Haruto 2

1.8K 209 5
                                    

"Elo?" Tanyamu terkejut saat mendapati Haruto di samping ranjangmu.

"Kok lo bisa ada disini?" Tanyamu lagi.

"Lo belum jawab pertanyaan gue yang tadi"

"Ya gue sakit lah makanya ada di UKS" Jawabmu.

"Kenapa sekolah kalau sakit?" Tanya kembali.

"Ni anak ngajak cewek pms debat, boljug" Batinmu.

"Kenapa? Takut ketauan kalau lo selingkuh? " Tanyamu.

"Maksud lo? "

Kamu mendelik,

"Gue tau lo selingkuh sama yeri kan dari gue? " Tuduhmu.

"Hahahahaha" Haruto tertawa dengan sangat nikmatnya dengan kamu yang kesal setengah mampus.

"Kok lo malah ketawa sih" Kesalmu.

"Heh bocil. Sejak kapan gue pacaran sama lo? " Ucapnya sambil menyentil dahimu.

"Awss, tuhkan pake main kdrt segala lagi. "

"Makin halu ni anak"

"Terus yang nyata hubungan lo sama yeri gitu? "

Haruto terdiam.

"Tuh kan diem, berarti gue bener kan?! " Tuduh mu.

"Pantesan remed mulu lo, pinter juga kagak" Ucapnya membuat mu mendelik.

Flashback on

Pagi itu, setelah kamu mengirimkan pesan kepada yeri, yeri pergi ke loker. Ingin menyimpan sesuatu.

Tapi setelah sampai disana, dia malah melihat haruto yang sedang mengunci lokernya. Ingin berbalik, tapi yeri sudah terlanjur terlihat haruto. Jadilah Yeri berpura-pura melakukan sesuatu di lokernya.

Tapi haruto tidak lantas pergi dan malah memperhatikan yeri.

Yeri menatap haruto sinis,

"Lo kok masih disitu sih. Pergi gak?" Usir nya pada haruto.

"Dih, gimana gue dong mau pergi atau enggak. Bukan urusan lo"

Haruto kemudian mendekati yeri dengan seringai di wajahnya.

"Kenapa? Lo takut ketauan nyimpen kotak makan siang di lokernya junkyu? " Tanya haruto membuat yeri terkejut.

"Anjir gue ketauan" Gumamnya.

Haruto yang mendengar gumaman yeri mengangguk.

"Bener, lo ketauan. Jadi, sekalian aja gue kasih tau junkyu"

"Eh jangan lah bego"

"Napa sih, cemen amat gak kayak sahabat lo"

Yeri mendelik, "Emang kalau gue seberani dia bakalan di Terima gitu? Lihat kan sampai sekarang sahabat gue malah jadi jomblo akut? "

Haruto mendekatkan handphone nya kepada telinganya.

"Denger kan bang, katanya kalau seberani yn takut gak di terima. " Ucapnya pada orang di sebrang telfon.

Yeri yang terkejut pun langsung mengambil handphone haruto.

"Halo" Ucapnya pada seseorang di sebrang sana.

IMAGINE - TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang