"Nat laper nih gue, kantin yuk!!!" rengek Echa pada Nata yang sibuk dengan novel barunya.
"Yaelah Cha, ini masih istirahat pertama masih rame kantin. Entar aja kalau istirahat kedua." kata Nata lalu melanjutkan membaca buku bersampul putih itu.
"Aduuuuh tapi gue lapernya sekarang Nat. Padahal tadi pagi udah sarapan tapi gak tau kenapa sekarang udah laper." katanya memegangi perut sambil menidurkan kepalanya di atas meja.
Nata berdecak pelan, "Males ah."
Echa kembali menegak dengan mata berbinar, "Eh lo tadi kan belum sarapan, yaudah yuk makan!"
Nata mendengus, lalu menutup novelnya. "Gue gak laper botol sprite!"
Echa yang dikatain botol sprite mendelik kecil. "Botol sprite apaan anjir!"
"Lo itu botol sprite, gue botol aqua. Secara botol aqua lebih tinggi dari botol sprite." Nata menatap Echa dengan tenang.
"Oh awas ya kalau gue udah tinggi, gue pites lo!!!" Echa mengerucutkan bibirnya kesal.
Nata melirik temannya itu dengan senyum meremehkan. "Emang lo bisa tinggi?"
Lagi-lagi Echa dibuat melatih kesabaran. "Lo kalau ngomong bisa gak sih yang manis-manis gitu? Gausah kayak cabe!"
Emang ya teman sebangkunya itu kalau ngomong selalu bikin tingkat emosi langsung naik drastis.
"Yaudah, ayok!!" Nata membereskan bukunya lalu beranjak mulai berjalan keluar kelas.
Seketika wajah Echa langsung berseri.
*_*_*_*
Nata membawa nampan berisi dua mangkuk mie ayam lengkap minumannya berjalan mencari meja kosong ditemani dengan Echa.
"Kan bener, kantin kalau istirahat pertama itu over banget Cha. Lo tuh masih kecil gausah ngeyel deh sama gue," omel Nata pada Echa yang matanya sibuk mencari meja kosong tanpa mempedulikan omelan temannya itu.
"Aish kalau gini kita makan sambil berdiri aja deh Nat. " Echa pasrah karena kantin saat ini tak ada meja kosong.
Nata melotot kecil, "Sinting lo!!"
"Yaudah makan di kelas aja!" usul Echa.
"Kejauhan bego!"
"Hm sabar banget gak sih gue? Udah berkali kali lo katain tapi gue mencoba untuk tetap tersenyum," kata Echa mendramatis sambil membuat senyum palsu.
Nata melengos pelan, tak mempedulikan ocehan Echa.
Bingung mau makan dimana.
Apa iya makan sambil berdiri seperti kata Echa tadi? Big no!!!
Kenapa ia harus menerima usul gila temannya itu.
Mulut Nata tuh gatel pengen teriak 'Woy minggir dong, gue mau makan!"
Tapi apalah daya nyalinya yang terlalu ciut untuk hal itu. Lagi pula ia disini masih kelas XI, belum punya kekuasaan tertinggi.
'Hm, lihat aja ya kalau gue udah kelas XII, gue dobrak nih kantin.'
BRAK
Loh
Kan belum didobrak
Nata dan Echa sama-sama terkejut ketika seorang cowok hampir saja jatuh karena terpeleset jika kakinya tidak menahan pada kaki meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vacio
Teen FictionKetika impian tak lagi searah dengan jalan kehidupan Disaat itulah seseorang masuk dalam hidupmu dan membuat semua tak terasa abu-abu Keyakinan yang telah diberikan nyatanya sia-sia Semua....... Hampa Yok baca! siapa tau suka