Roronoa Zoro

7.7K 360 115
                                    

Tok tok tok

Tak ada balasan.

Tok tok tok

Masih tak ada balasan.

Aku memutuskan untuk membuka pintu kamar mereka dan...

"OII MINNA BANGUN ADA MUSUH MENYERANG!"

Seketika mereka semua terbangun kaget dan berteriak " DIMANA? SIAPA ITU?"

Luffy langsung mengambil topi jerami di sebelahnya dan bergegas keluar melihat situasi kapal.

Zoro dengan sigap mengambil ketiga katana nya dan juga berlari keluar kamar.

Brook pun begitu. Brook mengambil tongkat yang selalu ia bawa karena tongkat itu sebenarnya adalah pedang.

Aku pun pergi menyusul mereka ke atas dengan santai dan tersenyum puas.

"DIMANA MUSUHNYA, Y/N? SIAPA DIA?" Teriak Zoro

"APA KALIAN TIDAK APA - APA? DIMANA YANG LAIN? MEREKA TIDAK DICULIK KAN?" Tanya Luffy

"AKU SUDAH SIAP MENEBAS MEREKA DAN AKU TIDAK TAKUT MATI! meskipun aku sudah mati. YOHOHOHO!" Diikuti Brook yang mengeluarkan 1/4 pedangnya dari sarungnya.

Aku terkekeh geli melihat mereka panik seperti itu.

"Warui na (Maaf ya). Tapi aku hanya bercanda. Ini sudah siang dan aku tidak bisa membangunkan kalian. Jadi aku memakai cara lain untuk membangunkan kalian."

"Erghh kau-," Zoro sudah ingin protes padaku tetapi aku langsung memotong pembicaraannya,

"Jangan protes dulu. Sanji sudah menyiapkan makanan di dapur. Karena itu aku membangunkan kalian. Ayo mak-"

"AYO MAKAN!" Teriak Luffy dengan penuh semangat sambil berlari ke arah dapur kapal.

Aku, Zoro, dan juga Brook hanya menggelengkan kepala dan menyerukan hal yang sama dalam hati," Ia selalu semangat saat mendengar kata makan" sambil berjalan ke arah dapur.

Di dalam dapur, tepatnya di meja makan, sudah ada Nami, Robin, Usopp, dan Chopper juga Jimbe yang sedang menunggu Sanji memasak.

"Oh, Luffy. Kau sudah bangun? Aku hari ini memasak banyak hidangan. Jangan sampai tersisa ya." Sapa Sanji pada Luffy.

"TENTU SAJA! WHOAAA TERLIHAT ENAK! AKU LAPAR SEKALI! jawab Luffy antusias.

"Apa yang kau masak hari ini, koki bodoh?"

"Berisik kau marimo. Lihat saja sendiri di meja makan."

Sanji dan Zoro selalu seperti itu. Aku rasa mereka lucu sekali saat bertengkar. Aku selalu tertawa saat melihat mereka bertengkar. Begitu pula Luffy.

"Terimakasih makanannya Sanji. Seperti biasa, masakanmu selalu enak." Pujiku dan disetujui oleh yang lain.

"Jangan terlalu memujinya. Nanti alisnya tambah keriting." Ejek Zoro dengan mulut yang penuh makanan.

Muncul perempatan di dahi Sanji," kau ngajak ribut ha kuso marimo yaro?"

DUAGH

"URUSAI! CEPAT HABISKAN MAKANAN KALIAN!" Nami tiba - tiba bangun dari kursinya dan memukul kepala mereka berdua.

Dan seperti biasa, aku dan Luffy ditambah Brook menertawakan keributan yang mereka ciptakan.

Selesai makan

Kami melakukan tugas kami seperti biasanya. Nami meneliti cuaca dan arah kapal dengan log pose, Brook memainkan biola, Franky mengecek kapal apakah ada yang rusak atau tidak, Usopp berlatih menembak, Luffy duduk di atas kepala Sunny Go, Sanji membuat makanan ringan, Robin membaca buku, Jimbe memegang kendali stir kapal, Chopper menjemur beberapa tanaman obat, dan Zoro berlatih pedang di ruang latihannya.

One Piece One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang