Jawaban Paris

28 9 0
                                    

Mata Paris bengkak. Ia tak tidur semalaman. Berpikir keras mengingat kejadian di istana dewa-dewi.
Paris diminta untuk menjawab siapa yang pantas mendapatkan apel itu.

Saat mengatakan bahwa nantinya yang akan memutuskan adalah Paris. Tiba-tiba Hera menyuap padanya, kata Hera jika Paris memilihnya maka ia akan menjadikan Paris seorang raja yang amat kaya raya. Athena pun tak kalah dengan suapan yang Hera lontarkan. Jika Paris memilih Athena maka ia akan dijadikan pemimpin perang yang berjaya.
Sedangkan Aprodhite menyuapnya dengan wanita tercantik dinegri ini. Yaitu Helena.
Paris benar-benar bingung. Ia mengacak rambutnya frustasi. Dasar. Pintar sekali membuat orang menjadi frustasi kehabisan akal.

****

Suasana tegang nan takut menghantui diri seorang anak dari Priamos raja Troya. Dialah Paris.

Ia diberi waktu semalam oleh Hermes untuk memikirkan dan menimbang-nimbang jawaban yang akan ia putuskan. Waktunya tiba, Paris harus memutuskan apa jawaban nya.
Tangannya gemetar tak karuan. Pandangannya para dewa-dewi. Kini jumlah mereka yang hadir lebih banyak dari kemarin. Sepertinya hampir semua hadir. Hermes mempersilahkan Paris untuk menjawab.
Namun sang empunya hanya diam tak berkutik. Matanya kembali menatap ke sekeliling. Tatapan Paris dibalas oleh mereka secara serius dan tegang. Suasana macam apa ini. Benar-benar kaku.
Paris menghembuskan napasnya kasar.

“ jangan diam saja HEI KAU!!” Bentak salah satu dari mereka.
Paris pun tersentak. Aduh. Lama sekali.

“kau jangan membentaknya begitu. Jika nanti dia tak mau memutuskan jawaban hanya karena dibentak olehmu, kau bisa kena hukuman oleh Zeus.” Hermes membela Paris. Karena begipun juga Hermes yang membawanya kemari.

“baiklah aku mohon maaf. Cepatlah katakan jawaban mu itu.” titah dewa tersebut yang telah membentak.

Paris mengambil napas lalu membuangnya.

1 detik

2 detik

3 detik

“saya memilih Aprodhite sebagai penerima atas apel kallisti.” ucap Paris penuh kesungguhan.

Lainnya tak percaya menatap Paris dan Aprodhite bergantian. Aprodhite sendiri tersenyum kemenangan. Dalam hatinya berkata bahwa ia Dewi kecantikan akan selalu menjadi yang tercantik.

“tak bisa!Aku terima! Pasti kau dipaksa oleh Aprodhite kan?” tanya Hera tersulut emosi. Matanya menyorot tajam.

Dewi yang disamping Hera mencoba menenangkan agar tak marah.
“tenang lah Hera. Ini sudah keputusan. Kau tidak boleh membantah.”

Aprodhite tertawa sinis, “sudah kubilang, bahwa aku ini Dewi tercantik maka dari itu aku lah yang mendapatkan atas apel ini.” tangannya yang lentik memegang apel emas itu.

Athena berdecih, “suapan mu memang licik Aprodhite.” berkomentar atas sogokan yang Aprodhite berikan pada Paris, ialah wanita tercantik di dunia. Helena putri raja tyndaerus.

“sudah selesai bukan? Ayo Paris akan kuantar kau kebumi.” ajak Hermes pada Paris.

Sedari tadi Paris hanya diam setelah mengatakan keputusan. Ia tak ikut campur berkomentar.

“baiklah.”

“hei tunggu!”

Paris dan Hermes menoleh. Aprodhite berlari kecil menghampiri nya. “terimakasih rasa keputusan mu.” ucap Aprodhite pada Paris dengan lembut.

“sesuai janji, akan aku berikan kau wanita tercantik di dunia. Yaitu putri Helena.”
Hati Paris berdesir mendengar nama Helena. Jantungnya tiba bergetar hebat. Akhir-akhir ini ia sering mengagumi kecantikan Helena hingga akhirnya menimbulkan perasaan yang berbeda padanya.

Lalu Paris berpikir, bagaimana caranya?

“aku akan meminta anaku Eros, untuk memanah dengan panah cinta kepada Helena. Agar ia jatuh cinta padamu. Kau juga mencintai nya kan?” Aprodhite tahu bahwa dalam hati Paris ini mencintai Helena.

Paris menatap Aprodhite datar. Lagi-lagi isi hatinya bisa terbaca oleh para dewa. “baiklah.” jawab Paris singkat.

****

Setelah kepulangan Paris, Aprodhite menemui anaknya untuk meminta bantuan.
Eros pun mau membantu ibunya. Tak begitu sulit baginya untuk membuat manusia jatuh cinta. Ia melaksanakan tugasnya dengan cepat turun ke bumi.
Lebih tepatnya ke Sparta diistana Menelaos.

Eros sudah siap dengan anak panahnya. Ia telah menemukan Helena, sang wanita cantik ini tengah memetik bunga di taman. Cukup sepi. Hanya ada 3 orang dayang disekitar nya. Dan itupun jaraknya cukup jauh.
Eros mendekat, ia bersembunyi di pepohonan. Anak panah dan busur sudah terpasang.
Matanya membidik objek secara tetap. Setelah benar-benar tepat dan yakin, Eros merapalkan kata-kata agar helena jatuh cinta Paris. Detik itu pula ia melepas anak panahnya tepat ke Helena. Anal panahnya melaju sangat kencang, sampai-sampai Helena pun tak bisa mengelak.

Gerakan anak panah ini tak menimbulkan suara, sehingga para dayang pun tak sadar dan tak tahu bahwa Helena terpanah. Helena sendiripun tak merasakan sakit.

“tugasku telah selesai. Selamat bersenang-senang putri cantik.” Eros tersenyum lalu ia pergi meninggalkan tempat itu.

Disisi lain, Helena tahu bahwa ia terpanah oleh anak panah. “astaga, siapa yang bermain panah sembarangan disini?” tanya helena celingukan.
Ia sedikit syok. Lalu pergi meninggalkan taman. Ia berpikir bahwa panah ini datang dari penyusup yang hendak membunuhnya.

Helena menuju kamarnya. Tempat teraman dan ternyaman baginya. Segala privasi nya berada dikamar ini. Jalannya tergesa-gesa menabrak dan menyenggol pembantu istana sembarangan. Saat menaiki tangga, ia tak sengaja kakinya menginjak gaun yang ia kenakan.
Helena hendak terjungkal, namun dengan gerakan kilat, seseorang menumpu agar Helena tak jatuh.
Helena mendongak, tiba-tiba saja jantungnya berpacu sangat kencang. Matanya menatap lekat ke manik mata laki-laki itu.

“kau tak apa-apa putri?” tanya Paris.

Helena tersadar, ia menjauh dari Paris. Detak jantung tak terkontrol, takutnya jika berdekatan dengan Paris, detak jantung nya akan terdengar olehnya.

Helena mengangguk, “tidak apa-apa.”

“kenapa kau tadi berjalan tergesa-gesa begitu, adakah sesuatu yang membuatmu takut sehingga menjadi seperti ini?”

Helena bingung, apakah ia harus mengatakan sebenarnya bahwa tadi telah terpanah oleh panah sembarangan itu atau tidak.

“putri?”

“aku telah dipanah. Entah aku tak siapa orangnya. Aku berpikir mungkin itu penyusup yang hendak membunuhku.” jawab Helena

Apa mungkin itu Eros?

Jika iya, berarti Helena telah jatuh cinta padaku.

“lebih baik kau ke kamarmu saja. Beristirahat lah.” perintah Paris.
Helena pun mengangguk. Lalu ia melanjutkan langkahnya.
Paris tersenyum devil, akhirnya Helena bisa jatuh cinta padanya. Namun Paris sedikit pun tak memikirkan hati istri nya. Oinone. Malangnya wanita itu.

Sesampainya dikamar, Helena menumbangkan tubuhnya di kasur empuk. Menatap langit-langit kamar yang tinggi. Tiba-tiba saja pikiran nya kembali pada kejadian ditanga, Entah kenapa Helena sendiri tak tahu.

Melihat wajah Paris tak membuatnya bosan, serasa ingin melihatnya. Tak sadar bibirnya mengukir senyuman indah. “astaga,”

“kenapa aku harus memikirkan nya?” gumamnya. Rasa senang menjangkiti dirinya saat terus terusan memikirkan tentang Paris. Kesedihan nya seketika hilang, ia tak lagi memikirkan Menelaos. Melainkan pikiran berkelana membayangkan Paris.

****


PERANG TROYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang