Saat ini, aku berada di perpustakaan kampus. Mencari referensi buku yang menunjang tugas.
"Nath, lo nanti ada acara ga?" Sania yang tiba-tiba bertanya membuatku menoleh dan mengehentikan aktivitas menulis sebentar.
"Emm, ngga ada si, kalo tugas ini selese sekarang"
"Lo ikut kan acara makan-makannya?" alisku terangkat. Mencoba mengingat kembali.
Astaga, hari ini Rio berulang tahun. Rio sudah mengajakku untuk merayakan ulang tahunnya dari sebulan lalu.
"Gue usahain kok. Makanya bantuin gue kerjain tugas" aku menaik-turunkan alisku dan tersenyum semanis mungkin, menggoda Sania.
"Ya elah. Lo rabun Nath? Tugas gue aja belom kelar" aku terkekeh sebentar melihat ekspresi Sania, kemudian melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti.
"Bentar deh, gue cari buk-" aku melihat sosok yang sangat kurindu. Sosok yang selama ini kutunggu kehadirannya lagi dan lagi.
Reza berjalan menuju pintu keluar perpustakaan. Tepat saat aku berdiri.
"Lo lagi mannequin challenge?"
Bola mataku terus mengikuti perpindahan Reza. Hingga tubuhnya hilang di balik pintu. Aku sedikit terlonjak saat Sania menyenggolku.
"Apa?" aku masih sedikit linglung.
"Udah mannequin challenge-nya?" tanya Sania sekali lagi.
"Apaansi. Gue mau cari buku lain." Sania bergeleng kepala.
Tubuhku tenggelam di antara rak-rak tinggi. Kepalaku menoleh sekali lagi pada pintu perpustakaan. Berharap Reza datang kembali dan menemukanku. Ya, aku tau itu mustahil.
⚫⚫⚫
Setelah semua tugas selesai, aku bergegas pulang. Merebahkan tubuhku sebentar di kasur kesayangan.
Ddrrtt
Rio :
Acaranya mulai jam 2. Jangan sampe telat!Aku melihat jam. Dan sekarang sudah pukul 13.25.
Cepat sekali?To Rio:
Rayain dimana?Rio :
Caffe biasa.To Rio:
Ga ada dresscode-nya kan?Rio :
Ga ada. Rayainnya kecil-kecilan doang kok.Tak ingin terlambat, aku bangkit untuk mandi dan bersiap.
Baju apa yang cocok untuk perayaan ulang tahun? Setelah mengobrak-abrik sebagian isi lemari, akhirnya aku mendapat baju yang menurutku cocok.
Pilihanku jatuh pada sweater abu-abu dan rok midi nude. Dipadukan dengan sneakers yang biasa kupakai. Dan sedikit polesan liptint di bibirku. Sudah cukup. Aku memasukkan barang-barang yang perlu kubawa ke dalam slingbag.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anemone Sparkle
Teen FictionMereka dipertemukan kembali. Rasa itu muncul tanpa diinginkan. Rasa yang ia buang jauh-jauh. Yang sesungguhnya tak benar-benar dibuang. Rasa yang sama seperti empat tahun lalu. Bahkan, sekarang semakin jelas. Mungkinkah kali ini terbalaskan? Atau...