HALO
Semuanya kita ketemu lagi. Aku datang untuk menemani malam minggu kalian yang sedang menjomblo hahaha.Maaf kalau ada yang kesinggung karena sebenanrya aku juga keisnggung.
Aku masih menjadi penulis yang amatir banget jadi mohon maaf jika tulisna ini tidak membuat kalian senang hehehe.
*
*
*
*Taehyung kembali keliru.
Pada awalnya ia begitu percaya diri dengan semuanya, ia bisa menjalankan sesuai dengan rencana.
Tetapi perkataan yang Jimin katakan kembali membuat dirinya ragu. Apalagi ketika ia menyadari satu hal, Haely tidak mengetahui tujuannya kembali ke Korea.
Gadis itu hanya berpikir, jika kembalinya ia ke Korea sesuai dengan permintaan nenek Yu. Tetapi tidak, kenyataannya pahit. Haely dengan kemampuan yang bisa dikatakan biasa saja untuk mengurus sebuah pertarungan keluarga, ia sama sekali tidak kuat. Taehyung tahu itu.
"Jadi kau sampai sekarang masih ragu untuk melakukannya?" Jimin memainkan gelas cantik berisi anggur termahal kesukaannya. Ia terpaksa harus membatalkan pertemuan dengan seseorang karena Taehyung yang memaksa ingin bertemu.
"Kau pasti sudah tahukan jika Yenna sekarang menjadi staff VIP di kantorku." Lirih Taehyung, pandangannya tidak beralih dari gelas kaca yang serupa seperti yang Jimin pegang.
Mereka sedang berada di club kelas tinggi yang hanya orang-orang berduit yang bisa minum di sana. Club itu bukan dibangun untuk menggila, apalagi berlaku seperti orang tidak waras. Tidak ada musik yang berdentum, apalagi lampu yang membuat kepala terasa pening seketika.
Club itu khusus untuk para eksekutif yang ingin menikmati obrolan manis dengan sahabat, keluarga atau klien penting.
"Ternyata dia datang dengan cepat sekali. Aku tidak bisa menerawang masa depanmu, karena aku bukan dukun. Tapi apa kau merasakan perasaan itu kembali datang?" Jimin merubah posisi duduknya, menatap sahabatnya yang sama sekali tidak melirik padanya.
Taehyung terdiam, dia seperti sedang berpikir. Sejujurnya, ketika ia bertemu dengan Yenna, ada getaran yang entah berasal dari mana. Namun otaknya memerintah untuk bersikap biasa saja. Meski di lubuk hatinya ada hal yang ingin ia lakukan.
Tidak menemukan jawaban, Taehyung menggeleng dengan senyuman hambarnya.
"Kau hanya sedang bimbang dengan perasaanmu saja. Tetapi sebagai sahabat, aku tidak mau kau masuk ke lubang yang lebih dalam lagi." Ketus Jimin dengan tangan seraya memukul perlahan bahu Taehyung.
"Lubang?"
Hening, Taehyung dan Jimin saling tatap. Tahu apa yang ada di pikiran sahabatnya, Jimin langsung tertawa keras. Hal yang berhasil membuat dia hampir terjengkang dengan mata yang menghilang. "Sudah aku katakan, pikiranmu sudah kotor. Aku tahu kau sudah tidak sabar untuk melakukannya dengan Haely."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER SAVIOR [M] ; k.th✔ (TAMAT)
Fanfic[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA. KARENA BEBERAPA BAB DI PRIVATE] [COMPLETE] Taehyung tidak pernah mau menikah dengan Haely. Tetapi ia harus ditemukan dengan suatu keadaan dimana ia terpaksa harus menikah dengan gadis itu. Sejujurnya, Haely tidak pernah...