[4]. Demi Adista

37 15 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Sekarang sekolah sudah sepi hanya tinggal beberapa murid yang mengikuti ekstrakulikuler dan piket kelas yang belum pulang.

Adista dan sahabatnya pulang agak telat karna ada jadwal piket kelas.

"Dis, Sya, Vel ke rumah gue yuk," ajak Maudy

Vel yang disebut Maudy adalah Velda, dia sahabat baru mereka. Velda adalah teman sebangku Maudy.

Mereka sudah selesai MPLS. Dan mereka sudah menempati sekolah selama 3 Minggu. Tetapi Adista belum juga melihat Arkan rencananya Adista akan mendengarkan penjelasannya.

Adista dan sahabatnya menempati kelas X MIPA 2.

"Okee, nanti kita main kerumah lo." Jawab Velda.

"Adista!" Panggil seseorang setelah Adista sampai di depan gerbang.

"Kok lo disini?" Tanya Adista heran saat melihat Reycal yang ada di depan gerbang sekolahnya.

"Jemput lo, gue disuruh sama Tante Erin." Jelas Reycal duduk di atas motor merah kesayangannya.

"Gue pulang dulu ya guys." Pamit Adista kepada ketiga sahabatnya.

***

"Assalamualaikum, Adista pulang."

"Waalaikumsalam Sayang, makasih ya Rey udah mau jemput Adista." Ujar Erin kemudian Reycal mengangguk.

"Bunda mau kemana?" Tanya Adista yang melihat Bundanya memakai pakaian rapih dan membawa koper kecil.

"Bunda, Reno, sama Ayah mau ke Jogja. Soalnya bisnis yang di sana ada sedikit masalah jadi kita harus ngurus yang di sana dulu."

"Ohh." Adista hanya manggut-manggut saja.

"Kamu kan baru berangkat sekolah jadi nggak usah ikut ya? Kalo Reno kan masih SD, kalo kamu mau ikut ntar yang ada ketinggalan pelajaran." Ujar Erin. Adista sebenarnya memang tidak ingin ikut tetapi mendengar penjelasan Erin membuat hati Adista sedikit sakit.

"Iya Bun, emang di sana berapa lama?"

"Kurang lebih dua minggu. Kalo kamu merasa kesepian ajak Kesya atau sahabat kamu yang baru tidur di rumah juga boleh. Bang Vero udah berangkat ke Bali siang tadi." Jelas Erin sambil mengelus rambut Adista.

"Iya Bun, nggak apa-apa kok."

"Tenang aja Tan, Adista biar saya yang jagain, nanti kalo malem saya kesini kok, sekedar nemenin Adista."

"Makasih ya Reycal." Ujar Erin tersenyum.

"Ayo kita berangkat," ajak Martin yang baru turun dari tangga dengan Reno.

"Adista, kamu hati-hati di rumah kalo ada apa-apa langsung kabari kita ya." Jelas Martin yang langsung mencium kening putrinya.

"Iya, Ayah tenang aja."

"Dadah Kak Dista, baik-baik ya di rumah." Pesan Reno kemudian memeluk Adista.

"Iya Dek, take care ya." Pesan Adista, kemudian Reno melambaikan tangannya.

"Bang Rey, toss dulu," ujar Reno, kemudian mereka bertoss.

"Ya sudah, kita berangakat dulu ya Sayang," ujar Erin langsung memeluk Adista.

"Jagain Adista ya Rey." Pesan Martin.

"Siap Om."

***

Malam harinya Reycal berkunjung ke rumah Adista, sekedar menemani gadis itu agar tidak kesepian.

"Cal"

MoodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang