💜1💜

598 55 3
                                    

"aghhh" keluh ji eun yg merasakan dirinya begitu lelah hari ini.

"Orang itu haruskah memberiku tugas begini banyak!!" Omelnya kepada gurunya yg terus memberinya tugas karna dia sering sekali berbuat onar (emang bar bar nih anak) .

Kemudian matanya tertaut oleh seseorang yang duduk terdiam di bangku taman tangan nya memegang kertas seolah ingin membuat sesuatu.

"Sedang apa orang itu??" Tanya nya dalam hati,
Lalu lelaki itu mulai bangkit dari duduknya hendak menerbangkan pesawat kertas yg tadi dibuatnya.
Mata lelaki itu terpejam bibirnya menyunggingkan senyuman,
"Waw,,tampan sekali" kata ji eun terkagum melihat lelaki itu.

Lelaki itu kembali duduk dan perlahan membuka matanya,ji eun terus saja memandangnya dengan sedikit berharap lelaki itu akan sadar dan memandangnya juga(bilang aja sih kalau mau kenalan). Tapi lelaki itu tak kunjung melihatnya juga padahal jarak mereka cukup dekat.

Ji eun mulai penasaran,,
"Kenapa dia tidak balas melihatku??padahal dari tadi memandanginya,kurasa bukan nya dia tak peduli tapi..." Dugaan ji eun benar lelaki itu mulai mengeluarkan tongkat dr saku jaketnya,tongkat lipat yg biasa digunakan oleh orang yang tak bisa melihat.

"Agh..." Ji eun menutup mulutnya khawatir lelaki itu mendengarnya,,lelaki itu kemudian bangkit dan mulai berjalan perlahan dengan tongkat di depannya sebagai penuntun jalannya.

"Ternyata dia buta"  kata ji eun dalam hati. Lalu diapun tersadar dan melihat jam ditangan nya.
"Astaga sudah sore banget bisa² nenek lampir ngoceh lagi kalo aku gak pulang juga" gerutunya sambil berjalan pulang.

Saat ji eun sampai dirumahnya benar saja ibu nya sudah di depan rumah lalu mulai memarahinya.
"Aduh jam berapa ini nona kenapa baru sampai rumah"  tanya ibunya sambil menunjukkan raut wajah tidak senang,
"Tolong jangan marahi aku lagi,disekolah di marahin dirumah di marahin juga" protes ji eun
"Udah mulai banyak protes ya brandalan kecil"  kata ibu ji eun sambil menjewer telingan ji eun
"Hwa sakit,,ma "  ucap ji eun menahan sakit
"Sana masuk mandi" ucap ibu ji eun
"Iya,,ish mama bawel" ucap ji eun sambil berlari meninggalkan ibunya yg terlihat tak habis pikir dengan kelakuan anak gadisnya.

Ji eun melemparkan dirinya ke kasurnya yg empuk dan tiba² mengingat lelaki yg dia lihat tadi.
"Ada kesedihan dimatanya, kesedihan yang tak biasa...
Agh untuk apa aku memikirkan nya lebih baik mandi sebelum nenek lampir datang lagi" pungkasnya seraya bangun dari kasurnya dan bergegas mandi.

°°°°°°°°°°°°°
Ji eun berlari kecil menuju kelasnya sampai terdengar suara memanggilnya
"Jii tunggu!!!" Ji eun berbalik dan melihat temannya yg terengah - engah di depannya
"Ngapain lari² sih" tanyanya pada sora teman sebangkunya.
Sambil mengatur nafas sora berucap
"Kamu udah ngerjain PR kimia belum??"
"Udah dong" jawab ji eun "mau nyalin lagi" lanjutnya melihat temanya yang mulai nyengir di depannya dia mengerti.
"Nih,,traktir aku nanti" kata ji eun sambil menyodorkan bukunya
"Ahh itu pasti sahabatku tercinta" ucap sora
"Dih giliran ada maunya aja bersikap manis gitu" protes ji eun sambil memiringkan bibirnya
"Aku kan memang selalu manis jii" ucap sora yang masih cengar cengir dan bergelayut di lengannya ji eun. Park sora sahabat baik ji eun dari SMP dan dari dulu mereka selalu sebangku,,dan ji eun ini walau tukang buat onar dan membangkang tapi dia siswi terpandai di sekolahnya dia selalu dapat nilai paling bagus saat ujian yah!! Sepadan lah dengan tingkah jahilnya.


°°°°°°°°°°°°°°
Saat pulang ji eun kembali lewat taman yg kemarin dia lewatin dan benar saja.
"Agh dia di sini lagi" ucapnya senang


.
.
.
.
.
To be continued

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sightless [KookU♥️]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang