5. Thank You

55 31 0
                                    

Siang yang sangat terik. Matahari bersinar sangat panas terasa sangat mengganggu konsentrasi para siswa di kelas masing-masing.

Sebagian guru bahkan memilih untuk hanya sekedar memberikan catatan saja saking lelahnya.

Kelas 11 IPA 2 tampak sedang serius mencatat pelajaran yang tengah guru mereka tuliskan di papan tulis.

"Permisi..."

Pak Aindra yang sedang menulis menghentikan tangannya dan menoleh ke arah suara siswa itu.

"Ada apa Hiruma?" tanya pak Aindra pada Hiruma yang berdiri dari bangkunya.

"Saya ingin ke toilet" Ujar Hiruma.

Pak Aindra mengangguk lalu kembali menulis.
Sementara itu Hiruma berdiri lalu melangkah keluar.

Hiruma tidak langsung ke toilet namun berjalan menuju lapangan.

Lima orang siswa sedang berdiri di lapangan sambil menggerutu.
Saat melihat Hiruma mereka buru-buru kembali menghormat bendera.
Hiruma tersenyum manis sambil melipat tangannya.

"A-ah...Lihat Leader Hiruma datang.." ucap salah satu siswa ber name tag Sena.

"Ah i-iya...selamat siang Leader...Siang yang 'cerah' ya..He-hehe.." sambung siswa bernama Felix.

Hiruma mengangguk sambil berdiri dua meter dari kelima siswa itu.

"Ya, Felix, sangat cerah, sampai terasa seperti panggangan" jawab Hiruma.

"Leader, apa kami sudah boleh masuk?" tanya Nerry.

"Kenapa?" tanya Hiruma kembali tersenyum.

Kelima siswa itu saling pandang. Rasa ingin menabok.

"A-a...Tentu saja kami ingin belajar. Kami sangat semangat untuk itu hari ini..Hehe leader pasti ingat kan kalau leader bilang leader akan membuat kami pintar..Jadi bagaimana kami bisa belajar kalau kami harus hormat bendera seharian?" ujar Reima.

Keempat temannya mengangguk setuju.

"Ini kan salah kalian." ucap Hiruma pelan.

"Ah..Leader yang mulia...Kami janji tidak akan terlambat lagi" ucap Sena memohon.

"Hei, kau memohon begitu, kau laki-laki atau tidak? Mintalah dengan benar!" omel Hiruma.

Kelima nya menahan nafas. Semuanya serba salah. Apapun tidak ada yang benar di depan si Hiruma itu.
Padahal mereka hanya terlambat 10 menit.
Sedangkan sebelum ada Hiruma mereka biasa terlambat sampai setengah jam.
Hiruma sialan!

"Leader...Kami mau masuk sekarang! Kami tidak akan terlambat, kami akan menghormatimu!" ucap Felix tegas sambil menatap Hiruma berusaha meyakinkan.

Hiruma tersenyum kecil.

"Bagus. Jadilah seperti Felix, kalian berempat, dan kau Sena, jangan suka memohon.
Ayo masuk kelas. Tapi jika sekali lagi terlambat...." Hiruma tidak meneruskan kalimatnya.

"Kami tidak akan terlambat" ucap kelimanya cepat.

"Bagus. Satu kemajuan" ucap Hiruma lalu berbalik.
Kelimanya berjalan di belakang Hiruma dengan wajah sangat geram.
Bahkan mereka membuat gerakan-gerakan ancang-ancang memukul Hiruma dari belakang. Tapi mereka tau mereka tidak akan melakukannya.

"Tunggu"

Kelimanya berhenti mengolok-olok Hiruma.

Hiruma berbalik. Kelimanya terdiam. Apa Hiruma tau mereka mengolok-olok nya?
Mampus!

" 2 jam di lapangan sepertinya sangat melelahkan, pergilah ke kantin, beli minuman, atau kalian bisa dehidrasi. Kalian boleh masuk kelas jam selanjutnya saja" jelas Hiruma.

The Great Leader (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang