💞2💞

33 17 4
                                    

Happy Reading Guys
💞💞💞💞

"Eh monyet kadal. Jangan sok kegantengan lo yah. Jangan mentang-mentang lo ganteng. Seenaknya lo katain orang buriq. Kalau lo mati pun,  Kembali juga lo jadi tanah," ucap Nesya tinggi sekaligus meninggi.

Semua orang dalam ruangan itu kaget dengan perkataan Nesya.

Plakkkk

"Itu buat cowok kurang ajar kayak lo," ucap Neysa dan kembali ke tempat duduknya semula.

Hening. Itu lah yang menggambarkan suasana kelas itu. Semuanya benar-benar di luar dugaan jika Nesya menampar Most Wanted di Sma Lentera. Bahkan ketiga teman Steve kaget dengan perlakuan perempuan itu kepada Steve.

Steve yang merasakan panas di pipinya langsung menatap perempuan yang menamparnya dengan intens. Seumur hidupnya dia tidak pernah di tampar oleh siapapun. Bahkan orang tuanya sekalipun.

Steve berjalan kearah Nesya yang sudah duduk di tempat duduknya dengan tenang tanpa ada rasa bersalah sedikitpun kepada Steve.

Brughhhh

Steve memukul wajah Nesya dengan tangannya yang besar. Bahkan Steve dikenal dengan orang yang sangat tidak sabaran dan emosian. Tidak jarang dia tidak akan segan-segan main tangan untuk siapapun yang melawannya.

Kelas benar-benar sangat hening. Bahkan Claretta dan Bridilla hanya diam saat menyaksikan Nesya sudah terjatuh di lantai. Karena memang jika keadaanya seperti ini. Tidak boleh ada yang ikut campur.

Nyesal sudah Bridilla menyukai Steve. Yup Bridilla termasuk perempuan yang suka kepada Steve tapi dia tidak berani untuk mendekati karena itu mustahil.

Nesya meringis kesakitan karena sudut bibirnya mengeluarkan banyak darah. Bahkan sekarang hidungnya mengeluarkan darah.

Brayen yang tidak tahan melihat ini langsung menarik Steve dengan kasar.

"Lepasin gue," ucap Steve dingin namun penuh emosi.

Brayen yang sudah tahu akan emosi yang ada pada Steve langsung mundur kebelakang. Jika semakin dia membela, dia yang akan kena getahnya juga.

"Apaan lo bilang cewek jelek!! Monyet kadal! Wah wah, gue gak nyangka ada cewek jelek kayak lo bisa bilang kayak gitu. Emang lo siapa ngatain gue jelek. Lo nyadar kalau muka lo lebih jelek dari pada pantat ayam. Nyadar bangsat," Steve menginjak tangan Nesya dengan sepatunya.

"Akhhhh," teriak Nesya kesakitan. Semua menatap iba bercampur emosi. Namun tidak ada yang bisa membantu.

"Yaampun itu Nesya kasihan," bisik Kristin kepada temannya yang lain.

Nesya benar-benar tidak tahan dan akhirnya dia kehilangan kesadaran.

"Nesya...Nesya," teriak Bridilla mengguncang tubuh Nesya kuat.

Bridilla bahkan sampai menangis melihat keadaan temannya seperti ini.

"Gue mohon Stev, tolong lepasin teman gue...hiksss....hikksss...gue mohon. Gue minta maaf dengan apa yang dia buat sama lo. Tapi tolong jangan siksa dia lagi," ucap Claretta meminta tolong agar Steve melepas Nesya.

NARSIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang