Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai sesuatu, karena sesuatu yang berlebihan tidak akan berakhir sesuai harapan
...
"Yang ada dia tu yang sok jual mahal, gengsinya ketinggian"
Kata-kata Andrio yang ditujukan pada Ardo tadi malam terpikir terus-terusan oleh Seira, padahal ia sudah berusaha menghilangkan kata-kata itu dalam pikirannya. Tetapi otaknya seakan-akan terus memaksa untuk memikirkan kata-kata tersebut.
Pagi ini Seira akhirnya membawa mobilnya ke sekolah dengan paksaan mamanya, mamanya khawatir jika Seira tidak bisa pulang seperti kemarin. Untung ada Ardo kan, kalau tidak mungkin saja Seira harus menunggu mamanya selesai dengan urusan cafe.
Saat baru tiba di sekolah, Seira berhasil merebut perhatian murid SMA Harapan. Walaupun sebenarnya mereka tertarik dengan kendaraan yang dibawa Seira. Mobil dengan logo bertulisan Mini itu tentu saja termasuk golongan mobil yang mewah, sebab itulah Seira malas membawanya ke sekolah.
Walaupun di SMA Harapan banyak murid menggunakan mobil yang sekelas dengan mobil Seira, tetapi biasanya murid-murid populer lah yang membawa kendaraan tersebut.
Bahkan ada murid yang mengira Seira adalah murid baru karena ia merasa tidak pernah melihat Seira. Seira memang tidak suka menjadi pusat perhatian, karena baginya itu sangat mengganggu hidup tentramnya.
Sampai di kelas Seira langsung duduk di bangkunya, Dhara pun ternyata juga sudah datang ke sekolah sebelum dirinya. Saat asik mengobrol dengan Dhara, tiba-tiba ada tiga orang cewek menghampiri mereka.
Mereka adalah Mawar, Kyra, dan Aileen. Dari hari pertama pembagian kelas, Seira sudah menilai buruk tiga orang ini karena penampilan mereka yang bukan seperti penampilan anak SMA, melainkan seperti tante-tante kurang belaian.
"Hai ra" Sapa Mawar, Kyra, dan Aileen bersamaan.
"Hai" Balas Seira singkat.
"Gue mau nanya dong, kerja orang tua lo apa ya? Kok lo bisa beli mobil itu" Tanya Aileen dengan nada meremehkan.
"Bukan urusan lo" Jawab Seira ketus.
"Kami pengen tau aja kali, kenapa? Lo malu bilangnya di depan semua orang?" Tanya Mawar setelahnya.
Suasana kelas yang tadinya ramai seketika hening karena menyaksikan Mawar serta teman-temannya mendatangi meja Seira dan Dhara.
"Emang kalau gue jawab ada untungnya buat lo?"
"Ya ga ada sih, tapi lo tau sendiri kan, biasanya anak-anak yang bawa mobil mewah itu ya anak populer kayak kita bertiga dan yang pasti kerja orang tua kita itu jelas" Kali ini Kyra yang berbicara.
"Lo bertiga emang populer atau ngaku-ngaku populer?" Dhara akhirnya membuka suaranya karena geram mendengar perkataan Kyra.
Mawar refleks mengangkat tangan kanannya ingin menampar Dhara saat mendengar pertanyaan Dhara yang seperti merendahkannya serta teman-temannya. Namun pergerakan tangannya itu ia urungkan saat mendengar teriakan seseorang.
"WOY NGAPAIN LO?!"
Sontak seisi kelas menoleh ke sumber suara tersebut, sementara orang itu tidak mengindahkan tatapan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSE
Teen Fiction"Lo memang ga salah, tapi sikap lo yang membuat kita jadi serba salah"-Seira Relya Melody. "Maaf keputusan gue buat lo sama gue yang dulu jadi kita sekarang bahkan ga pantes buat disebut itu"-Alardo Raka Geova. on going.