih," balas Zio meninggalkan Cilla begitu saja.

"Kemakan omongan sendiri baru tau rasa lo, bang."

Zio tidak memperdulikan ucapan Cilla, ia terus berjalan meninggalkan dapur.

°°°

"PERMISI, GOPUD!!"

Cilla memutar bola matanya malas, ia berjalan menuju pintu utama dan membukanya. Ada tiga remaja perempuan dan empat laki-laki memenuhi pandangan Cilla saat ini.

Tanpa permisi semua langsung masuk begitu saja.

"Rym, Jess, ayo berburu camilan!!" sorak Nisya heboh. Biasanya dia lah yang paling semangat untuk menjajah rumah Cilla.

"Wah gede juga rumah si bocil ini." Janu terkagum melihat rumah Cilla. "Apalah gue yang cuma tinggal di gubuk ini."

Gala memandang wajah janu dengan kasihan. "Gubuk-gubuk gitu harganya bisa buat beli puluhan mobil mewah, jan."

GalaCillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang