💞8💞

11 4 0
                                    

💞Happy Reading Guys💞

Cobalah Untuk Mengerti

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀

Sekitar jam setengah delapan. Nesya dan mamanya menutup kedainya karena memang begitu setiap harinya. Sebenarnya Angel tak tega jika melihat Nesya harus membantunya jualan seharian. Apalagi mengingat Nesya harus yang masih sekolah.

"Nesya. Besok kamu di rumah aja. Biar mama aja yang kerja. Kamu dirumah belajar! Apalagi kamu udah mau naik kelas 12 satu tahun lagi. Kamu persiapkan semuanya sebelum nanti sia-sia," ucap Angel menghampirinya dan mengelus puncak kepala Nesya.

"Gak apa-apa kok mah. Nesya bisa bagi waktu untuk sekolah, untuk kerja juga. Jadi mama jangan larang Nesya untuk bantu mama. Dan plis ma jangan pernah lagi ngungkit hal ini lagi, Nesya hanya ingin bantu mama bekerja. Nesya gak ingin mama sakit karena kerja keras," balas Nesya memeluk mamanya dengan erat.

Tanpa ada izin, air matanya langsung turun dengan sendirinya padahal dia tidak ingin menangis di depan mamanya. Jujur, Nesya juga lelah dengan ini semua. Semua yang terjadi.

"Maafin mama Nesya karena gak bisa menjadi ibu yang terbaik buat kamu. Sejak ayah kamu meninggal, semua sudah berakhir. Kamu yang harusnya belajar malah bekerja seperti ini," ucap Angel bergetar.

Bagi Angel, ini semua sudah berakhir. Tapi dia memikirkan bagaimana keadaan kedua anaknya jika dia menyerah. Makanya Angel selalu menyembunyikan kepedihannya sendiri tanpa di ketahui anaknya.

Nesya semakin mengeratkan pelukannya, "Mama ngomong apaan sih? Mama itu udah luar biasa untuk aku dan untuk Lasti. Jadi mama jangan pernah pikirkan tentang hal itu lagi. Sekarang kita harus saling menjaga satu sama lain dan saling menguatkan. Oke mah," ucap Nesya mengeratkan pelukannya.

Angel pun membalas pelukan anak perempuannya yang sangat dia sayangi.

"Yaudah ayo sekarang kita beres-beres. Nenek sama adik kamu pasti sudah lapar di rumah, sebaiknya kita cepat-cepat," ucap Angel melepaskan pelukan Nesya dan menyusun kembali barang-barang untuk di masukkan di dalam.

Mereka berdua melakukannya dengan cepat dan semangat karena hal tadi.

Nesya berhenti sejenak dan menatap mamanya dengan sedih.

"Mah, Nesya janji sama mama kalau Nesya akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan akan menjadi orang yang sukses. Dan Nesya akan selalu ngelindungi mama begitupun nenek dan Lasti," batin Nesya berjanji pada dirinya sendiri.

🎀🎀🎀🎀

"Steveeee," teriak Stephanie dari bawah ruang tamu.

"Nyonya. Apa perlu saya bangunkan tuan muda Steve di atas?" Tanya asistennya.

"Tidak usah bi. Biar dia hari ini telat. kalau boleh saya mau dia dihukum. Nanti saya telpon guru sekolahnya biar dia diberi sanksi," balas Stephanie tersenyum. Hitung-hitung supaya tidak terlalu memanjakan Steve.

Kemarin hari yang membuat dirinya membuka mata untuk tidak terlalu memanjakan Steve. Karena kelakuan Steve dia harus menanggung malu atas sikap Steve kepada orang lain.

"Ya sudah bi, saya mau pergi dulu. Nanti sarapan Steve kamu buat kembali yang baru, biar hangat kalau di makan," ucap stephanie mengingatkannya.

NARSIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang