3

3.1K 270 8
                                    


Hiashi memanggil Naruto keruangannya, pria itu dipanggil  untuk diskusi tentang masalah lamaran  dari Raja.

"Ada apa Tou-sama?!" Ujar Naruto,pria itu bingung malam semakin larut tak biasanya ayah dari kekasihnya ini ingin bicara dengannya larut malam begini.

"Aku ada kabar yang aku tak tahu apakah ini baik atau buruk" ujar Hiashi, Naruto merasa firasat nya buruk tentang pembicaraan ini. Entah kenapa melihat ekspresi ayah kekasihnya ini membuat pria tampan itu resah.

"Ada apa?"

"Hinata di lamar oleh Raja Sasuke,dia mengirimkan surat lamarannya tadi siang padaku" wajah Naruto memucat, jantungnya berdetak kencang. Terkejut mendengar berita yang terlalu mendadak ini.

"Tapi bagaimana bisa Tou-sama?" Tanya Naruto kalut. Hiashi menggeleng

"Aku tidak tahu Naruto, seharusnya hal ini tak terjadi. Hinata akan ku nikahkan dengan mu setelah kau di Lantik nanti, tapi surat lamaran ini nyata Yang Mulia menginginkan Hinata menjadi istrinya,aku bingung"

Naruto mengusap wajahnya gusar, bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang sebenarnya terjadi sekarang? Kenapa bisa?

" Apa Tou-sama menerimanya?!" Hiashi lagi-lagi menggeleng,

"Belum aku baru mengirimkan surat bahwa aku akan mempertimbangkan semuanya,aku belum menerimanya"

"Jika begini aku tidak bisa menikahi Hinata,Yang Mulia Raja sedang mencari calon permaisuri dan dia sekarang mengirimkan surat lamaran untuk Hinata yang artinya ia menginginkan calon istri ku menjadi permaisurinya! Aku harus bagaimana Tou-sama? Aku tak bisa kehilangan wanita yang kucintai" ujar Naruto panik pria itu mondar-mandir di ruangan itu ia terlalu syok mendengar berita ini.

"Aku tahu Naruto,aku menginginkanmu sebagai menantuku,tapi hal ini tak bisa ku cegah"

"Satu-satunya cara agar Yang Mulia tak bisa menikahi Hinata adalah dengan Hinata datang sendiri padanya dan menolak pernikahan ini!"

"Kau benar Naruto,tapi bagaimana caranya?!"


.
.
.

Esok paginya Naruto menemui Hinata gadisnya itu tengah merajut sebuah syal karena sekarang sudah memasuki musim dingin udara di luar juga sudah semakin dingin terasa.

Hal itu membuat Hinata berinisiatif untuk membuat sebuah syal untuk dirinya juga kekasihnya. Hinata tersenyum ketika menyelesaikan satu Syal berwarna merah yang akan ia berikan untuk kekasihnya.

"Hime" panggil Naruto,Hinata menoleh mendapati kekasihnya tengah berdiri di depan meja yang tengah ia duduki

" oh Naruto-kun kau sudah sampai"tanya Hinata

Naruto mengangguk pria itu mendudukan diri di kursi yang ada di samping Hinata

" kau membuat apa? tanya Naruto sambil melihat-lihat gulungan kain berenang di depannya

"Aku membuat stal karena sekarang sudah mulai memasuki musim dingin jadi aku berinisiatif untuk membuatnya untukmu,ini aku sudah membuatkannya satu untukmu semoga kau suka"ujar Hinata gadis itu memakaikan syal berwarna merah itu pada kekasihnya kemudian tersenyum bahagia

" bagaimana bagus tidak?' tanya Hinata antusias, Naruto tersenyum sendu pria itu mengusap lembut syal yang ada di lehernya benda yang mungkin adalah barang terakhir yang kekasihnya berikan padanya

"bagus sangat lembut seperti dirimu" ujar Naruto Hinata merona mendengarnya

"naruto-kun berhenti menggodaku"Hinata merona malu

" kau cantik"puji Naruto Hinata semakin memerah mendengar nya

" Naruto-kun ada apa? kenapa hari ini Naruto-kun terlihat pucat? Ucap Hinata khawatir

Prisoner of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang