PART 5

25 8 35
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!
   
Happy reading...

Sreet_sreeet

Suara pisau yang digosok-gosokkan pada sebuah foto.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 23.45 menandakan jika sebentar lagi tengah malam,tetapi Clarinna masih belum juga beranjak dari aktivitas nya yang hanya menggosok-gosokkan pisau lipat kesayangan nya pada sebuah foto.

Clarinna duduk di kursi meja belajar nya yang hanya diterangi oleh lampu belajar membuat kesan horor di kamarnya karena ia memegang pisau berkarat,seolah-olah jika ada seseorang yang berani masuk kedalam kamarnya akan segera menjemput ajalnya.

"Lihat apa yang akan ku lakukan untuk menghancurkan mu nanti"ucap Clarinna sambil menusukkan pisau tersebut pada foto yang ia pegang, sehingga foto itu tertancap pada meja belajar nya.

Clarinna beranjak dari meja belajarnya,ia membuka jendela apartemen nya dan melihat pemandangan malam hari dari sana.

Clarinna beranjak dari meja belajarnya,ia membuka jendela apartemen nya dan melihat pemandangan malam hari dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clarinna memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam.

"Mama lihat bulannya ngikutin kiara"seorang gadis kecil menarik-narik lengan baju wanita paruh baya yang ada di sebelahnya sambil menunjuk keatas.

"Enggak sayang,bulannya nggak ngikutin kiara"  Reina berjongkok menyamakan tinggi nya dengan sang putri sambil memegangi pipi chubby Kiara.

"Tapi daritadi bulannya ngikutin kita terus ma" Sanggah seorang gadis kecil yang usianya 1 tahun lebih tua dari Kiara.

"Itu karena rotasi bumi sayang,karena jarak bumi ke bulan sangat jauh, yaitu 384.400 Km.Dengan jarak sejauh itu, sudut pandang kita terhadap bulan akan tetap sama sehingga saat kita berjalan bulan seolah-olah mengikuti kita" Jawab pria paruh baya dengan setelan jas yang rapi.

"oooh jadi kalau Kiara rindu sama papa dan mama pas papa dan mama lagi kerja, Kiara tinggal lihat bulan aja ya pa?karena kita menatap langit yang sama kan pa?"tanya Kiara dengan polosnya.

"Iya sayang,mau sejauh apapun jarak diantara kita,kita akan selalu menatap langit yang sama"  saut Samuel sambil mencubit gemas pipi kedua putrinya.

Clarinna membuka matanya tanpa sadar air matanya keluar membasahi pipinya.

"Pa....Ma....kalian sekarang ada dimana?apakah sekarang kita masih menatap langit yang sama?kalian PEMBOHONG!kalian bilang kita akan selalu menatap langit yang sama,tapi sekarang?kita nggak menatap langit yang sama lagi!Kenapa kalian ninggalin Kiara sama kak Aurel?! sekarang Kiara sendirian,Kiara bahkan nggak tau kak Aurel ada dimana!Kiara bodoh!bodoh bodoh bodoh!"Clarinna menjambak rambutnya sendiri.

"Kenapa kalian ninggalin Kiara sendirian?"ucap Clarinna lirih sambil menggelesor kebawah.

~
~
~

Kringg....kringg

"Enghh jam berapa ini?" Clarinna melirik jam weker nya sambil mematikan alarm nya.

"Jam setengah 5? ngapain aku buat alarm jam segini?"tanya Clarinna pada dirinya sendiri.

"Oh iya,aku harus pergi pagi-pagi hari ini"Clarinna langsung beranjak pergi ke kamar mandi.

~
~

Author POV.

"Eh kalian sudah tahu belum tentang kabar kematian Monic?"bisik seorang perempuan yang sedang bergosip pada teman-teman nya.

"Iya,kasian monic dia dibunuh dengan cara yang sadis"balas salah satu temannya.

"Halah paling itu ulah hatersnya Tiara dkk, mereka kan suka banget ngebully orang"ucap temannya satu lagi.

"Iyaa mungkin itu karma mereka"balas yang satu nya lagi.

Clarinna hanya mendengarkan ucapan teman sekelasnya yang duduk di belakangnya tanpa menoleh sedikitpun dengan aerphone yang terpasang di telinganya tetapi ia tidak menyetel musik dari ponselnya supaya tidak ada yang mengetahui jika ia sedang menguping.

"Bagus..beritanya sudah menyebar begitu cepat"gumam Clarinna mengeluarkan senyum khasnya.

~

Pulang sekolah

"Rin mau pulang bareng nggak?sekalian kita ziarah ke rumah monic"tanya Tiara pada Karin.

"Ah nggak deh Ra,Lo duluan aja gue masih ada urusan"jawab Karin sambil cengengesan.

"Yaudah gue duluan ya,bye"pamit Tiara lalu beranjak keluar kelas.

Karin tak membalas,ia hanya melihat kepergian Tiara dan mengecek apakah Tiara sudah benar-benar pergi.

Kemudian ia langsung pergi ke gudang sekolah yang terletak dibelakang gedung.

"Dava mana ya?"tanya Karin entah pada siapa karena sekarang ini ia sedang sendirian di depan gudang.

"Kayaknya didalam deh"ucap Karin sembari membuka pintu gudang.

"Dav Lo di mana sih?,jangan ngajak gue main petak umpet deh kayak anak kecil aja Lo"suara Karin menggema didalam gudang mencari sosok Dava.

"Hai Karin"sapa Clarinna sembari mengunci pintu gudang.

"Heh cupu mau apa Lo disini?"tanya Karin.

"Kamu sendiri ngapain kesini?"bukan nya menjawab Clarinna malah balik bertanya.

"Gue mau ketemuan sama Dava"jawab Karin membanggakan diri.

"Dav Lo dimana?katanya Lo mau ngomong serius ama gue,nih gue udah dateng,Lo keluar dong jangan ngumpet Mulu"panggil Karin sambil menelusuri gudang.

"Dava nggak ada disini"balas Clarinna dingin.

"Nggak usah sok tau Lo!"ucap Karin ketus.

"Dia nggak bakal kesini,karena........"

*
*
*

Karena apa hayoo?!
Haha nantikan kelanjutannya besok yaaah.....

Jangan lupa voment oke!

~See you guys💛

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang