7

2.8K 297 21
                                    


Ucap sumpah dari para Kasim muda dan para pejabat lainnya, termasuk jendral muda Namikaze Naruto di selenggarakan meriah dan hikmat.

Selama pelantikan di gelar Hinata hanya menatap semuanya datar tanpa ekspresi, pikirannya berkecamuk dan Sasuke menyadari hal itu.

Kaisar muda itu menggenggam tangan permaisurinya lembut, Hinata menoleh setelah merasakan sentuhan itu,gadis cantik itu tersentak kecil.

"Kau baik-baik saja Ratu-ku?" Tanya Sasuke khawatir, Hinata hanya mengangguk pelan.

"Tapi wajahmu pucat,kau kembalilah ke kamar aku akan mengawal prosesi ini sendiri" ujar Sasuke, Hinata menggeleng jika ia pergi sekarang itu sama saja Hinata tak bertanggung-jawab sebagai seorang Ratu kerajaan RedMoon,maka meskipun agak pusing Hinata harus bisa menahannya.

"Iie aku tidak apa-apa,ini sudah kewajiban ku sangat tidak bertanggungjawab jika aku pergi dari pelantikan para Kasim ini" jawab Hinata menepis pelan tangan suaminya,Sasuke tetap khawatir tapi ia tak bisa memaksa,jika Hinata pergi maka para tetua kerajaan akan mulai bawel bertanya-tanya hal yang merepotkan.

"Baiklah kalau begitu, setelah semua ini selesai kau kembali ke kamar dan suruh pelayan membuatkan teh hijau untukmu" ujar Sasuke lagi, Hinata mengangguk sedikit merasa terharu dengan perhatian yang di berikan oleh suaminya itu padanya.

"Baiklah Ten'nō-sama Arigatou" jawab Hinata lirih, sasuke mengangguk kemudian matanya kembali menatap barisan Kasim dan pejabat kerjaan lainnya yang tengah membungkuk hormat serentak.

.
.
.

Acara selesai tepat saat tengah malam, Hinata mendesah lelah setelah resepsi pernikahan dua hari lalu yang cukup menguras waktu dan tenaganya kini acara pelantikan para pejabat juga sangat melelahkan.

Permaisuri muda itu merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang, menghela nafas berkali-kali,manik lavender nya tertutup menikmati sepoy angin malam yang masuk melalui jendela kamarnya.

Suara pintu di buka membuat Hinata tersentak kemudian ia buru-buru mendudukkan dirinya setelah melihat Sasuke yang masuk.

"Kau baik-baik saja?" Ujar Sasuke, tangannya sigap memeriksa suhu tubuh Hinata melalui keningnya.

"Aku baik-baik saja jangan khawatir, hanya perlu istirahat dan aku akan baik-baik saja esok hari" ujar Hinata meyakinkan Sasuke,namun raja muda itu hanya diam saja membuat Hinata tak enak hati.

" Hn" Sasuke pergi meninggalkan Hinata yang kebingungan di kamarnya,

Beberapa saat kemudian pria itu datang membawa nampan berisi bubur kacang merah dan segelas kecil ramuan yang entah apa isinya.

"Makanlah ini baik untuk mengembalikan staminamu,dan jangan lupa minum ramuan itu kau akan sehat kembali setelah nya" jelas Sasuke, Hinata menerima dengan ragu. Namun ia tetap memakan bubur dan ramuannya, sasuke sudah repot-repot membawakan semua ini untuknya.

"Arigatou" Hinata sudah menyelesaikan makan malam nya yang sebenarnya sudah terlambat, namun ia tetap menikmati semangkuk bubur kacang merah yang di bawakan sasuke untuknya.

"Hn tidurlah" perintah Sasuke, Hinata mengangguk kemudian gadis itu mulai mengganti kimono kerajaannya dengan pakaian tidurnya.

Setelahnya membaringkan tubuhnya di atas ranjang,di susul Sasuke di sebelahnya pria itu tidur dengan memeluknya Hinata sedikit tak nyaman dengan kedekatan seintim ini,tapi ia harus bisa terbiasa dengan sikap romantis kaisar yang terkenal dingin itu padanya.

"Oyasuminasai Ten'nō-sama" gumam Hinata, Sasuke semakin mengeratkan pelukannya, menyalurkan kehangatan pada istrinya.

.
.
.

Prisoner of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang