Do Fun

240 4 0
                                    




Satu bulan sudah Lana dan Aryo menjadi sepasang kekasih kata "lo" "gue"jadi "aku" "kamu", cuek nya Aryo perlahan berubah menjadi perhatian, Lanamenjadi berkurang waktu clubingnya dia lebih memilih video call sampai larutmalam dengan Aryo daripada menikmati dunia malam bersama teman-teman nya, ah dasar bucin.

Namanya juga baru pacaran masih anget-anget nya dan masih sayang sayang nya belum ada berantem yang bikin mood jelek seharian, belum ada cemburu buta yang membuat masalah kecil menjadi masalah besar, semua masih serba manis seperti permen kapas yang dimakan Lana siang ini.

"kayak anak kecil aja sih suka permen kapas" ejek Aryo pada Lana yang sedang asik memakan permen kapas berbentuk karakter minion yang tinggal setengah
"enak tau yang, cobain nih!" Lana menyodorkan permen kapas nya pada Aryo
"iya sih enak, manis kayak orang yang ada di mata aku sekarang"
"ih siapa yang ada dimata kamu sekarang?" Lana bingung
"liat sini deketan" tangan kiri Lana ditarik oleh Aryo jadilah kini dia berhadapan dengan Aryo dengan jarak satu jengkal tangan. Lana memandang Aryo tepat dimanik mata coklat Aryo untuk sepersekian detik
"jawab dong ada siapa? Jangan diem aja, terpesona pasti nih" Aryo tersenyum
"ihhh apaansi, belajar gombal dari siapa kamu ha?" Lana menjauhkan diri dari Aryo lalu berlari menjauhi nya, dia tidak ingin sampai Aryo tau kalau sekarang pipi Lana merah karena malu
"eh kok aku ditinggal sihhh"

Keputusan Aryo untuk menyatakan cinta pada Lana kemudian keputusan Lana menerimanya memang terkesan mendadak dan nggak terduga sama sekali, Aryo yang awalnya cuek banget, sapaan Lana nggak pernah dijawab, nggak ada ucapan terimakasih untuk sarapan yang dibawakan Lana setiap hari, instagram Lana yang nggak di accept oleh Aryo dan hal lainnya yang menunjukkan bahwa tidak ada jalan untuk Lana bersama Aryo. Sekarang mereka menjadi sepasang kekasih yang terlihat saling menyayangi dan saling nyaman satu sama lain dan kalau kata temen-temen mereka sih BUCIN AKUT.

Satu bulan awal mereka berpacaran diisi dengan hal saling mengenal satu sama lain, perlahan mereka saling terbuka menceritakan kisah hidup mereka. Aryo menceritakan seluk beluk keluarganya yang selalu berkelana dari satu negara kenegara lain, bundanya yang seorang dokter bedah harus berpindah pindah rumah sakit mengikuti ayah nya, Aryo dan ketiga kakak nya harus berpindah tempat sekolah, untung saja di luar negri sekolah jarang sekali ada seragam nya kalau sampai ada pasti mereka sudah mengoleksi banyak seragam.

Lana hanya bercerita sedikit tentang keluarganya pada Aryo, terlalu berat bagi Lana menceritakan luka lama nya secara detail. Orangtua Lana bercerai ketika Lana umur 12 tahun, awalnya dia hidup bersama ibu nya, lalu ayah nya kemudian kakak laki-lakinya dan akhirnya ketika dewasa dia lebih memilih hidup sendiri diapartemen nya sekarang. Papa Lana adalah seorang pengusaha tambang yang kekayaan nya cukup menghidupi orang satu kampung setiap hari, Lana memang sangat tercukupi dalam hal materi namun sangat kekurangan dalam hal kasih sayang.
***

Sore ini seperti biasa Aryo setia menunggu Lana selesai pendalaman materi untuk UN tapi kali ini beda, dia tidak lagi menunggu bersama pak Wagiman di pos satpam dia menunggu sambil mengikuti ekskul musik, kurang lebih dua minggu lalu Aryo bergabung di ekskul seni bidang musik dan lukis. Sejujurnya cita-cita Aryo adalah menjadi seniman entah musisi atau pelukis, tapi bagaimana bisa? Orangtua nya sudah mewanti-wanti dari kecil bahwa Aryo harus menjadi diplomat atau dokter.

Aryo mengikuti ekskul musik bersama Dewa, sedangkan pandu mengikuti ekskul futsal. Anak baru wajib membawakan tiga lagu diacara promnight anak kelas XII nanti, Aryo ditunjuk sebagai gitaris, Dewa sebagi drumer, Erik sebagai bassis dan Dita sebagai vokalis. Selama latihan Dita sesekali curi curi pandang ke Aryo karena memang dari awal ketemu dia sudah tertarik dengan Aryo .Sekarang ketika sudah tau bahwa Aryo bersama Lana maka mundur 1000 langkah adalah keputusan terbaik daripada berurusan denga Sang Ratu.

"Dit, elah ngapa sih ngliatin Aryo lo? Naksir ya?" dasar mulut Dewa emang ngga ada akhlak nya
"Inget Dit, udah ada yang punya" Erik menimpali
"Mending sama gue, single, tampan, rupawan, rajin menabung, rajin ibadah, ya kan Yo?" suara Dewa kembali memenuhi studio dari balik drum nya
"hmm iya" jawab Aryo singkat sambil tetap fokus mengganti senar gitarnya yang baru aja putus
"heh ssst apa apa sih, gue cuma liatin Aryo benerin tu gitar sekalian bisa buat belajar kan cara memasang senar gitar yang baik dan benar" protes Dita
"Ngeles ae lo kayak temen ditagih utangnya, Dit" kini giliran Erik
"Udah kelar nih gue, yuk latihan"

Unpredicable (Pacaran Sama Brondong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang