💞1💞

49 21 10
                                    

Happy Reading Guys
💞💞💞💞

Hari senin semua siswa/siswi sma Lentera biasanya melakukan upacara bendera. Namun kali ini mereka tidak melakukannya. Padahal tidak hujan dan tidak terlalu panas.

Jika tidak upacara. Maka guru akan cepat masuk dan mengajar, karena memang begitu aturannya di sma ini.

Sma Lentera adalah sekolah yang banyak di minati oleh banyak kalangan remaja di kota Crimeria. Karena memang sekolah ini besar, bahkan semua fasilitas lengkap. Tapi untungnya sekolah ini tidak meminta uang komite dengan biaya yang sangat tinggi padahal sekolah ini bisa di bilang elit.

Tapi anak-anak yang bersekolah di sekolah ini kebanyakan dari kalangan yang terpandang. Bukan berarti yang  yang kurang mampu tidak di terima. Namun kebanyakan dari mereka ada yang merasa malu karena harus bersekolah di sekolah elit seperti itu.

Sekarang suasana kelas sedang riuh karena guru belum datang. Padahal biasanya kalau tidak upacara. Guru sudah langsung ada di dalam kelas dan mengajar.

Nesya memandang keluar jendela dengan tatapan kosong dan sendu. Dia pusing memikirkan bagaimana cara membayar hutang di bank. Sudah hampir 3 bulan, cicilan mereka belum lunas. Dan penagih dari bank terus datang di rumah mereka.

Semenjak kepergian ayahnya. Keadaan ekonomi mereka semakin susah. Terpaksa Nesya harus membantu ibunya menjual di pasar setiap pulang sekolah.

"Hei," Claretta memukul pundak Nesya lumayan keras membuat si empunya pundak langsung kaget.

Nesya memperhatikan Claretta sejenak.

"Lo ada masalah?" Tanya Nesya. Dia tahu kalau teman-temannya mempunyai masalah.

Claretta tersenyum dan duduk di sebelah Nesya. Kalau Bridilla, dia sedang ada di kantor guru. Karena dia adalah sekertaris kelas.

"Enggak kok say. Gue baik-baik aja," balas Claretta mengeluarkan bukunya dari dalam tas.

Nesya tidak mudah percaya dengan apa yang di katakan Claretta. "Ah. Gue gak percaya," selidik Nesya.

"Ia. Gue serius," ucap Claretta yakin. "Dan yang gue yakin ada masalah itu elo. Lo lagi ada masalah kan. Pasti tentang hutang," ucap Claretta lagi.

Nesya tidak dapat lagi berbohong untuk hal ini. Karena memang itu kenyataannya.

"Ia," balasnya lesu.

"Lo gak usah sedih. Kita akan tetap bantuin lo kok," Claretta menyemangati nesya sambil tersenyum.

"Sip. Ngomong-ngomong kok Ibu Astin belum datang?" Tanya Nesya bingung. Karena sudah hampir setengah jam guru belum datang.

"Gak tau juga. Iya yah, tumben guru pada belum masuk," balas Claretta membenarkan apa yang diucapkan Nesya.

🎀🎀🎀

"Lo gak di terima. Lo masih aja jelek," ucap seorang cowok menatap perempuan di depannya dengan jijik.

Dialah Steve Austin Wicliff. Cowok tertampan di Sma Lentera. Siapa yang tidak tahu dia. Dia adalah cowok yang selalu menjadi incaran wanita di sma nya bahkan dari sekolah lain. Dengan wajah tampan, pintar sekaligus kaya dia begitu populer. Namun sayang, dia terlalu sombong karena merasa dirinya yang paling tampan.

Pernah sekali dia menghebohkan satu sekolah hanya karena ada jerawat di pipinya. Steve tidak akan membiarkan wajahnya lecet sedikitpun. Tak ayal jika biaya yang dia keluarkan untuk perawatannya hampir bermiliyaran.

NARSIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang