[3]. Siapa Arkan?

36 15 0
                                    

"Adista! Buka pintu kamar lo!" Teriak Kesya di depan pintu kamar Adista

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adista! Buka pintu kamar lo!" Teriak Kesya di depan pintu kamar Adista.

Cklek.

Adista langsung membuka pintu kamarnya yang sempat ia kunci tadi, Kesya dan Maudy langsung duduk di kasur Adista.

"Oh iya kenalin ini Maudy Afril Ganezza dia tadi nemenin gue ke kantin, makanya kita kenal." Jelas Kesya.

"Hai, gue Adista." Ucap Adista sambil mengulurkan tangan.

"Maudy. Semoga gue bisa bersahabat sama kalian." Ujarnya membalas uluran tangan Adista.

"Bisa dong, mulai sekarang kita bertiga sahabat." Jawab Adista, sembari merangkul pundak keduanya.

Maudy dan Kesya langsung berbaring di kasur Adista.

"Oh iya emang tadi siapa si yang Di uks sama lo Dis?" Tanya Maudy.

"Dia Arkan, dia pernah deket sama Adista waktu SMP dan deketnya itu udah lama, tapi ntar deket ntar enggak, gitu deh. Arkan juga pernah mengakui kalo Adista pacarnya maka dari itu mereka dikira pacaran padahal enggak." Jelas Kesya yang didengar baik-baik oleh Maudy. Adista hanya duduk bermain game pou di hp-nya namun masih mendengarkan.

"Kenapa enggak pacaran aja?" Tanya Maudy.

"Nah itu yang bikin tanda tanya, gue juga gak tau kenapa Arkan nggak nembak Adista." jawab Kesya.

"Terus kenapa tadi Adista nangis waktu keluar dari Uks?"

"Waktu kita mau naik ke kelas 9 kan Arkan udah mau lulus. Nah tiba-tiba sifatnya berubah dan parahnya lagi dia kayaknya pacaran sama Sarah. Sarah itu dulu satu komplek sama gue dan Adista, dia juga tadinya akrab sama kita cuman emang kita sebenernya gak suka sama Sarah. Waktu itu kita lihat Sarah sama Arkan ke kantin bareng ya Dis? Pantesan aja tuh si Sarah dulu nanya-nanya tentang hubungan Adista sama Arkan ternyata si Arkan mungkin udah nembak si Sarah. Dan hari setelah kelulusan kita udah gak pernah lihat Arkan lagi bahkan kita gak tahu dia sekolah di Sma kita." Jelas Kesya panjang lebar yang didengar baik-baik oleh Maudy.

"Lah kok gitu jadinya? Lo punya salah gak Dis?" Tanya Maudy.

"Gue rasa gue gak salah apa-apa, sehari sebelum itu terjadi aja gue masih contact-an sama dia." Jelas Adista.

"Kayaknya ada kesalah pahaman deh." Ujar Maudy.

"Hmm, Maybe. Dia tadi juga bilang mau jelasin tapi gue nggak mau denger," jawab Adista.

"Menurut gue ya Dis, sebaiknya lo dengerin dulu deh, kayaknya emang ada salah paham." Saran Kesya.

"Nah, setuju nih gue sama Kesya." Jawab Maudy.

"Iya, besok gue dengerin. Ke belakang rumah gue yuk kita nyolong mangga." Adista nyengir sambil berbisik.

"Kenapa harus nyolong?" Tanya Maudy.

"Hust.. Jangan keras-keras, nanti Tante Erin denger bisa marah kalo mangga mudanya dipetik sebelum matang." Jelas Kesya berbisik.

Setelah sampai ke taman belakang, Maudy langsung dibuat takjub.

"Wow siapa nih Dis yang nanem buah-buahan sama sayuran sebanyak ini?" Tanya Maudy takjub.

Di belakang rumah Adista memang luas di bagian kiri ada pohon mangga yang masih ranum mangganya, anggur merah yang sudah siap dipetik, pohon duku yang belum ada buahnya, jambu biji yang buahnya besar-besar dan di bagian tengah ada pondok kecil untuk bersantai dan di bagian kanan ada sayuran wortel, tomat, seladri, dan cabai. Yang menarik lagi di sana ada rumah kecil berwarna pink.

"Ini yang nanem gue sama Bunda, dia memang suka benget berkebun, maka dari itu kalo gue nyolong wortel di marahin." Jelas Adista.

"Itu rumah siapa Dis?" Tunjuk Maudy ke arah rumah kecil berwarna pink.

"Itu rumah anaknya Dista." Jawab Kesya asal.

"Ngaco! Itu rumah Kelinci kesayangan gue, Crumble, sama Chip namanya," ujar Adista yang duduk di pondok, disusul dengan Maudy.

"Buset dikasih nama segala." Jawab Maudy.

"Loh? Kesya, ngapain lo manjat pohon gitu? Udah mirip banget sama monyet!" Ejek Maudy.

"Jujur banget sih lo Dy! Gue mau nyolong mangga, minta gak lo?" Tanya Kesya kesal.

"Kan bisa kali pake galah," jawab Maudy malas, "Minta dong hehe,"

"Sekalian latihan jadi monyet ya nggak Sya?" Tanya Adista asal.

"Wah, ajarin gue dong." Jawab Maudy cekikian.

"Bacot lo berdua!" Kesal Kesya yang langsung melempari mangga dari pohon, kearah kedua sahabatnya.

"Njir! Untung gak kena. Sini lo turun nyet!" Suruh Adista.

***

"Oh iya main yuk, kemana kek gitu." Ajak Maudy yang sedang rebahan di pondok.

"Ayok! Kemana tapi?" Tanya Kesya.

"Gue pengen es krim, ke kedai es krim yuk." Ajak Adista.

"Es krim mulu pikiran lo!" Kesya memandang kesal ke arah Adista.

"Ke cafe aja disana juga ada es krim kok Dis, deket komplek kita-kan ada cafe yang baru dibuka beberapa hari yang lalu gue udah kesana kok kemarin, enak-enak lho menunya!"

Tbc


Sumpah ini gabut kalo dipaksain jadi gini😭 udah pendek banget part-nya gak jelas lagi maaf ya para readers, habisnya bingung banget, tenang part selanjutnya panjang kok sepanjang jalan kenangan😂

Luv U guys🖤
Jangan Lupa Voment.
#Terimakasih.

MoodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang