*****
Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita
*****
Perfect Papa
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seoul, South KoreaDengan tetes airmata berlinang dipipi, yui berlari begitu saja meninggalkan rumah yang ia tinggali. Dari arah belakang jimin pun mengejar, berusaha keras menyamakan langkah dengan Putri nya yang semakin jauh didepan.
"Yui-a... "
Jimin berteriak, mulut nya memanggil keras nama sang anak, namun sayang panggilan nya tak digubris sama sekali. Malahan yui makin kencang berlari karena jimin terus mengejarnya.
Di persimpangan jalan besar dekat rumah nya, tiba tiba langkah yui terhenti. Kakinya berhenti berlari karena jimin yang berhasil mencekal tangan nya kuat kuat.
"Yui-a....Dengar kan papa dulu sayang"
"Tidak! Lepaskan tangan ku pa!" yui meronta keras, ia berusaha sekuat tenaga melepas tangan nya dari genggaman sang papa.
Pergelangan tangan yui terlihat sedikit memerah karena terlalu banyak meronta. Melihat hal itu, jimin pun jadi merasa tak tega dan langsung melepaskan nya.
Genggaman akhirnya terlepas, yui megusap usap tangan pelan dan jimin yang tau anak nya sedang terluka karena dirinya, buru buru mendekat untuk melihat nya.
"Ahh... Maafkan papa yui, apa sakit?" jimin meraih tangan yui, mengusapnya pelan lalu meniup nya.
Yui terdiam sejenak melihat sang papa yang nampak begitu perhatian padanya. Hati yui terenyuh, namun sesaat saat bayangan sang adik muncul dibenak nya, rasa terenyuh itu seketika hilang. Yui kembali termakan emosi dan cemburu, ia pun menarik kasar tangan nya dari jimin, kemudian mundur beberapa langkah menjauh ke belakang.
Gurat sedih jimin pancarkan ketika yui berusaha menjauh darinya. Tatapan benci serta marah yang anak nya itu berikan, memukul telak hati jimin dan melukai nya. Jimin gagal, ia merasa dirinya benar benar sudah gagal total menjadi seorang ayah karena membuat Putri nya kecewa.
"Yui-a...Apa kau marah karena cemburu dengan yura adikmu?" tanya jimin menatap lekat mata bulat yui.
Yui tak menjawab pertanyaan jimin, ia hanya diam saja dan mencoba mengalihkan pandangan nya untuk menghindari tatapan dari sang papa.
"Dengar baik baik yui, kau dan yura itu sama, kalian berdua adalah harta berharga yang papa miliki di dunia ini. Jadi Tak ada yang namanya pilih kasih, atau membeda beda kan"
Atensi yui beralih, matanya dengan tajam menatap jimin saat ini.
"Kalau memang benar papa tak membedakan ku dengan yura, lantas kenapa anak itu selalu mendapat perhatian dan kasih sayang yang lebih? Papa marah dan ingin memukul ku, tapi saat yura datang papa langsung berubah sikap sangat lembut dan mengendong nya. Apa itu yang namanya tak membedakan?"
Jimin mengusak wajah nya kasar tak kala mendengar perkataan yui barusan. Rasa bingung menggerayangi perasaan nya. Ia tak tau lagi bagaimana caranya menjelaskan pada yui tentang kejadian itu. Seulgi ternyata benar, seharusnya ia tak emosi saat itu.
"Yui.. Bu-"
"Cukup, aku tak ingin dengar apapun lagi. Yui benci Papa"
Bagai disambar petir disiang bolong, tubuh jimin mematung ditempat dan satu Bulir airmata menetes dari pelupuk sipitnya. Perasaan jimin begitu sakit, kata benci yang keluar dari mulut yui melesat menusuk dadanya bak anak panah tajam yang biasa digunakan untuk membunuh binatang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Perfect Papa || PJM X KSG
FanfictionSepenggal kisah tentang daily life seorang Park Jimin yang harus menjadi single parent untuk anak perempuan nya yang mulai menginjak usia remaja alias pubertas. Park Yui, anak perempuan kesayangan jimin itu membutuh kan sosok seorang mama, dan ia m...