Sõber

『01』

Selamat membaca~

"Kau gila, Jung?! Empat tahun bukan waktu yang sebentar, bukan waktu yang singkat, kau harus menyatakan perasaan mu!"

Si pemuda manis menunduk, "Tidak, Hyung.. Itu akan merusak segala nya. Aku takut Taehyung membenci ku."

"Itu urusan belakang, Jung! Yang terpenting, kau jujur dengan perasaan mu. Kalau dia menerima perasaan mu, atau bahkan memiliki perasaan yang sama, dan memendam nya juga? Siapa tahu? Malah bagus kan?"

Jungkook menghela nafas.

"Hanya ada tiga pilihan." Jimin menaikkan tiga jari gempalnya, "Pertama, dia akan menerima mu dan memendam perasaan yang sama--

--kedua, dia akan menerima perasaan mu, namun tidak membalasnya, tapi kalian tetap berteman.

---dan yang ketiga, dia akan menolak mu, dan menjauhi mu.

--diantara tiga pilihan yang ku sebutkan, dia akan menyebutkan satu, jika kau menyatakan perasaan mu. Ayo, Jung! Kau harus berani!"

Jungkook menatap Jimin, "95% dia akan menolak ku--

---4% dia akan memilih opsi kedua.

---1% dia akan menerima ku. Dan memiliki perasaan yang sama."

Jimin menepuk nepuk dan meremas pelan bahu sahabat nya, "Dan kau berpegang pada 1% itu. Jangan meremehkan sesuatu yang kecil. Ayo, temui Taehyung. Dan ungkapkan perasaan mu."

"Ya, mau bagaimanapun! Aku harus berani. Jimin, doakan aku ya!"

•••

Pemuda Jeon tersenyum manis melihat Taehyung memasuki kafe tempat janjian mereka.

Pemuda Kim itu dengan pakaian santai dan senyum konyol nya, menuju meja Jungkook.

"Kau sudah lama?"

"Ibu hamil mungkin sudah melahirkan." jawab nya sok ketus.

Taehyung mencoel hidung nya, "Maaf kalau begitu. Ya sudah, aku akan menraktir mu."

"Eh, tidak usah! Belum lama kok. Aku cuma sebentar saja disini, ingin berbicara sesuatu pada mu."

"Kalau begitu, aku juga ingin mengatakan sesuatu pada mu."

Wajah Jungkook berubah sumringah. Apa.. Taehyung memiliki perasaan yang sama?

"Aku.."

"Aku.."

Mereka tertawa setelah berucap serempak.

"Kau duluan," ucap Jungkook.

Taehyung tersenyum kecil.

"Aku mencintai mu.. Aku mencintai mu,"

Bagaimana wajah Jungkook sekarang? Bahagia.

Perasaan nya terbalas?! Dia bahagia sekarang! Benar benar bahagia sampai dadanya sesak. Matanya sampai berkaca kaca saking bahagianya.