[5].Nyolong Cilok

15 9 0
                                    

"Permisi Non, Non Adista udah ditunggu sama Den Reycal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi Non, Non Adista udah ditunggu sama Den Reycal." Ujar Bi Idha di depan pintu kamar Adista.

Adista langsung membuka pintu kamarnya, di bawah sudah ada Reycal yang menunggu di ruang makan.

Adista langsung turun dari tangga. Matanya memandang wajah Reycal serius.

"Lo sakit?" Tanya Adista.

"Enggak kok. Kenapa?"

"Kelihatannya wajah lo gak baik-baik aja, lo begadang ya semalem?"

"Iya."

"Jangan-jangan lo begadang gara-gara ngerjain pr gue?" Tanya Adista garang.

"Enggak Dis, udah ayo makan ntar telat." Reycal berbohong wajahnya sudah seperti orang kurang tidur. Ia semalam menyelesaikan pr Adista sampai pukul satu pagi. Karena efek minum kopi ia jadi terjaga sampai pukul setengah tiga baru tidur.

Bukan kopi yang diberi Adista saja. Waktu sampai rumah Reycal membuat kopi lagi karena takut mengantuk dan pr Adista tidak jadi. Ia tidak mau gadis itu kecewa.

Jika Reycal berbicara jujur pasti Adista akan terus-terusan minta maaf.

"Oh iya ini pr lo Dis udah jadi." Reycal langsung menyerahkan buku Adista.

"Makasih ya Cal, padahal lo gak usah repot-repot gini."

***

"Sekolah yang bener, nanti gue jemput pulangnya." Pesan Reycal mengelus puncak kepala Adista, membuat orang-orang yang di sekitarnya histeris karena melihat cogan dari Sma Bangsa Mandiri apalagi Reycal kapten futsal menambah nilai plus tersendiri.

"Iya, gue masuk dulu."

Setelah sampai kelas Adista langsung diintrogasi sahabat-sahabatnya.

"Adista!" Teriak Velda dan Maudy, setelah Adista masuk kelas.

"Apasih? Kuping gue nggak budeg kali." Ujar Adista sewot dengan mengusap telinganya.

"Tadi lo berangkat sama siapa?" Tanya Velda mengabaikkan ucapan Adista tadi.

"Kenapa emang?" Tanya Adista saat duduk di bangkunya.

"Lho? Ini dari siapa lagi sih?!" Tanya Adista kesal saat di mejanya ada buket permen lolipop dan coklat.

"Kita nggak tahu, beneran dah, waktu kita berangkat juga itu udah ada suer." Jelas Maudy dengan jari membentuk huruf V di atas.

"Udahlah Dis, terima aja, mungkin itu dari fens lo, lagian emang lo suka permen sama coklat kan? Apa susahnya sih diterima?" Kesal Kesya, Adista menghela nafas pasrah ada benarnya juga ucapan Kesya.

MoodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang