ALTHA 12

102 30 30
                                    

Pagi yang cerah di hari Senin, tetapi tidak bagi Atha. Entah kenapa tubuhnya menolak untuk pergi ke sekolah. Bukan karena tidak mau mengikuti upacara bendera, tetapi karena dia tidak ingin menemui cowok yang dua hari lalu membuatnya menangis. Atha tidak mau mengingat peristiwa itu, lagi.

Atha sampai di sekolah lebih awal, sekolah masih terlihat sepi, belum banyak siswa yang berdatangan.

Atha berjalan melewati koridor menuju kelas kesayangannya.

Mungkin Atha yang pertama sampai di kelas. Ah, ternyata tidak. Ada seseorang yang telah dulu sampai dari pada Atha. Seseorang yang sangat malas ia temui. Atha memilih duduk di kursinya dan tidak mempedulikan orang itu.

Atha memasang earphone dan menyetel lagu " Come Thru - Summer Walker and Usher." Seseorang tiba-tiba menarik earphone Atha dan duduk di samping Atha.

Atha terkejut, dilihatnya orang itu lalu pergi dari sana. Tangan Atha ditahan oleh orang itu. Ya, orang itu adalah Althaf.

"Lo masih marah?" tanya Althaf hati-hati. Atha hanya diam, lalu Althaf berkata lagi, "Maaf."

Althaf menunduk, saat itu Atha memalingkan wajahnya untuk menatap Althaf. Raut rasa bersalah tampak jelas di wajahnya. Atha menjadi kasihan.

"Maafin ga ya?" Ucapan Atha membuat Althaf mengangkat wajahnya, Althaf tau apa yang harus dilakukannya. Saatnya mengeluarkan jurus puppy eyes kebanggannya yang hanya Althaf tunjukkan di depan Atha.

"Maafin gue ya, ya ya ya?" Wajah Althaf semakin memelas. "Maafin gue Retha Anastasya Quinanda," ucapnya lagi.

Atha tak kunjung memberikan jawaban, Atha bingung. Tetapi, Atha juga tak mau memperpanjang hal ini, karena Atha tak bisa marah telalu lama dengan Althaf. Apa yang harus Atha lakukan? Apa Atha harus mengerjai sahabatnya ini?

"Tha, come on. Masa lo tega marah terlalu lama sama gue?"

"BODO AMAT"

"Ih, Atha mah gitu. Babang Al dijutekin teyus, kaga kasian apa ya? " ucap Althaf hingga mulutnya maju.

Atha menatap Althaf jijik, "Allahu Akbar, kenapa si lo jadi alay gini? Keseringan temenan sama Aldo ya lo. Ih jijik gue."

"Makanya maafin dong, jadi gue ga perlu kayak gini sama lo. Malu tau diliatin orang-orang, tuh tuh liat tuh, pada diliatin kan." Atha melihat sekeliling, ternyata benar. Banyak pasang mata yang melihat mereka.

Atha menatap Althaf lagi, cowok itu masih mengeluarkan puppy eyes kebanggaannya. Atha jadi gemas.

"Menggemaskan sekali cowok nyebelin ini," ucap Atha membatin.

Akhirnya Atha luluh, terbukti bahwa Althaf terlalu berarti di hidupnya hingga tak bisa marah terlalu lama.

"Nyebelin bgt! Paling bisa bikin gue luluh sama lo. Yaudah iya, gue maafin. Tapi, jangan ulangi lagi!"

"Nah, begitu dong! Ini baru sahabat gue, gue tau kok lo ga bisa marah sama gue," ucap Althaf dengan senyum kemenangan.

"Kata siapa? Geer banget lo. Mau gue marah lagi? Yaudah, bye!" Atha hendak pergi dari temoat itu, tetapi Althaf kembali menahan tangan mungil Atha.

"Tuh kan ngambek lagi. Atha, lihat gue." Atha masih memalingkan wajahnya.

"Ga mau!"

"Lihat dulu sini." Akhirnya Atha menoleh, tatapan mereka bertemu, Althaf menatap Atha dalam, lalu mendekap Atha ke dalam pelukannya.

"Tha, mau lo marah sampai kapan pun, gue bakal tetap minta maaf sama lo. Gue bakal berusaha turutin semua kemauan lo sampai lo benar-benar maafin gue. Gue tau, gue ga nepatin janji gue sama lo, harusnya gue langsung nemuin lo waktu itu sebelum pergi, biar sakit hati lo ga sampai seperti ini. Gue bodoh, Tha. Maafin gue," ucap Althaf sambil membelai lembut rambut Atha.

Perkataan tulus itu. Perkataan Althaf yang bisa membuat hati Atha melunak. Perkataan lembut yang keluar dari mulut seorang Althaf yang mampu membuat Atha mengeluarkan hujan di pelupuk matanya. Atha membalas pelukan Althaf. Tak peduli banyak pasang mata yang menatap mereka.

Hingga seseorang datang mengacaukan semuanya.

"RETHA!! ALTHAF!! NGAPAIN KALIAN? INI MASIH JAM SEKOLAH, KALAU MAU PACARAN GA USAH SEKOLAH AJA SEKALIAN, NIKAH AJA SANA!" teriak Pak Rama dari kejauahan. Pak Rama adalah guru olahraga SMA NATIONAL HIGH. Pak Rama dikenal dengan sosoknya nan tegas namun lucu. Banyak siswa yang menyukainya, karena Pak Rama sering melontarkan candaan kepada siswanya.

Althaf dan Retha kaget. "Bapak ganggu aja, lagi romantis juga," ucap Atha kesal.

Althaf yang mendengar itu tertawa kecil. "Al, ayo kabur!"

"Bentar, Tha." Althaf berteriak membalas ucapan Pak Rama.

"SETELAH LULUS SAYA HALALIN PAK! DIA UDAH DI HATI SAYA PAK! DOAIN YA PAK, BIAR CINTA SAYA GAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN!" ucap Althaf tersenyum puas.

Deg.

Degupan itu muncul lagi. Perkataan Althaf barusan membuat Atha menegang. Althaf yang melihat hal itu tersenyum jahil.

Ternyata semua siswa masih menatap mereka. Apalagi, siswa perempuan yang menyukai Althaf. Ada yang merasa iri, dan ada yang merasa sakit hati. Tetapi Atha dan Althaf tak mempedulikan itu. Althaf langsung menarik tangan Atha untuk pergi, sebelum Atha semakin malu.

***
Upacara bendera telah selesai. Semua siswa kembali ke kelas mereka masing-masing. Bukan suara hening yang terdengar dari kelas Atha seperti kelas sebelah. Tetapi suara riuh teman-teman Atha. Hari ini free class karena Bu Nisa, guru matematika,  sedang sakit. Selain itu, mereka juga sibuk membicarakan kejadian romantis Althaf dan Retha tadi pagi.

Banyak teman-teman kelas Atha yang memberikan selamat kepada mereka. Atha tengah berusaha menahan malunya, tetapi Althaf malah santai saja seperti tak ada beban karena perkataannya tadi.

"Mandanginnya udah kali Al. Katanya gak bakal suka sama Atha. Tapi, dibikin baper juga tadi pagi. Kemakan omongan sendiri kan lo," ucap Kavlar disamping Althaf.

"Hati sama perasaan ga ada yang tau, Kav."

Althaf masih memandangi Atha yang tengah dijahili teman-temannya sambil menahan malu. 

"Gue yakin lo udah jatuh cinta dari dulu sama Atha, Al. Mungkin dulu lo bisa bohongin kita semua, tapi hati sama mata lo gak bisa bohong, Al." Ucap Kavlar membatin seraya menatap Althaf dan Atha bergantian.

***
Heyyo!! I'am Back!
Gimana nih ceritanya? Udah uwu belum?😂

Maaf ya, minggu kemaren cuman up 1 part🙁. Sebagai gantinya, minggu ini author up 3 part yah! Stay tune terus☺😍

Bonus pict buat readers ALTHA😉

Bonus pict buat readers ALTHA😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S

emoga suka sama cerita ALTHA☺

Jangan lupa vote and comment ya❤

SELAMAT MEMBACA ALTHA🤗❤

ALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang