*****
Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita
*****
Perfect Papa
~~~~~~~~~~~~~~~~~Seoul, South Korea
'Deg..Deg..Deg..Deg'
Sejenak, getaran detak jantung tak beraturan itu terasa oleh tangan jimin. Tepalak nya yang menempel didada seulgi merasakan bagaimana kacau nya irama yang ada disana.
"Oh tidak!"
Jimin membelalakan mata lebar dan langsung melepaskan tangan nya dari dada seulgi, ia nampak panik dan buru buru menyentuh dahi serta mengecek nadi yang ada ditangan dan leher adik iparnya itu.
"Seulgi-a.... apa kau merasa pusing? Atau dada mu sesak?, badan mu tidak demam.. Tapi jantung mu berdetak sangat cepat, aku takut kau terkena palpitasi"
Seulgi melongo diam dan mengedipkan mata nya beberapa kali tak kala jimin membual tak jelas didepan nya. Seulgi tak mengerti, sebenarnya kakak ipar nya Itu bodoh atau polos. Dirinya sedang berdebar karena Cinta, tapi jimin malah menganggap nya sebagai penyakit. Sungguh, seulgi ingin menangis saja melihat tingkah bodoh oppanya.
"Kita harus kerumah sakit sekarang seul, jantung mu sedang bermasalah sekarang, kau harus jalani beberapa tes dan-"
"Hiksss...Hiksss...Hiksss!"
Jimin menghentikan seketika kalimat nya lalu menatap heran ke arah seulgi yang terisak dengan wajah lucu didepan nya. Wanita itu menekuk bibir kebawah dan menangis seperti anak kecil yang ditinggal ibunya.
"Seul...ada apa, kau sakit?? Mana yang sakit??"
"Hikkss....huaaaa....."
Bukan nya menjawab pertanyaan jimin, seulgi justru malah makin menangis dan mengencangkan kan suara isakan nya. Semua orang yang lewat langsung beringsut heran melihatnya, mereka menatap nyalang pada jimin karena mengira jika seulgi menangis sebab dipukul oleh nya.
Jimin yang mengerti dirinya tengah digunjing dan dituduh melakukan kekerasan pada seulgi oleh orang orang, langsung saja menundukan kepalanya malu dan coba menenangkan seulgi yang terus menangis agar diam.
"Seulgi-a, ku mohon berhenti lah, kalau kau menangis terus aku bisa dilaporkan ke polisi oleh orang orang karena dituduh melakukan kekerasan"
"Hikss....Oppa, kenapa kau tidak peka"
"Peka? Peka terhadap apa?"
"Ahh sudahlah lupakan, ayo kita pulang saja"
Setelah mengatakan hal itu, seulgi langsung menarik tangan jimin dan mengajak nya untuk pulang. Jimin pun menurut, ia membawa seulgi berjalan menuju butik dimana mobil nya terparkir lalu pulang bersama sama. Jimin sebenarnya berfikir keras, apa sebenarnya yang dimaksud seulgi dengan ke pekaan.
Didalam mobil, keheningan pun melanda, jimin dan seulgi saling diam dan tampak tak ada yang mau bicara. Jimin yang menyetir hanya fokus ke jalanan, sedangkan seulgi yang duduk disamping kursi kemudi fokus memegang perut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Perfect Papa || PJM X KSG
Fiksi PenggemarSepenggal kisah tentang daily life seorang Park Jimin yang harus menjadi single parent untuk anak perempuan nya yang mulai menginjak usia remaja alias pubertas. Park Yui, anak perempuan kesayangan jimin itu membutuh kan sosok seorang mama, dan ia m...