Semesta adalah saksi, ketika kamu meninggalkanku dalam sunyi.
...
"Lo suka sama Ardo?"
"Maksud kakak?" Seira tampak kebingungan mendengar pertanyaan Nata yang sama sekali tidak terduga olehnya.
"Em ya gitu, lo suka Ardo?"
"Gimana ya kak, kayaknya gue gabisa jawab" Ujar Seira tampak tak enak dengan Nata.
"Maaf ya gue lancang nanya tentang perasaan lo" Kata Nata seperti ada terselip nada penyesalan di sana.
"Hehe gapapa kok, santai aja" Ujar Seira berusaha memecahkan kecanggungan yang mulai muncul di antara mereka.
"Lo itu udah cantik, baik lagi" Puji Nata.
"Kak Nata bisa aja, kalau boleh tau kenapa kakak tiba-tiba nanya itu?"
"Biar gue ga banyak berharap" Nata menjawab pertanyaan Seira dengan suara yang sangat pelan dan nyaris seperti bisikan, sehingga Seira tidak terlalu jelas mendengar jawaban Nata.
"Hah? Apa kak?" Tanya Seira lagi.
"Engga kok, gue cuma kepo maybe?" Nata menjawab dengan terkekeh membuat Seira yang melihatnya menjadi kesal.
"Apaan sih kak, gaje deh" Kata Seira seraya tertawa pelan.
Tawa Seira itu cukup memberikan efek mendalam bagi Nata, sehingga membuat Nata tidak ada niat sedikit pun untuk mengalihkan pandangannya dari tawa itu. Mungkin bukan hanya Nata saja, siapa pun yang melihat itu pasti akan bersikap sama seperti Nata.
"Kakak kenapa liatin gue kayak gitu?" Tanya Seira.
"Lagi menikmati indahnya ciptaan Tuhan" Jawab Nata asal
"Apaan coba gombalnya ga lucu ih"
"Kan gue emang ga ngelucu Seira"
"Iyain aja deh, gue ke kelas dulu ya, kakak ga balik ke kelas?"
"Gue ntar lagi, mau baca ini sebentar" Ujar Nata sambil menunjuk novel yang dari tadi berada dalam genggamannya.
"Oke deh kak, gue duluan ya"
Nata hanya menanggapi perkataan Seira dengan menganggukkan kepalanya, karena sudah mendapatkan respon dari Nata Seira pun langsung beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Nata seorang diri. Tanpa Seira sadari, Nata menatap kepergian Seira dari taman itu. Nata menatap Seira hingga tubuh Seira tidak dapat dilihat lagi oleh mata miliknya.
Sebenarnya Nata berbohong saat ia mengatakan ingin membaca novel terlebih dahulu. Sesungguhnya Nata hanya ingin menetralkan desiran aneh yang selalu tiba-tiba muncul saat dirinya sedang bersama Seira. Nata tidak tau persis sejak kapan ia merasakan perasaan apa itu, tetapi satu hal yang pasti bahwa ia telah menyukai gadis cantik bernama Seira pemilik senyum yang menawan.
Sampai di kelas, Seira tentu saja langsung menceritakan pada Dhara tentang sikap Nata tadi. Respon Dhara pun sudah sesuai dengan perkiraan Seira, tentu saja ia terkejut mendengar cerita seira itu tetapi tak lupa Dhara juga meledek Seira mengenai Nata
"Tuh kan dia pasti suka sama lo!" Ujar Dhara kegirangan.
"Masa sih?" Tanya Seira masih menyangkal.
"Cie ditaksir ketos" Ledek Dhara sambil menatap Seira jahil.
"Dhar plis astaga belum tentu dia suka gue"
"Trus Ardo lo kemanain?"
"Kemanain gimana maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSE
Teen Fiction"Lo memang ga salah, tapi sikap lo yang membuat kita jadi serba salah"-Seira Relya Melody. "Maaf keputusan gue buat lo sama gue yang dulu jadi kita sekarang bahkan ga pantes buat disebut itu"-Alardo Raka Geova. on going.