(ER) Wildflower ( Seok X Soo )

13K 294 74
                                    

"Aku merindukanmu." Seokmin memeluk tubuh ramping itu dengan erat saat mereka sudah berada di ruangan Seokmin, merasa rindu sekali pada pujaan hatinya. Tadinya Seokmin merasa jika pernikahannya yang akan dilaksanakan bulan depan itu terlalu terburu-buru tapi sekarang ia merasa waktu yang berjalan begitu lambat sangatlah menyebalkan.

"Aku juga." Jisoo mengusakan hidung mancungnya di ceruk leher Seokmin yang beraroma maskulin.

"Kemari Jisoo, duduk disini." Jisoo dapat merasakan betapa dominannya Lee Seokmin dari cara pria itu memerintah.

"Dimana?"

"Disini." Bukan disofa atau di kursi Seokmin tapi di paha kokoh Seokmin berbalut celana kain hitam.

Jisoo tergelak karenanya, ia pikir itu hanya candaan tapi rupanya Seokmin tidak bercanda dengan menariknya hingga ia terduduk di atas paha kokoh prianya itu.

"Aku serius Kitten."

"Huh kitten?" Jisoo menyergit mendengar panggilan baru dari kekasihnya.

"Hmm kau kan seperti anak kucing." Seokmin mengecup kecil ujung hidung Jisoo sebelum menciumi pipi gembil favoritnya.

"Mana ada anak kucing seseksi diriku." Seokmin tergelak mendengarnya, tapi siapa yang berbohong? Hong Jisoo memanglah seseksi itu, dia punya lekukan tubuh yang sempurna, menonjol dibagian yang tepat dan pas ditangan besar Seokmin.

"Seokmin jangan berulah." Jisoo memberi peringatan saat tangan besar Seokmin merayap masuk ke dalam kemeja ketatnya. Mengusap pelan perut ratanya sebelum beranjak naik dan bermain-main disana.

"Ah..."

"Aw sakit sayang." Seokmin mengeluh karena sikutan Jisoo di perutnya, tapi itu bukan sepenuhnya salah Jisoo, karena tangan Seokmin terlampau nakal, menarik-narik puncak dada Jisoo hingga si cantik terkejut.

Setelahnya Jisoo berbalik menghadap Seokmin yang memandangnya dengan kabut gairah yang bergelayutan dimata tajam itu.

"Dasar mesum." Tapi Jisoo suka.

"Emmh Seokmin!" Kali ini karena bokong sintalnya di tampar pelan oleh Seokmin sebelum di remas keras yang menimbulkan jeritan lebih kencang dari Si cantik. Jeritan protes yang terdengar seperti desahan meminta lebih di telingga Seokmin. Tangan besar Seokmin masih menguleni bokong sintal Jisoo saat bibir mereka saling bertemu, saling mengecap rasa manis yang lekat akan gairah. Sedang tangan Jisoo mengusap-usap dada bidang prianya, memainkan tonjolan kecil dibalik kemeja Seokmin yang membuat prianya mengeram di sela-sela ciuman panas itu. 

Si cantik itu mengangkat tubuhnya saat merasakan ada sesuatu yang besar menonjol di antara kaki Seokmin yang kokoh.

"Sudah bangun? Uh besar sekali." Jisoo memerah membayangkan si besar ini menghujamnya dengan kuat diatas meja kerja Seokmin, membuatnya orgasme berkali-kali dan menjeritkan nama Seokmin dengan keras hingga Sekretaris Seokmin mendengarnya. Astaga Jisoo mesum sekali.

"Sentuh dia Jisoo."Biasanya Jisoo tidak suka jika seseorang memerintahnya, tapi perintah Seokmin tampaknya adalah hal yang berbeda, karena kini si cantik itu dengan antusias menggenggam batang besar Seokmin dari luar celana kain itu, mengurutnya naik turun hingga Seokmin menggerang sambil memejamkan matanya erat. 

"Buka celanaku Kitten."

"Yes master." Si cantik itu berubah jadi anak kucing centil yang suka mengoda. Uh Seokmin rasanya ingin menghabisi Jisoo sekarang juga. Celana kain itu kini sudah terlepas dan Jisoo memandang kagum si gagah milik prianya, menjalarkan jari lentiknya di sepanjang urat-urat yang ada di kejantanan Seokmin. 

"Waw."

"Kau suka?"

"Ya." Tentu saja Jisoo suka, suka sekali.

OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang