04

62 11 0
                                    

Ariel Senata

Dari semua profil lelaki yang Ariel baca, tak pernah sedikitpun Ariel menaruh hati, mengembangkan senyum, atau bahkan melirih dalam hati. Tidak, tidak pernah. Bahkan segala macam gombalan rayuan laki-laki di sekolahnya, tidak ada yang membuat seorang Ariel memikirkan setiap detail perkataannya.

"Gue menggemaskan? Gue polos?" gumam Ariel sambil menatap langit-langit dinding kamarnya.

Bahkan setelah pulang menonton, Ariel tak bisa melepaskan pandangannya dari sosok lelaki yang menggemparkan seluruh isi hatinya.

Wanginya, Ariel sangat tersedak mencium aroma parfum ini. Karna Ariel hapal, dulu setiap tahun Ariel akan menabung untuk membeli parfum ini demi ayahnya. Cintanya Ariel.

Clive christian No. 1

Ayahnya tidak pernah tau berapa fantastisnya harga parfum itu yang hanya berisi 30 ml. Bagi Ariel, ayahnya segalanya. Segalanya Ariel berikan untuk ayahnya.

Tapi aroma Baekhyun, memabukkan. Candu, manis, maskulin. Terasa nyaman berada didekapannya.

"Astaga apa yang gue pikirin."

Ariel memukul kepalanya sendiri, mencoba menghilangkan sosok Baekhyun dipikirannya.

"Ariel, makan dulu kuy." Ucap Jayyan lalu tersadar apa yang dilakukan sepupu kesayangannya itu.

Jayyan melotot lalu memukul tangan Ariel kencang. "Lo ngapain, Ariel!!! Please deh lo dah goblok nanti jadi lebih goblok."

Ariel bersungut menatap Jayyan dengan dendam. "Enak ya lo! Segoblok-gobloknya gue ya selalu dapet paralel 10 besar! Gak kaya lo dapet bawah mulu."

Sebuah ketalakan Jayyan terima. Tidak bisa dipungkiri, selain cantik dan menawan, Ariel memiliki segudang prestasi yang enggan ia pamerkan ke orang-orang. Cukup diam saja, toh dia sudah dikenal banyak orang.

"Iya dah iya, tuh gue bikinin teriyaki. Kesukaan lo." Ujar Jayyan yang langsung menaikkan mood seorang Ariel Senata.

"Aww sepupuku yang baik, sering-sering masakin gue ya." Balas Ariel lalu dengan girang menuju dapurnya.

Dalam hatinya, Jayyan hanya bisa berdoa.
'semoga lo selalu bahagia kaya gini, Rel.'

➖➖➖

Byun Baekhyun

Kepulangan Baekhyun dari sesi menonton membuat Manajer Park bertanya-tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepulangan Baekhyun dari sesi menonton membuat Manajer Park bertanya-tanya. Pasalnya lelaki itu tak henti-hentinya tersenyum seperti orang idiot atau kadang tertawa sendiri.

Kebingungan Manajer Park tak sampai disitu. Baekhyun menari seperti orang yang sedang dimabuk asmara. Lalu tiba-tiba tanpa peringatan, Baekhyun menjatuhnya tubuhnya di sofa lalu memajukan bibirnya.

"YA! BAEKHYUN APA YANG TERJADI DENGANMU?" Seru Manajer Park dengan suara lengkingannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YA! BAEKHYUN APA YANG TERJADI DENGANMU?" Seru Manajer Park dengan suara lengkingannya.

Baekhyun menatap Manajer Park lalu menggeleng kepalanya.
"Ani, Hyung..."

"Waee? Kau ada masalah apa?" tanya Manajer Park.

Baekhyun masih terdiam, butuh beberapa detik hingga Manajer Park menggumamkan perkataan yang membuat Baekhyun merona.

"Kau memikirkan seorang gadis, Baek?"

Tidak, Baekhyun tidak menjawab. Namun, perubahan wajahnya menjawab pertanyaan Manajer Park. Pipinya memerah diikuti dengan kedua telinganya.

"YA! BUKAN HYUNG!" Teriak Baekhyun.

"Benar, Baek. Kau tidak bisa membohongi dirimu sendiri. Lihatlah kedua telinga dan pipimu sedang memerah hahaha..." ujar Manajer Park membuat Baekhyun panik.

Dalam bekerja, Ia tidak pernah melihat Baekhyun seperti ini. Terlihat benar benar dimabuk asmara. Mungkin terakhir bersama Taeyeon. Tapi, yang dapat ia simpulkan, kasih sayang mereka hanya sebatas noona-dongsaeng. Tidak lebih. Tapi, mungkin juga Baekhyun benar benar jatuh hati dengan Taeyeon. Lagipula, Baekhyun tidak pernah menceritakan kisahnya dengan orang lain.

Di satu sisi Baekhyun merasa malu tapi di sisi lainnya ia harus mengakui bahwa dirinya memikirkan sosok gadis itu.

Hoodie hitam melekat ditubuh gadis itu bersama skinny jeans. Rambutnya terurai bebas bersamaan dengan kedua pipinya yang menggemaskan. Membuat Baekhyun ingin menangkup wajah gadis itu lalu menepuk-nepuknya dengan pelan.

Ariel, Ariel Senata.

Nama yang tidak akan pernah Baekhyun lupakan. Sekalipun tidak akan pernah.

Gadis yang bisa membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, yang membuat kata-kata spontan keluar dari mulutnya, dan bagaimana bisa ia mengingat harum wangi tubuhnya.

Sotf, peach, calming

'Ya masa aku mikirin dia? Ketemu aja baru dua kali.' gumam Baekhyun dalam hatinya.

Setelah perpisahannya dengan Taeyeon, Baekhyun tidak terlalu memperhatikan perempuan lain. Tidak ada yang menarik selain gadis yang berbeda 4 tahun dengannya. Awalnya memang menyenangkan, Taeyeon pendengar yang sangat baik dan bahkan memberikan beberapa nasihat.

Namun, EXO-L adalah prioritas Baekhyun.
Without them, Baekhyun was just piece of shit and maybe nowhere to be famous like this.

Tidak, mereka tidak benar-benar berpisah. Tidak ada ucapan putus atau berakhir kala itu. Hanya sebuah ucapan 'Jaga dirimu baik-baik, aku akan melihat dan menjagamu dari jauh, Baekhyun-ah'

See? We're not really over yet. But, fans just too importance for Baekhyun so we make fans think that we're really over.

Tapi, seorang gadis yang baru Ia temui tidak kurun dari beberapa jam yang lalu membuat pikirannya hanya tertuju pada sebuah nama. Memikirkan ia sekolah dimana, nomer telfonnya berapa, dan alamat rumahnya.

"Kau telah membuatku pusing memikirkanmu, Ariel."

➖➖➖➖➖➖➖

The Lucky One (Byun Baekhyun Stories) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang