Bujukan Achilles

28 5 1
                                    

Pimpinan Yunani tak membuang waktunya lama-lama untuk mengatur strategi perang dan melatih prajurit sehebat mungkin. ksatria tangguh yang akan memberontak Troya kini sudah ada oddiseus dengan otak cerdasnya. Hanya tinggal menunggu Achilles si ksatria kuat tak terkalahkan.

Seperti biasa, Menelaos ditemani Nestor pergi ke sciros. Kali ini oddiseus diajak oleh nya.Sesampainya diistana Likomedes.
Kediaman Achilles berada.
Mereka disambut baik oleh pihak kerajaan.

“tolong panggilkan Achilles. Suruh dia menemuiku.”perintah Menelaos pada para dayang yang menyambut.
Dayang-dayang tersebut saling berpandangan tak dimengerti. Hanya diam saja.

Menelaos mengernyit, “kenapa diam saja? Apa kata-kata ku kurang jelas?”

“maaf tuan, tuan Achilles nya tidak ada.” ucap salah satu dayangnya berbohong menunduk segan.

Tidak ada?kemanakah?

“yasudah. Pergilah.” perintah Menelaos.

“achilles ada sebenarnya.”ujar oddiseus. Membuat Nestor dan Menelaos menatapnya.

“apa maksudmu?” Menelaos terheran akan ungkapan oddiseus.

Oddiseus ini cerdas, ia Takan bisa terbohongi. Melihat raut wajahnya saja sudah tahu. Dasar dayang itu tak bisa beradu akting, aksi kebohongan nya merupakan level kecil bagi seorang Oddiseus.
Lelaki itu tahu bahwa Achilles ada didalam istananya, tak mungkin tak ada.

“mari masuk ke dalam,” Oddiseus nyelonong masuk tanpa aba-aba dari Menelaos selaku yang lebih Tua.
Menelaos dan Nestor hanya memperhatikan saja, tak mengerti apa yang akan dilakukan oleh Oddiseus.

Oddiseus meminta Sejumlah emas, perhiasan dan selengkap alat perang pada dayang. Dan meminta pada salah satu pemegang kunci kastil untuk mencoba membunyikan lonceng besar sebagai pertanda akan datangnya serangan. Awalnya penjaga tersebut menolak, namun akan ancaman dari oddiseus maka penjaga tersebut mau melakukan.

Bersamaan dengan datangnya barang-barang yang Oddiseus minta pada salah satu dayang, ia mengumumkan pada para perempuan untuk mengambil kesukaan barang diantara yang telah disajikan.
Setelah para perempuan mulai memilih-milih, tepat lonceng besar itu dibunyikan. Mereka tiba-tiba panik ketakutan, mereka kira akan ada datangnya peperangan terhadap kerajaan Likomedes.

“Aaaaaaaaaa lari,” teriakan perempuan menggema seisi ruangan.

Mata Oddiseus tetap memerhatikan seksama. Tiba-tiba merasa ganjal pada salah satu perempuan yang malah mengambil sebilah pedang panjang dengan tampang gagah tak ada unsur ketakutan.
Dalam hati Oddiseus, inilah sang ksatria yang telah ditunggu dengan penyamaran luar biasa. Bibirnya tercetak senyuman.

Oddiseus mendekat ke perempuan itu, ia dengan tiba-tiba melepas rambut palsu yang melekatnya. Terlihat sudah seorang pria yang dia cari. Achilles

“ACHILLES,” Menelaos senang telah menemukan Achilles. Ia berlari menujunya bersama Nestor.

Seisi istana merasa gagal telah menyembunyikan identitas dan wajah Achilles dari semua orang.

“ada apa kau kemari? Beraninya kau membuka penyamaranku.” ketus Achilles tak suka.

“tenanglah, aku kemari akan mengajakmu untuk melakukan pemberontakan terhadap Troya.” ucap Oddiseus

Achilles menoleh, mendengar kata pemberontakan membuat hatinya ingin berkecimpung masuk kedalam aksi peperangan, sudah lama ia tak melakukannya.

“ Akhaia membutuhkan mu.” ucap Menelaos serius.

Achilles termangu dalam pikiran. Ibunya, thetis pernah berpesan padanya bahwa ia jangan pernah mengikuti peperangan,karna umurnya begitu singkat. Thetis tak mau jika anaknya meninggal dalam waktu yang singkat.

“baiklah. Aku akan ikut peperangan membela Yunani.” jawab Achilles tegas.

Baginya lebih baik hidup singkat namun bermakna daripada hidup yang panjang namun biasa saja.

Oddiseus Menelaos dan Nestor tersenyum bangga. Akhirnya lengkap sudah dua ksatria tangguh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERANG TROYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang