Malam ini, Mcla mentraktir kedua temannya ke sebuah restoran mewah milik ayah cewek itu.
"Ghana lo udah milih pesannya?" tanya Cheri yang bingung harus memilih apa sebab makanan-makanan di buku menu itu lezat-lezat.
"Ah... Nggak ada yang cocok. Aku maunya ke Der's Bar," kata Beatrice, menggelengkan kepalanya.
"Der's Bar?" Mcla membelalakkan mata. "Lo pernah kesana Na?"
Beatrice mengangguk. "Disana makanannya enak-enak loh!"
"Apaan tuh La?" Cheri yang tidak mengetahui apa yang kedua sahabatnya katakan bertanya. "Jadi itu bar. Ya, kaya tempat hiburan malam. Dan Ghana pernah ke sana?!"
"Wah Na! Gue kira lo gadis polos-polos. Tapi ternyata lo juga suka ke sana. Oh, makanya tadi di antar om-om. Simpanan lo ya!?" Cheri menyimpulkan.
"Ih, apaan sih kalian. Aku nggak macam-macam!" Beatrice membela diri.
"Ya udah. Aku pilih Salad buah salmon!" tunjuk Beatrice memilih makanan berharga Rp. 200.000.
"Ya ampun kemahalan, aelah!" tegur Cheri. Baru saja Cheri akan berbicara lagi, Mcla memotong.
"Udah, kali ini gue yang bayarin. Terserah lo mau makan apa aja, Ri!"
▶◀
Ketiga sahabat itu tertawa bersama sepanjang malam. Mcla menceritakan hal yang menurutnya lucu dan datang ke hidupannya. Sedangkan Beatrice tampak bosan. Tapi dia harus jaga image di hadapan kedua sahabat Ghana ini.
Saat menengok-ngengok ke sekeliling, matanya berhenti pada seorang perempuan berambut gelombang dengan pakaian yang mewah. Dia adalah Tessa bersama dengan... Ghatan!?
Beatrice melihat penampilannya malam ini. Sungguh jauh dari kata anggun. Dia memakai rok jeans hitam selutut. Kaos bergambar matahari berwarna pink dan rambutnya di tali ke belakang.
Tanpa pikir panjang lagi Beatrice bangkit. Dia begitu cemburu dengan Tessa. Dengan langkah cepat, Beatrice menuju bangku, dimana keduanya sedang makan malam.
"Ghana! Mau kemana!?"
Plak!
Tangan Beatrice berhasil mendarat dengan keras di pipi sebelah kanan Tessa. Semua orang terkejut.
"AKU KAN SUDAH BILANG!? DIA BAKALAN MENJADI MILIKKU, KENAPA KAMU MASIH DEKAT-DEKAT!?" bentak Beatrice keras.
"Ghana! Lo apa-apaan?!" Ghatan yang ikut bangun membentak Beatrice keras. Dia melayankan tamparan pula pada wajah gadis itu.
"Jauh lo dari hidup gue!?" ujar Ghatan lagi dingin.
Beatrice tak percaya. Dia menatap Ghatan. "AKU SUDAH BILANG! AKU NGGAK BAKAL PUTUSIN PERJODOHAN KITA!?"
Mcla dan Cheri segera menghampiri sahabatnya. "Ghana! Tenang,"
Ghana melepas cekalan tangan Mcla dan Cheri.
"Lo bilang lo nggak suka kan! Sama gue!?" Ghatan berkata lagi. "Kenapa lo se-gila ini sama gue, Ghana? Gue nggak suka!?"
Beatrice menggepalkan tangannya. "Aku bukan Ghana!?" pengakuan Beatrice membuat Mcla, Cheri, Tessa, apalagi Ghatan bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Like Me [#GirlSeries]
Teen Fiction[SELURUH HAK CIPTA DI LINDUNGI UNDANG-UNDANG] [ First Series of #GirlSeries] Ghana bagi Ghatan adalah bencana. Cewek berparas cantik itu mampu melakukan hal apa saja yang di kehendakinya tanpa pikir panjang lagi. Namun Ghana mengidap Dissosiative In...