4. This is the start

62 34 7
                                    

Semuanya terdiam.
Semuanya hening.
Apa yang terjadi?

"hei..Apa apaan ini...bercandamu keterlaluan. Aku bahkan tidak ingin tertawa sama sekali" Ucap salah satu siswa.

"Ini bukan bercanda. Aku sekarang menjadi leader kalian. Jadi kalian harus patuh padaku" Ucap Hiruma.

"Hei! Kedengarannya kau sangat bangga menjadi ketua kelas. Aishh...Anak ini ingin membuatku tertawa..Kau tidak tau aku siapa ya?" Seru salah satu siswa.

Hiruma menoleh kesal.
"Memangnya kau siapa?"
Kesal Hiruma menatap siswa gendut itu.

Siswa itu langsung gubrak ala anime.
"Hei...Maksudmu apa sebenarnya bagaimana sih?" Gerutu salah satu siswi.

"Maksudku sudah jelas kan? Kalian harus menghargai, menghormati, dan mematuhi aturanku" Jawab Hiruma menjelaskan ulang perkataannya tadi.

"Bagaimana kalau kami tidak mau?" Tanya salah satu nya lagi.

"Hm. Aku sudah bekerja sama dengan kepala sekolah. Siapa yang membantahku, akan mendapat hukuman beratku...Jadi, sebaiknya kalian patuh jika masih mau aman.." Jawab Hiruma gamblang.

"Hei...Itu tidak adil, bagaimana kalau kau berlaku sesuka hatimu? Kau bisa saja membuat kami jadi seperti orang bodoh kan?" Seru Chisa, si centil.

"Tenang saja, aku tidak begitu...Malah kalian akan jadi pintar, dan kelas ini jadi melampau kelas A...Intinya jadi yang terbaik dan sempurna." jawab Hiruma.

Semuanya kembali diam.

"Baiklah...Rapat singkatnya selesai..Ada peraturan pertama...Yang tidak memanggilku leader akan denda 5000  tiap salah panggil...Ok?"

Semuanya auto shock..
"what the Hell!"

***

"Mm..Leader..Aku mau keluar.." ucap Yizrel saat bell berbunyi. Soalnya ia duduk di dekat dinding, jadi ia harus meminta Hiruma menggeser sedikit agar ia bisa keluar.

"oh ok. Oh ya, besok sabtu, jangan lupa aku akan menjemputmu" kata Hiruma.

"mmm...Baiklah.." jawab Yizrel lalu melangkah keluar.

Sementara Yizrel keluar, Hiruma jadi sendirian. Semua siswa kelas 11 IPA 2 itu pergi untuk istirahat.
Kebetulan juga selesai istirahat nanti adalah jam olahraga.
Jadi semua siswa yang muak dengan mata pelajaran tadi segera menarik nafas lega di luar kelas.

Hiruma agak kesal karena teman satu kelasnya agak menjauhi dirinya karena hal tadi pagi. Memangnya kenapa? Apa dia salah? Tidak kan? Lalu kenapa temannya menjauhinya? Memang mereka aneh.

"Hei lihat ada si murid pindahan..." Seru seseorang dari arah pintu masuk.

Hiruma menoleh heran. Apa katanya? Murid pindahan? Siapa? Dia?

"Hei, namamu Hiruma kan? Kau murid pindahan banyak gaya, sok keren, sok kaya itu kan?" Ujar salah satu dari tiga orang besar yang memasuki kelas Hiruma.

Hiruma tidak berniat untuk berdiri atau membuka mulut.

Di lihat dari postur tubuhnya yang besar-besar itu, sepertinya ketiga orang itu adalah anak kelas tiga.

"Hei, kau tuli ya? Hahaha...Korek telinga di sini cuma seribuan kok, kenapa? Nggak punya uang seribu aja? Nih aku kasih, anggap sedekah deh..."
Salah satu yang paling tinggi dari mereka mencari koin seribuan di kantongnya.

Hiruma memperhatikan ketiga pria itu yang mengupil lalu mengoleskan upilnya di koin itu.

"Nih, seribu. Beli korek kuping, trus hilang aja di tengah jalan, jangan balik lagi..Karna..." Pria tinggi itu menunduk menyejajarkan wajahnya dengan Hiruma.

The Great Leader (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang