Bujukan Oddiseus

18 6 0
                                    

Pagi harinya Palamedes, Menelaos dan Nestor, menghampiri kediaman oddiseus. Ia adalah seorang raja dari Ithaka yang amat cerdas. Salah satu saingan Menelaos ketika melamar Helena dulu. namun sekarang tidak, oddiseus sendiri telah menikah dengan Penelope sepupu Helena. Raja tyndaerus sendirilah yang menjodohkan mereka.

“kau masuk terlebih dahulu.” Palamedes meminta Menelaos untuk berjalan terlebih dahulu memasuki kediaman oddiseus. Gerbang istana nya terjaga ketat oleh para pengawal.

Menelaos memimpin masuk. Para pengawal disana segan akan kedatangan raja Sparta. Menunduk hormat bahwa ia dikenal oleh sebagian rakyat Ithaka.

Lalu mereka bertiga diantar untuk menemui oddiseus si petarung hebat. Ia kini sedang berada di perpustakaan luas.

“ekhem,” Palamedes berdeham menandakan akan kehadiran nya. Membuat oddiseus menoleh ke sumber suara.
Oddiseus mendongak mendapati 3 orang memasuki perpustakaan. Ia menutup bukunya, berdiri menyambut mereka. Ia tahu bahwa itu Menelaos dan saudara-saudaranya. Saingan mendapatkan Helena dulu, tapi sudahlah jangan diingat.

“silakan duduk.”

Perintahnya. Mereka bertiga pun duduk di kursi perpustakaan. Menelaos duduk diantara Nestor dan Palamedes.
“apa kabarmu kini?” tanya oddiseus ramah pada Menelaos.

“sedang tidak baik-baik saja.” jawabnya jujur. Akan terkesan munafik jika menjawab baik-baik saja.

“eemmm, istriku Helena diculik oleh anak dari kerajaan Troya. Paris.” lanjutnya. Oddiseus nampak terkejut mendapatkan fakta itu.

“kenapa sampai bisa terjadi?”

Menelaos kemudian menceritakan awal dari kedatangan paris beserta rombongan nya. Menjamu rombongan nya dalam satu ruangan besar yang nemapung orang banyak. Menelaos berpikir mungkin sejak perkenalan Helena sebagai istrinya, Paris jatuh cinta padanya dan berniat membawanya ke Troya. Saat kepulangan dari Kreta, betapa terkejutnya mendapat kabar bahwa Helena tak ada diistana, dan ternyata dibawa kabur oleh orang sialan itu.
Kini Menelaos menyiapkan pemberontakan membalas Troya karena berani-beraninya membawa istri tercintanya ini.

“oracle istana ku berkata bahwa aksi pemberontakan ku tak akan berhasil tanpa dua orang ksatria hebat.”ujar Menelaos. “kau dan Achilles.”

Oddiseus termangu. Mencerna kata-kata Menelaos yang berasal dari Oracle nya itu, kalkhas.

“maka dari itu aku ingin kau bergabung memimpin pasukan yunani.” Menelaos memohon.

Lagi-lagi oddiseus diam. Dalam hatinya bimbang. Dulu ketika Menelaos menikah dengan Helena, para pelamar Helena menjadi patah hati dan tak terima. Maka raja tyndaerus membuat mereka bersumpah agar tak perlu patah hati dan melindungi dan menjaga rumah tangga Menelaos dan Helena. Sebagai bekas pelamar Helena ini, oddiseus pun bersumpah seperti itu.
Menelaos meminta bantuannya agar membalikan Helena kepelukan Menelaos. Sebagai bentuk sumpahnya mau tak mau ia harus ikut serta dalam pemberontakan. Namun, sekarang ia tak ada kaitannya lagi dengan Helena, ia sudah mempunyai wanita yang sangat dicintainya. Penelope.

“aku pikir-pikir dulu.”

“jangan terlalu lama memikirkan nya. Aku tau kau ini cerdas dan hebat, bergabunglah dan kalahkan Troya.” Menelaos menepuk punggung oddiseus pelan. Mereka bertiga lantas keluar dari perpustakaan membiarkan oddiseus berpikir akan keputusan nya.

“aku besok akan datang lagi,” ucap Menelaos.

****

Seperti yang dikatakan Menelaos kemarin, ia akan datang ke kediaman oddiseus lagi. Guna mendapat kepastian. Ia ditemani oleh Palamedes.
Sesampainya disana, Betapa herannya saat melihat aksi oddiseus yang sangat berbeda dari kemarin.

“ada apa dengan dia?” gumam Menelaos melihat tingkah aneh dari oddiseus. Palamedes menatap lekat ke oddiseus. Ia tahu ada apa dengan lelaki itu.
Ia segera berpaling dan menuju dalam istana. Mencari Penelope.

“ODDISEUS!!APA YANG KAU LAKUKAN?!” Teriak Menelaos pada oddiseus namun lelaki itu tak menoleh. Pasalnya kebun yang betapa luasnya dihancurkan oleh oddiseus sesuka hati. Bertingkah layaknya orang gila. Baru saja Menelaos ingin menanyakannya pada Palamedes,namun pria itu tak ada disisi nya.

“bagaimana ini tuan?” Nestor panik. Oddiseus semakin menggila.

“hentikan di—–”

“HEI!!!” dari arah berlawanan, Palamedes membawa bayi. Ia membopongnya dan berlari ke arah oddiseus.
Palamedes menaruh bayi yang ia gendong ke tanah. Aksinya ini membuat oddiseus memberhentikan bajaknya agar tak mengenai anaknya, Telemakhos. Langkah oddiseus dipercepat dan mengambil Telemakhos yang ada di tanah.

Palamedes tersenyum kecut. Benar firasatnya, bahwa oddiseus ini tengah berpura-pura layaknya orang gila.  Dari apa yang dilakukan oleh oddiseus sekarang memang tak masuk akal, padahal ketika kemarin saat bertemu, oddiseus tak seperti itu. Dan juga Palamedes tahu bahwa dalam diri oddiseus tak memiliki riwayat gangguan.

“sudahlah, jangan ada drama. Aku tau kau bertingkah seperti itu, agar kami tidak membawa mu ke pasukan.” ujar Palamedes.

Dalam hati oddiseus tercipta dendam dan kekesalan, sebab rencananya terbongkar. Sialan.
Oddiseus melakukan ini karna ada alasan yang tepat. Setelah kepulangan Menelaos dan yang lain, ia menjumpai Oracle untuk menerawang takdirnya ketika mengikuti peperangan melawan Troya.  Oracle bilang oddiseus akan kembali ke Ithaka setelah 20 tahun lamanya.
Tentu saja oddiseus tak mau, 20 tahun adalah bukan waktu yang singkat. Pasti akan merindukan anak dan istrinya. Oddiseus tak mau itu terjadi.

“bayi mu tak apa-apa?” tanya Nestor saat sudah menghampiri oddiseus dan Palamedes.
Oddiseus hanya mengangguk pelan.

“aku mohon, bergabunglah. Yunani membutuhkan mu.” Ucapan Menelaos membuat oddiseus terdiam berpikir.
Ia mengambil napas lalu membuangnya, baiklah ia menerima menjadi ksatria bagi Yunani.

PERANG TROYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang