Kamu dan Ye dam udah pacaran 1 Tahun, di mulai dari kalian kelas 10 akhir. Kamu dan Yedam dekat karena Yedam dan kamu sering menjadi partner kelompok. Kemudian kalian dekat dan Yedam menembak mu. Itupun Yedam hanya mengatakan dia menyukaimu mu lewat pesan singkat.
Bukannya pengecut ataupun bagaimana, kamu tau kalau Yedam orang nya pemalu. Dan dia juga mengakui kalau dia tidak bisa mengatakan langsung kepadamu karena takut kamu tolak.
Padahal, sebenarnya kamu menyukai Yedam lebih dulu. Dan kamu selalu meminta ketua kelas mu untuk menjadikan kamu dan Yedam satu kelompok setiap tugas kelompok.
Mungkin semua berawal saat kamu melihatnya memainkan piano di ruang musik. Kamu menyukainya karena permainan pianonya sangat indah menurutmu. Dan menurutmu, Yedam adalah tipe cowok kamu selama ini. Yang lembut dan pintar bernyanyi dan memainkan musik.
Ting
Kamu mengeluarkan benda pipih dari dalam saku mu. Terlihat jelas disana, pacarmu mengirimkan pesan.
Yedam<3
Yedam : Yang
Anda : Ya?
Yedam : Sini ke kantin
Anda : Males
Yedam : Oke
Anda : Udah gitu aja?
Read
Kamu memasukan handphone mu kembali. Memang susah punya pacar yang terlalu to the point. Yaaa walaupun Yedam juga selalu romantis. Tetap saja, lebih sering membuat mu kesal sendiri.
Kamu menjatuhkan kepalamu di meja. Mulai menutup mata. Kamu berpikir, kenapa kamu dengan Yedam gak di kasih satu kelas aja sih. Kenapa harus sampai beda kelas. Kan kamu jadi kangen terus sama Yedam. Apalagi sekarang susah sekali menanyakan mengenai pelajaran yang tidak kamu mengerti. Tidak seperti dulu, kamu selalu meminta penjelasan mengenai soal yang kamu tidak mengerti kepada Yedam yang merupakan siswa dengan otak terbaik.
Kamu mengerutkan alismu bingung saat matamu tiba-tiba seperti ada yang menghalangi sinar matahari mengenai matamu. Apa mungkin tiba-tiba mataharinya tertutup awan?
Dan kamu mencoba membuka matamu dan menyadari ada telapak tangan yang menghalangi matamu dan jendela.
"Kenapa bangun? "
Kamu menegakkan tubuhmu saat tau kalau itu adalah Yedam pacarmu.
"Kok kamu bisa ada di sini? " Tanyamu.
Bisa kamu lihat Yedam tersenyum menanggapi pertanyaamu.
"Aku tinggal lewat pintu itu buat masuk sini" Jawabnya menunjuk pintu kelas dan membuatmu mendelik.
Selama satu tahun pacaran, kamu tau kalau ternyata Yedam merupakan cowok yang humoris. Dia juga pacar yang manis dan pengertian. Lebih sering mengalah daripada berdebat.
"Serius dong" Ucapmu.
Kemudian dengan tiba-tiba, Yedam menyodorkan sekotak bento kepadamu. Tidak lupa dengan susu kotak plan.
"Kalau istirahat itu dipakai makan, kalau maag kamu kambuh gimana? " Tanyanya sambil membuka bento dan menusukan sedotan ke susu kotaknya.
Kamu tersenyum, merasakan debaran jantungmu yang makin menggila saat Yedam menyodorkan susu kotak dengan senyum diwajahnya.
Yedam mungkin tidak setampan Haruto teman mu dari kecil. Tapi dia selalu bisa membuatmu tersenyum dan tertawa. Dan itu adalah alasan yang cukup untuk kamu selalu mempertahankan dia.
"Makasih" Ucapmu sambil mengambil alih susu kotak kamu dan meminumnya.
"Maaf, kantinnya jauh. Sekarang kelasnya ada diujung jadi males banget buat ke kantin" Jelasmu.
Kamu mulai menyendokan isi bento mu ke dalam mulut. Dengan Yedam yang senantiasa menatapmu.
Kamu menyodorkan sendok kepada Yedam dan bisa kamu lihat Yedam yang manautkan alisnya.
"Kamu mau? Aaa"
Yedam tersenyum dan mengambil sendoknya lalu di arahkan kepadamu.
"Aku udah makan, dan aku beli ini buat kamu. Jadi kmau yang harus makan. " Ucapnya membuatmu tersenyum dan memakan makanan yang di suapkan pacarmu.
Setelah kamu selesai makan, kamu membereskan bekas bento kamu dan memasukannya ke dalam kresek. Kamu kemudian meminum susu kotaknya sampai habis dan mennyatukannya dengan bungkus bento.
"Terimakasih makanannya pacar" Ucapmu dengan senyuman manis. Menurutmu.
Yedam terkekeh dan mengacak-acak rambutmu gemas. "Sama-sama pacar" Ucapnya.
"Dan nanti kalau kamu malas ke kantin. Tinggal bilang sama aku, biar aku yang bawain makanan ke kelasmu. " Sambung nya.
Kamu mengangguk dan mengambil sesuatu dalam tas mu. Sebuah gelang yang kamu lihat di salah satu toko dalam mall. Kamu menyukainya dan kamu membeli gelang itu untuk kamu berikan kepada Yedam.
"Buat pacar aku yang manis" Ucapmu sambil memakaikan gelang pada pergelangan tangannya.
"Yn ini kan mahal, aku tau. " Ucapnya membuatmu menggeleng.
"Ini gak semahal hoodie yang kamu kasih ke aku "
Ya, di hari ulang tahunmu bulan lalu. Kamu mendapat hadiah hoodie yang kamu udah lama incar. Dan sang pemberi adalah Yedam yang dengan gampangnya menyodorkan kado mahal dan LE itu.
Alasan kamu sudah lama mengincar adalah karena memang kamu yang tidak sanggup membelinya. Jadi hanya bisa mengincar. Tapi Yedam memberikan kamu hoodie itu dengan mudahnya. Dan tentu saja gelang yang kamu berikan masih jauh dari hoodie yang kamu dapat.
"Karena kamu mau itu" Ucapnya.
Kamu menatapnya, dan tersenyum.
"Kalau gitu, ini juga karena aku mau. Jadi kamu harus pake ini, ngerti? " Tanyamu.
"Siap boss" Jawabnya dengan pose hormat kepadamu.
Kalian berdua terkekeh dan tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang menatap kalian tak suka. Dialah Haruto teman kecilmu.
"Masnya boleh minggir gak? Saya jadi duduk di lantai gini ngeliatin drama picisan"
*******
Gimana untuk part ini?
Komen dong dan jangan lupa vote
Terimakasih dan maaf kalau ada typo yang mengganggu