02

65 12 0
                                    

Matahari menunjukkan cahayanya namun gadis bernama Ariel masih bergulat dengan seperangkat kasur, bantal, dan guling. Jangan lupakan selimut kesayangannya.

Terdengar suara pintu terbuka, Jay hanya geleng geleng melihat kelakuan sepupunya itu. Entah kenapa Jay sangat menyayangi Ariel, tidak tidak bukan seperti itu. Jay menyayangi Ariel sebagai adik, tidak lebih.

"Ariel, bangunlah sudah hampir jam 10." ujar Jay sambil membuka gorden agar sang empu dapat terbangun.

"Arghh...." gumam Ariel.

"Ini libur Jay, gue mau bobo." gumamnya lagi setengah sadar.

Jay mendecak, ia segera menarik selimut Ariel lalu menyeretnya sehingga jatuh dari kasur.

BRUKKKKK

"JAY FUCKING MORON, U DAMN IT!" seru Ariel diikuti sumpah serapahnya, Jay hanya tertawa lalu keluar dari kamar Ariel.

Gadis itu menggerutu, mau tak mau ia harus bangun. Jay telah merusak liburannya ini, seharusnya rencana yang ia buat dapat terlaksana dengan baik.

Weekend Planner
21.00 - 11.00 : Sleeping
12.00-13.00 : Eat, bath
14.00-19.00 : Sleeping

Jangan heran, Ariel dapat melakukan itu semua. Jika disuruh untuk tidur seharian mungkin Ariel dengan cepat akan melakukannya.

Ia meraih ponselnya yang terletak di nakas, lalu melihat beberapa notif dari Lisa dan Irene. Mereka berdua sangat histeris mendengar Ariel dan Baekhyun berinteraksi.

Lagian siapa juga yang kenal Baekhyune? Ariel lebih menyukai musik barat daripada kpop. Dan sejauh yang Ariel tau tentang kpop adalah suju dan snsd. Mereka sangat booming, kan?

"Gue nongkrong aja kali ya, apa ga nonton." Gumam Ariel dengan dirinya sendiri.

Tak perlu lama, Ariel menuju kamar mandi lalu menjalankan rutinitasnya. Selang 20 menit Ariel keluar lalu mengambil celana jeans panjang dan hoodie berwarna hitam, tak lupa ia mengoleskan pelembab, bedak, dan liptint di bibirnya.

"Weitt.... Lo mau kemana, Rel?" tanya Jayyan yang tak sengaja lewat depan kamarnya.

"Gabut gue, lo si udah ngancurin weekend planner yang udah w buat dengan penuh semangat. Bahkan gue sampe bingung kaya ngerjaiin soal fisika." jawab Ariel, lalu mengambil tas dan dompetnya.

Jayyan mendecak, "Lo mau kemana jadinya?"

"Anywhere without you."

➖➖➖

Ariel POV

Jalanan benar benar ramai dan aku menyesal memilih menggunakan mobil. Ya walaupun panas terik matahari bisa membakar kulitku habis habis tapi daripada harus melawan ramainya jalanan aku lebih memilih terbakar oleh pak matahari.

"Radio mana euy radio." gumamku sendiri.

Aku menekan radio lalu terdengar lagu korea, kalo ada Irene dan Lisa disini bisa bisa mereka sudah berteriak tidak karuan, maksudku Lisa bukan Irene. Irene hanya berdehem ria.

Got me feeling like pop rocks, strawberry, bubble gum~

"em emm emm emm emm.." gumamku karna aku tidak tau bahasa korea dan musiknya sedikitpun.

Aku tidak tau lagunya tapi ini sangat enak, aku suka mendengarkannya. Suara penyanyinya sopan banget masuk ke telinga, kaya "Assalamualaikum, saya mau nyanyi."

Tanpa sadar aku telah sampai di Mall, aku heran karna tidak terlalu ramai. Bahkan parkiran pun masih banyak slot kosong.

Aku memakirkan mobilku dekat dengan pintu masuk, tak lupa aku memasang earphone dan mendengarkan lagu tadi. Aku tidak tau siapa penyanyinya, tapi ini sangat enak. Iya kan?

Seharusnya aku bisa menghemat uangku tapi tangan nakalku ini tidak bisa menahan nafsunya. Sekarang aku sudah menenteng beberapa paperbag berisi parfum, baju, dan skincare.

"Nonton aja kali ya." gumamku, lalu menitipkan belanjaanku.

Aku menuju bioskop dan memesan satu tiket, satu popcorn large, dan milo. Aku memilih kursi di belakang, aku tidak terlalu suka di tengah.

Layar masih menampilkan iklan iklan film. Masih 15 menit lagi sebelum film akan dimulai dan aku telah masuk teater. Seharusnya aku bisa nongkrong dulu di luar.

Hampir lupa, aku mau mengecek siapa penyanyi lagu itu. Yang ada di otakku adalah pop rocks, strawberry dan bubblegum. Benar benar berputar di kepalaku.

Terlihat pria memakai topi, jaket, dan masker. Untuk melihat matanya saja aku tidak bisa. Dia duduk selisih satu kursi denganku.

"Excuse me." ujar pria itu, woah ternyata orang asing.

Aku langsung menyingkirkan kakiku lalu melanjutkan melihat siapa yang penyanyi lagu itu.

"Byun Baekhyun? Siapasi? Sound so familiar. Who is this man?" ucapku pelan, dan sepertinya pria disebelahku menatapku.

"Kamu tidak tau Baekhyun?" tanya pria disampingku tiba tiba, sungguh mengagetkan.

Aku menggeleng, "siapa dia?" tanyaku.

Pria itu membuka tudungnya, topinya, lalu maskernya.

"Itu aku."

➖➖➖➖➖➖➖➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖➖➖➖➖➖

The Lucky One (Byun Baekhyun Stories) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang