08

55 9 0
                                    

Ariel Senata

09.30 a.m

Perlahan matanya mulai terbuka, cahaya sinar yang masuk menerobos menyilaukan pandangannya. Bau obat-obat tercium jelas, kepalanya berat dan pusing.

Ariel mengerjapkan matanya, menatap sekelilingnya dengan perasaan bingung. Ruangannya unfamiliar, Ini bukan kamarnya.

"Rumah sakit?" gumam Ariel, mencoba bangkit namun salah satu tangan menahannya, Jayyan.

"Ya Tuhan Ariel, akhirnya lo sadar juga." ucap Jayyan dengan khawatir. Tak perlu lama Jayyan memanggil dokter untuk mengecek kondisi Ariel.

Dokter dan suster datang langsung mengecek keadaan Ariel. "Kondisi Nona Ariel baik-baik saja, cukup istirahat total dan Nona Ariel akan bisa fit kembali."

"Baik, makasih dok." kata Jayyan, lalu kembali menengok kondisi sepupunya itu.

"Lo kenapasi, Rel? Kok bisa sampe koma pingsan berhari-hari?" tanya Jayyan membuat Ariel bingung.

'Gue? Pingsan?'

Sebelum Ariel sempat menjawab, pintu kamar rumah sakit terbuka dan menampilkan 2 sosok temannya dan membawa beberapa makanan, Lisa dan Irene.

"HUAA AKHIRNYA LO SADAR JUGA, REL!!!" teriak Lisa dan langsung menghampiri Ariel. Ralat, Lisa langsung memeluk Ariel dengan erat.

Jayyan terkekeh melihat pemandangan didepannya, "Yaudah gue tinggal dulu ya, laper belum sarapan."

Lisa dan Irene mengangguk dan kembali mengecek kondisi sahabatnya ini.

"Gue pingsan? Perasaan kemaren kita baru main dirumah gue deh." ujar Ariel heran, kedua temannya memandang Ariel aneh.

"Jangan ngadi-ngadi, lu itu udah pingsan 3 hari, gue pikir lo koma, Rel." ucap Irene membuat Ariel tambah bingung.

"HAH? BERARTI DARI KEMAREN CUMA MIMPI?"

➖➖➖

Byun Baekhyun

Jalanan kota Seoul begitu padat di siang hari, para warga pada waktu ini sedang gencar-gencarnya mencari ladang duit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan kota Seoul begitu padat di siang hari, para warga pada waktu ini sedang gencar-gencarnya mencari ladang duit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Begitu pula dengan agensi ternama SM ENTERTAINMENT. Beberapa artis mereka sedang melakukan latian, rehearsal, atau sekedar berbincang-bincang.

"Baek, kenapa kau terus diam, tak biasanya." Tanya pria tinggi dengan telinga caplangnya, Park Chanyeol.

"Mungkin dia sedang meniru Do haha.." ujar pria berkulit sedikit gelap dari lainnya, Kai.

Salah satu pria tinggi, berkulit putih mendekat, Ooh Sehun. "Bukan begitu, Baekhyun hyung sedang didatangi seorang gadis di mimpinya secara terus menerus."

Baekhyun segera melempar botol kosong kearah Sehun dengan kencang, "YA SUDAH KUBILANG RAHASIA."

"Kita ini keluarga, Hyung. Tidak boleh ada rahasia diantara keluarga. Benar kan?" tanya Sehun merasa tindakannya benar saat ini.

Perkataan Sehun diangguki oleh Chanyeol dan Kai. "Itu cuma mimpi, Baek. Jangan terlalu terbawa."

Baekhyun menggeleng, "Tidak, Chan. Aku berturut-turut memimpikannya. Kau pikir ini sebuah lelucon?"

"Em... Apa kau ingat namanya?" tanya Kai.

"Tidak, tapi aku ingat persis wajahnya. Dia itu blasteran Korea tapi tinggalnya di Indonesia. Aku juga memimpikan Chanyeol dan Sehun. Kita bertiga mendatangi gadis itu." jawab Baekhyun ragu.

Sekarang mereka berempat sedang berfikir keras. Siapa gadis yang terus menerus mendatangi mimpi Baekhyun.

"Bukannya kita akan konser di Indonesia?" Tanya Sehun.

Chanyeol segera memeluk maknae kesayangannya itu, "Kau pintar sekali Sehunnie."

Baekhyun mengangguk setuju, "Setelah di Indonesia, kalo memang aku dan dia ditakdirkan bertemu, pasti kita akan bertemu. Rencana Tuhan tidak pernah salah."

➖➖➖➖➖➖➖

The Lucky One (Byun Baekhyun Stories) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang